MEDAN,zulnas.com – Sidang perdana praperadilan dengan tergugat Kepolisian Daerah Sumatera Utara, ditunda hingga pekan depan. Sidang yang digelar di pengadilan negeri umum medan jumat 21/12/2018 itu ditunda dan akan dilanjutkan pekabaran depan.
“Karena termohon tidak hadir, sidang ditunda sampai tanggal 28 Desember 2018,” kata Hakim Tunggal Praperadilan, Sayuti, di ruang Kartika, Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (21/12/2018).
Sekedar diketahui, Kapolri cq, Kapolda Sumut cq dan Direktur Reskrimsus Polda (termohon) digugat Praperadilan dengan No.95/Pid.Pra./2018/PN Medan oleh Muhammad Yusroh Hasibuan (pemohon) atas dugaan ketidak wajaran pada penetapan tersangka, dengan cepat melakukan penangkapan dan penahanan pemohon yang dianggap melanggar hukum.
Muhammad Yusroh Hasibuan diwakili oleh kuasa hukum dari Koalisi Rakyat Anti Kriminalisasi (KORAK) Sumut yang terdiri dari 24 pengacara.
Mereka mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakhadiran dari pihak Polda Sumut dan jajaranya atas perkara yang melibatkan institusi polri tersebut.
“Faktanya hari ini kita melihat tidak ada i’tikad baik (polda) untuk menghadiri permohonan tersebut, dengan adanya hal tersebut, kita anggap hari ini mereka mengulur-ulur waktu waktu,” ucap Maswan Tambak, Koordinator KORAK Sumut kepada wartawan seusai persidangan.
Maswan berharap kepada kepolisian daerah Sumut agar bertanggung jawab dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam penegakkan hukum.
“Harapan kami ke depan, supaya pihak kepolisian, khususnya kepolisian Daerah Sumatera Utara dapat memberikan pelayanan yang baik dan dapat memberikan contoh kepada masyarakat,” bebernya.
Baca Juga :
-
Harry Nugroho Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Menjadi Sehat2018/11/28
-
P APBD Batal, Masyarakat Gugat Penyelenggara Daerah
Diketahui, kasus penangkapan Muhammad Yusroh Hasibuan yang merupakan jurnalis media online jangkau.com bermula dari percakapan di grup Whatsapp Berita Batubara (online) pada 27 September 2018.
Yusroh memposting sejumlah foto aksi unjuk rasa di halaman mapolresta Pematang Siantar yang dilakukan aliansi mahasiswa Siantar-Simalungun.
Lalu salah seorang anggota grup lainnya menanyakan lokasi demo mahasiswa yang diposting tersebut.
Menanggapi pertanyaan itu, Yusroh pun menjawab dengan kalimat “Siantar Simalungun Gmni GMKI HMI Himmah BEM dan lain lain. Mengutuk tindakan represif Oknum polri. Copot Kapoldasu”.
Atas postingan tersebut, pada tanggal 06 Nopember 2018 Yusroh ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut.
Yusroh disangkakan melanggar UU ITE dan melakukan pencemaran nama baik seorang Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto. Hingga kini Yusroh masih mendekam di dalam sel tahanan polda Sumut. ***red