Mencermati Pelabuhan Tanjung Tiram, dari Pedagang, Konflik, Sampah dan Cuan

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 26 April 2023 - 16:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Suasana pedagang di pelataran pelabuhan Tanjung Tiram terlihat ramai, para pedagang menjajakan makanan, parkir kendaraan yang berjejer juga turut menjadi perhatian, Sampah berserakan hingga pundi-pundi penghasilan.

Ia, banyak yang menjadi sudut pandang disana, berbagai aspek menjadi perhatian, mulai dari sisi keramaian, aktivitas pedagang, sampah dan parkir yang berjejer dipelataran pelabuhan Tanjung Tiram.

Selama lebaran Idul Fitri, salah satu objek yang menjadi lirikan adalah laut. Dimana laut mempunyai wisata bahari yang tak kalah seksi dibandingkan dengan wisata lainnya. Pantai yang berjejer, hingga pulau nun jauh didatangkan para wisatawan.

Kita akan membahas satu persatu dari berbagai aspek yang menjadi Outline dan sudut pandang.

Minggu (24/4/2023) itu, saya dan teman sempat mengunjungi Pelabuhan Tanjung Tiram. Saya sengaja datang untuk melihat keramaian. Berbagai pedagang terlihat sibuk dengan aktivitas dagangan hingga membuat sejumlah sampah berserakan, petugas parkir juga tak kalah menjadi pantauan.

Keberadaan Pelabuhan Tanjung Tiram

Pelabuhan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Sumut adalah asetnya Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berbilang tahun tak beroperasi.

Pelabuhan yang terletak di Ujung Jalan Merdeka Kecamatan Tanjung Tiram juga selalu disebut masyarakat setempat sebagai pelabuhan bom hanya beberapa bulan beroperasi setelah dibangun 12 tahun yang lalu.

Pelabuhan yang dibangun dengan dana milyaran rupiah ini hanya dihuni beberapa orang pegawai saja. Halamannya terkesan kurang terurus, menjadi tempat parkir kenderaan dan transit bahan bangunan masyarakat yang berada di seberang pelabuhan.

Baca Juga :  Lantik Bupati-Wakil Bupati Batubara, Gubsu Berpesan soal Imam dan Loyalitas

Kepala Wilayah Kerja pelabuhan Tanjung Tiram Sutriono pernah mengatakan pelabuhan ini pernah beroperasi beberapa bulan sejak dibangun, tetapi karena alur sungai pantai laksamana dangkal di waktu air pasar surut pemilik kapal penumpang Batubara – Port Klang menghentikan operasionalnya.

Setiap tahun permohonan pengerukan alur sungai diajukan beliau ke pusat. Namun hingga kini belum terealisasikan.

“Tiap tahun kita ajukan permohonan pengerukan alur sungai, tapi sampai kini belum terealisasikan oleh pemerintah pusat,” Kata Sutriono kepada zulnas.com

Sedangkan pendapatan dari pengelolaan parkir di pelabuhan itu di setor juga ke pusat. Sementara material bangunan milik masyarakat beliau mentolerirnya karena digunakan sebagai transit sesaat.

Sekedar diketahui, Pelabuhan Tanjung Tiram awalnya pelabuhan yang dibangun pemerintah Belanda.

Kedatangan pasukan jepang tahun 1942 ke Sumatera timur melalui pantai perupuk yang hanya berjarak belasan mil dari pelabuhan Tanjung Tiram.

Belanda membom pelabuhan itu karena khawatir dimanfaatkan oleh bala tentara Jepang.

Suara dentuman penghancuran pelabuhan itu terdengar masyarakat sekitar seperti suara bom yang dijatuhkan.

Masyarakat setempat berharap Dirjen Perhubungan Laut memperdalam dengan mengeruk alur sungai agar transportasi kapal penumpang Batubara – Port Klang Malaysia bisa beroperasi kembali.

Pedagang Mencari Cuan

Sejak dibangunnya pelabuhan Tanjung Tiram, hingga kini terus menjadi pusat perekonomian baru bagi masyarakat, khususnya masyarakat nelayan.

Baca Juga :  Proyek 1,5 M Normalisasi Saluran Drenase Jalan Merdeka Tanjung Tiram Diharapkan Dapat Menjadi Solusi Banjir

Kini, pelabuhan itu menjadi primadona bagi warga, dari berbagai kecamatan juga ramai datang berkunjung disana untuk melihat pemandangan sambil menaiki tambang (sampan), momentum itu ternyata dapat meningkatkan pendapatan pedagang didaerah setempat.

Memang, sejauh itu, riuh terdengar ditelinga para pedagang yang berjualan disana dipungut dengan alasan uang kebersihan, para pedagang juga tak keberatan karena memang disana masih dapat dimanfaatkan untuk berjualan.

Apalagi, tak kala musim pengikan, para pedagang akan sibuk menjajakan makanan karena banyak nelayan pulang membawa hasil tangkapan. Lumayan lah.

Sampah Berserakan

Memang aktivitas pedagang tak luput dari sampah dagangan, kadang-kadang sampah juga tak dibersihkan, sehingga terlihat jorok kian dipandang, tapi apalah daya, pihak Pelabuhan juga tak menghiraukan.

Selain, parkir kereta, disana juga terlihat parkir kendaraan roda empat, para wisatawan pergi kepulauan Pandang hingga ke pulau salah nama, kendaraan yang parkir menjadi Cuan pendapatan, hingga kini, tak tau apakah masuk Kas Daerah, atau masuk kantong pejabat yang lainnya.

Terkadang, pungutan parkir juga menjadi masalah pagi pengendara, ada yang memberi, banyak juga yang tak terima, sehingga menjadi masalah konflik disana, tak tak masalah, yang penting pedagang senang dan wisatawan tak keberatan.

Semoga kedepan, Pelabuhan Tanjung Tiram jadi lirikan pemerintah daerah, dan dapat difungsikan kembali sebagaimana layaknya. Semoga. ***Et

Berita Terkait

Rumah Reyot Nelayan di Kapal Merah, Batubara: Bertahun Hidup di Balik Dinding Lapuk Tanpa Sentuhan Bantuan
Nyaris Ricuh, Ratusan Warga Duduki Lahan Sengketa dengan PT Socfindo
Sentuhan Emas dari Hati: Ismar Khomri dan Bingkisan dari Tanah Suci untuk Anak-Anak Darut Taufik
Gemkara Audiensi ke Polres Batubara Bahas Sinegritas Kamtibmas dan Pembangunan Daerah
Selamatkan Pasir Kuarsa Batubara Sebelum Laut Jadi Lubang Bekas Raksasa
Kapal Keruk Pasir Ilegal Beroperasi di Perairan Tanjung Tiram, Batubara
Aktivis Bertopeng Salvador Dali Demo Inalum Protes PHK Massal Tanpa Pesangon oleh Kokalum
Inilah Deretan Kasus Korupsi Diungkap Kajari Batubara Diky Octavia Selama 1,4 Tahun Menjabat
Berita ini 57 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:56 WIB

Rumah Reyot Nelayan di Kapal Merah, Batubara: Bertahun Hidup di Balik Dinding Lapuk Tanpa Sentuhan Bantuan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 12:46 WIB

Nyaris Ricuh, Ratusan Warga Duduki Lahan Sengketa dengan PT Socfindo

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:11 WIB

Sentuhan Emas dari Hati: Ismar Khomri dan Bingkisan dari Tanah Suci untuk Anak-Anak Darut Taufik

Senin, 20 Oktober 2025 - 22:28 WIB

Gemkara Audiensi ke Polres Batubara Bahas Sinegritas Kamtibmas dan Pembangunan Daerah

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:06 WIB

Selamatkan Pasir Kuarsa Batubara Sebelum Laut Jadi Lubang Bekas Raksasa

Berita Terbaru

Asahan

Wakil Bupati Asahan Hadiri Milad IGRA ke-23 Tahun

Kamis, 30 Okt 2025 - 09:20 WIB