Zulnas.com, Batubara — Diperkirakan ratusan rumah warga dan areal persawahan padi beserta kebun sawit di Pardomuan, Pasar Lembu, Blok III, Kebun Sayur, Pasar Kacang Desa Sei Muka dan Sumber Tani Kec Datuk Tanah Datar, Kab Batubara terendam banjir kiriman akibat hujan deras, jum’at (25/10/2019).
Selain itu, banjir juga menggenangi ruas Jalinsum Tanjungtiram- Medan dan Kisaran lewat Sei Bejangkar sepanjang hampir satu kilo meter.
Akibatnya, satu truk BK 6289 EG muatan hasil laut terperosok di bekas galian karena jalan alternatif di sisi jembatan tertutup banjir.
Sedangkan anak sekolah terpaksa jalan kaki berangkat maupun pulang sekolah karena terbatasnya angkutan umum yang beroperasi terutama angkutan desa.

Menurut warga setempat Pakpahan, hujan deras yang melanda wilayah tersebut mengakibatkan Sungai Muka meluap karena tidak mampu menampung debet air yang datang baik dari arah atas Kabupaten Simalungun, sehingga sejumlah kawasan yang bedekatan sungai terendam banjir.
“Curah hujan dinihari tadi cukup deras, sehingga sungai meluap tidak mampu menampung debet air yang datang baik dari arah atas (Simalungun) mengakibatkan banjir diberbagai kawasan dengan ketinggian rata-rata dari 30 cm hingga setengah meter, bahkan masuk ke dalam rumah penduduk, terutama yang berada didataran rendah,” tukas Pakpahan
Akibat banjir, warga terpaksa bekerja keras mengamankan perabotan rumah beserta goni berisikan padi hasil panen ke tempat aman menghindari kerusakan atau busuk.
“Dari dinihari sampai sekarang kami tidak dapat tidur untuk beristirahat dan tetap siaga menjaga kemungkinan air bertambah tinggi. Apa lagi belakangan ini kerap terjadi hujan,” Sebutnya.
Selain itu, warga juga tidak dapat melakukan aktivitas turun ke sawah maupun kebun sawit dan berdiam di rumah sampai benjir surut.
“Bagaimana kita mau beraktivitas turun keladang karena terendam banjir dan memilih berdiam di rumah sambil menyelamatkan perabotan rumah dan hasil persawahan/kebun yang telah dipanen ke tempat lebih aman agar tidak busuk terendam,” ujarnya.
Sedangkan ratusan anak sekolah yang setiap harinya menggunakan jasa angkutan umum (angdes) terpaksa jalan kaki baik pergi maupun pulang sekolah karena terbatasnya angkutan umum beroperasi karena banjir mengenangi jalan lintas maupun jalan sebagai jembatan alternatif menyusul jembatan utama di ruas jalan tersebut di bongkar untuk dibangun kembali dan kini masih dalam proses pengerjaan pihak pemborong bersumber dari APBD Provsu bernilai lebih Rp 2 M.

Sofyan sopir truk yang terperosok ke dalam lobang bekas galian mengaku tidak dapat melihat jalan sebagai pengganti jembatan alternatif di sisi jembatan utama yang dibongkar karena tertutup banjir.
“Subuh tadi saya lewat di sini, setelah membongkar sebagian muatan ikan di Tanjungtiram. Dan sisanya dibawa ke Tanjung Balai, namun malang saat melintas di sisi jembatan, terperosok ke lobang bekas galian karena jalan sebagai jembatan alternatif tidak nampak tertutup banjir. Makanya saya memilih melintas di sini. Apa lagi dari arah berlawanan mobil pribadi dengan mudah lewat,” ujarnya di sela-sela menunggu truk lainnya untuk menarik mengevakuasi truk dikemudikannya yang terperosok sehingga dalam posisi nyaris terbalik.
Hingga pagi, pukul 11.00 wib, Akhirnya truk dapat melintasi jembatan itu setelah mobil ternado datang membantu evakuasi. ***