Zulnas.com, Labuhanbatu — Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumatera Utara (Sumut) menegaskan komitmennya untuk menata ulang struktur organisasi dan memperkuat perannya sebagai organisasi pers terbesar di Indonesia, khususnya di Sumut, setelah berakhirnya Pilkada Serentak 2024.
Dalam Catatan Akhir Tahun 2024, SMSI Sumut menyoroti pentingnya kembali ke jalur independensi dan profesionalisme setelah kontestasi politik yang menyisakan sejumlah sengketa di beberapa daerah. Ketua SMSI Sumut menegaskan, meskipun anggotanya terlibat dalam pemberitaan Pilkada, SMSI bukanlah relawan politik melainkan organisasi yang mengusung semangat Pers Pancasila.
“Kita harus kembali ke rumah besar SMSI. Pilkada telah usai, kepala daerah terpilih adalah pilihan masyarakat yang harus kita hormati. SMSI punya tugas menjaga marwah jurnalistik dan menciptakan citra positif bagi pemimpin daerah yang terpilih,” ujar Ketua SMSI Sumut dalam pernyataannya.
Peran Strategis SMSI
SMSI Sumut, yang menaungi 250 media siber di provinsi ini, terus membuktikan eksistensinya sebagai konstituen Dewan Pers. Melalui program-program unggulan seperti Uji Kompetensi Wartawan (UKW), pelatihan jurnalistik, dan diskusi aktif di berbagai kabupaten/kota, SMSI memperkuat posisinya dalam mendorong profesionalisme media.
Ekspedisi Geopark Kaldera Toba, yang menjadi bagian dari Hari Pers Nasional 2023, adalah salah satu contoh sukses kiprah SMSI Sumut di tingkat nasional. Peluncuran buku hasil ekspedisi ini telah menarik perhatian publik, baik di Medan maupun Jakarta.
Selain itu, SMSI Sumut juga menunjukkan kepedulian sosial melalui kegiatan keagamaan seperti Safari Ramadhan, Halal Bihalal, dan Safari Natal. “Kami tidak hanya membangun bisnis media, tetapi juga turut berkontribusi dalam membangun masyarakat yang harmonis,” tambah Ketua SMSI Sumut.
Tantangan dan Visi ke Depan
Di tengah persaingan dengan media sosial yang kian mendominasi, SMSI menghadapi tantangan besar. Buzzer politik dan narasi viral di media sosial seringkali lebih diminati daripada produk jurnalistik berkualitas.
“Marwah jurnalistik sedang diuji. SMSI harus menjawab tantangan ini dengan mengedepankan kualitas dan kredibilitas. Media siber tidak boleh hanya sekadar mengejar kuantitas,” tegasnya.
Melalui Forum Pemred yang sedang digodok, SMSI Sumut berkomitmen untuk mengumpulkan para pemimpin redaksi media lokal guna membangun organisasi yang lebih kokoh dan berdaya saing.
Harapan Baru Pasca Pilkada
Pascapilkada, SMSI Sumut juga berharap mampu membangun komunikasi yang lebih baik dengan kepala daerah terpilih. “Media siber anggota SMSI harus seperti sapu lidi, bersatu untuk menciptakan kekuatan yang sulit dipatahkan,” tutup Ketua SMSI Sumut.
Dengan semangat Pers Pancasila, SMSI Sumut optimis menghadapi tantangan masa depan, memastikan peran strategisnya tetap relevan sebagai salah satu pilar demokrasi dan pengawal profesionalisme jurnalistik di era digital. (Ce-ha).