Ketua Gerindra Batubara: Pengganti UN Harus Ber-standarisasi Daerah

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 12 Desember 2019 - 21:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengungkapkan akan mengganti program Ujian Nasional (UN) pada tahun 2021 nanti.

“Di tahun 2021, UN itu akan diganti menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter,” kata Nadiem dalam rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).

Kebijakan Mendikbud itu mendapat sambutan hangat dari Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Batubara, Muhammad Rafik. “Penghapusan UN itu kebijakan yang sangat bagus”, kata Rafik melalui pesan WhatsApp, Kamis (12/12/2019).

Baca Juga :  Gowes Jelajah Negeri Batubara Ajang Silaturahmi Komunitas Sepeda Sumut

Karena, menurut Rafik, tingkat pengetahuan para perserta didik di Indonesia tidak bisa di-samarata-kan secara general (umum) seperti tuntutan UN yang penilaiannya berdasarkan standarisasi nasional.

“Penilaiannya tidak bisa berstandar nasional. Karena pengetahuan peserta didik kita sangat tergantung oleh banyak faktor, diantaranya faktor perbedaan daerah, kompetensi para tenaga pengajar dan lingkungan”, jelasnya.

Kata Rafik, masih banyak daerah di Indonesia yang masih tertinggal dan ketingalan informasi. Tentu saja tingkat pengetahuan peserta didik di daerah itu tidak sama dengan daerah yang sudah lebih maju.

Baca Juga :  Sulit Cetak KTP, Kadis Capil Jawab "Jaringannya Putus-putus"

“Nggak usah jauh-jauh, pengetahuan peserta didik di kabupaten dengan kota saja sudah beda. Bahkan antar kecamatan pun bisa berbeda”, katanya mencontohkan.

Meskipun setuju dengan penghapusan UN, namun menurut Rafik, perlu pembahasan yang mendalam dan cermat terhadap program ‘asesmen kompetensi minimum dan survei karakter’ yang akan menggantikan UN.

“Harus dikaji secara cermat. Setidaknya harus ada standarisasi daerah dicantumkan dalam program asesmen tersebut. Kalau standarisasinya masih sama seperti UN, itu namanya hanya ‘ganti baju'”, ujarnya. (muis)

Berita Terkait

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut
PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir
Eks Kadisperkim LH Batubara Akan Laporkan Sekda dan Inspektorat ke APH Terkait Temuan BPK
Husnul Khotimah Tanjung Tiram Siapkan Lompatan Baru Pendidikan Batubara
Turnamen Sepak Bola U-45 di Guntung: “Tua di Usia, Muda di Semangat”
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:41 WIB

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:31 WIB

PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:15 WIB

Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:59 WIB

PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:00 WIB

PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir

Berita Terbaru