Zulnas.com, Batubara — Kapolsek Labuhan Ruku AKP Selamat mengaku merasa tersudut dengan berita aksi tawuran yang terjadi di Jalan Rakyat Kecamatan Tanjung Tiram, Rabu (6/11/2019) malam.
Video viral aksi tawuran yang diunggah di media sosial Facebook dan ditonton lebih dari 15.800-an pengunjung oleh salah satu netizen itu seakan menyudutkan pihak kepolisian polsek Labuhan Ruku.
Baca uga : Tauran Mencekam, Masa Gunakan Bom Molotov di Pasar Tanjung Tiram
Kapolsek Labuhan Ruku AKP Selamat mengatakan, sejauh ini pihak kepolisian, sudah berulang kali melakukan pengamanan dan membuat perjanjian terhadap pelaku serta orang tua agar tidak mengulangi tawuran. Pollisi juga, katanya, sudah pernah membuat tenda dan penjagaan ditempat halaman bekas kantor camat Tanjung Tiram untuk pengamanan.
“Kita sudah berulang kali melakukan pengamanan dan membuat perjanjian terhadap pelaku serta orang tua agar tidak mengulangi tawuran lagi. Saat petugas melakukan patroli, mereka diam, tapi setelah petugas kembali melakukan patroli di wilayah kecamatan yang lain, mereka kembali bereaksi,” Kata Selamat didampingi Kanit J Sitinjak kepada sejumlah wartawan seperti yang dilansir media tribrata, senin (11/112019) malam.
Selamat mengakui aksi tawuran yang terjadi di Tanjung Tiram bukan baru pertama kali, aksi tawuran yang dilakukan sekelompok pemuda itu seperti musiman dan sudah berulang kali terjadi sejak dahulu sebelum ia menjabat di Polsek setempat.
Sedangkan upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan persoalan itu juga sudah pernah dilakukan, bahkan, pihak kepolisian dan pemerintah Batubara juga telah berupaya mencari solusi agar persoalan itu tidak berlarut panjang.
Pemerintah Batubara, juga katanya telah mengeluarkan rekomendasi agar dibangunnya kantor polsek Tanjung Tiram guna untuk mengantisipasi aksi tawuran yang kerap terjadi saat malam.
Baca Juga : Terkait Aksi Tawuran, Pemerintah Perlu Segera Bentuk Tim Kordinasi
Baca Juga : Rawan, DPRD Rekomendasikan Kantor Polsek Tanjung Tiram
Lebih lanjut, Selamat menjelaskan wilayah hukum polsek Labuhan Ruku meliputi lima kecamatan, dengan cakupan wilyah yang luas tidak sebanding dengan jumlah personil yang terbatas, meski demikan, pihak kepolisian tetap saja menjalankan patroli dengan jarak yang berjauhan.
*Petugas dan Remaja Intip- intipan
Kapolsek Labuhan Ruku AKP selamat merasa main kucing- kucingan dengan para remaja yang kerap memalukan aksi tawuran. Seketika petugas patroli dilokasi Tanjung Tiram, aksi diam, namun ketika petugas patroli kearah yang berlainan, mereka kembali bereaksi.
“Ibarat main kucing-kucingan. Saat kita masih berada tidak jauh dari lokasi, bahkan sampai pukul 02.00 Wib, mereka tidak melakukan tawuran. Disaat petugas bergeser patroli ke wilayah lain, disitulah mereka beraksi,” ujar Kapolsek.
Untuk mengatasi aksi itu, pihaknya berharap dapat didukung dari semua stakeholder, sehingga aksi tawuran lanjutan yang meresahkan masyarakat dapat diantisipasi.
Sebelumnya, Lurah Kelurahan Tanjung Tiram Khairul Muklis mengatakan, pertikaian antar dua kelompok warga dari kedua lingkungan itu sudah berlangsung lama.
“Biasanya mereka tawuran setiap malam Kamis (Rabu malam) dan malam Minggu (Sabtu malam). Kita sudah berulangkali memediasi kedua kelompok, tapi tetap saja mereka kembali mengulangi tawuran,” kata Lurah Tanjung Tiram minggu (10/11/2019) pagi.
Pemuda yang akrab disapa Budi itu pun berharap kepada para orangtua dari kedua kelompok remaja dan anak-anak yang bertikai agar dari para pelaku tawuran, agar lebih tegas mengawasi anak-anak mereka.
“Kalau mereka sudah tawuran, banyaklah ruginya sama warga. Ada seng rumah rusak, kaca jendela pecah, bola lampu, macam-macam lah,” sebut Lurah Muklis.
Tak jarang, lanjut Muklis, terjadi luka-luka di kedua belah pihak yang bertikai, lantaran terkena lemparan batu dari lawannya.
Meski begitu, Muklis mengaku tidak mengetahui pasti apa yang menjadi awal mula penyebab tawuran tersebut hingga terus berkepanjangan tak sudah-sudah.
Sementara itu, berdasarkan keterangan warga, tawuran tersebut tidak akan terjadi jika ada pihak kepolisian terlihat melakukan patroli di kawasan itu.
“Tapi begitu polisi sudah gak ada, langsung ‘mainlah’ (tawuran) mereka,” katanya.