Kenang Jas Merah, Zahir Akan Bangun Makam Pahlawan Di Batubara

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 13:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Rangkaian kegiatan 17 Agustus menjadi salah satu momen penting bagi kepala daerah Batubara Ir Zahir dan Oky Iqbal Frima.

Sebagai Bupati Batubara mereka terus berkiprah. Tak hanya untuk mempersiapkan rangkaian tujuh belasan HUT RI, ternyata Zahir juga punya pandangan khusu pada makam para pejuang negeri.

Pada momen- momen penting itu, Zahir selalu mengingatkan kepada pemerintahannya untuk terus menyiapkan alokasi anggaran pada kegiatan- kegiatan tertentu seperti pada persiapan pendirian Monumen nasional yaitu (Museum).

Bupati Batubara Zahir Tabur Bunga sebagai tanda penghormatan kepada pahlawan yang telah gugur merebut kemerdekaan

*Jangan lupakan Jas Merah

Setelah itu, kini Zahir kembali memandang penting pada makan pahlawan yang dilihatnya pada malam 17 Agustus saat acara penghormatan pahlawan Jijen dan Kobir, di Desa Simpang Dolok Kecamatan Datuk Lima Puluh Kabupaten Batubara, Jumat (16/08/2019) malam.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan pemugaran makam pahlawan itu adalah salah satu hal yang sakral, dimana kisah perjuangan para leluhur terdahulu itu penting untuk mengingatkan kita betapa gigihnya merak ketika darah dan air mata mereka pertaruhkan untuk memperjuangkan negera demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Tahun depan Taptu harus jadi kegiatan Pemerintah Kabupaten Batubara dan anggarannya harus di masukan ke Pemerintah Kabupaten Batubara,” sebut Zahir yang mendapat aplaus dari warga.

Dikatakannya, selama kepemimpinan Zahir – Oky 5 tahun ke depan jika sudah mendapatkan lahan pihaknya ingin membuat makam pahlawan dan meminta ijin kepada ahli waris untuk memindahkan makam para pahlawan.

Baca Juga :  Proyek 3,7 Milyar Kupak-kapik, Jami Nasution Sebut Perencanaan Tidak Matang

Bupati Batubara mengatakan sejarah adalah sebuah kisah yang tidak boleh kita lupakan.

“Bung Karno pernah mengatakan istilah jas merah. Kita harus selalu mengenang sejarah, kalau kita lupakan sejarah maka bangsa kita tidak maju. Sejarah itu merupakan rangkaian momen agar dari sejarah ini muncul sebuah ide sejarah kedepannya di lakukan lebih baik,” ujar Zahir.

Bupati Batubara Ir.H.Zahir.MAP, kapolsek limapuluh AKP Jhony Andreas dan wakil DPRD Syafrizal Ramli.SE

*Begini kisah pahlawan Jijen dan Kobir.

Tokoh masyarakat Ok Suhemi mengisahkan kronologis gugurnya pahlawan Jijen dan Kobir.

Peristiwa tersebut terjadi pada satu agresi ke ll penjajahan Belanda yang mengakibatkan gugurnya pahlawan anak bangsa Indonesia setelah kontak senjata antara laskar rakyat Indonesia dengan kolonial Belanda. Peristiwa ini terjadi pada 13 Agustus 1947 pukul 10.00.

Pada saat ini  komandan laskar rakyat kemerdekaan Republik Indonesia yaitu Letnan Hasbi bin Thalib Gading mendapat laporan dari laskar yang berada di Sungai Ular Perbaungan bahwa ada tentara Belanda yang akan melintasi Limapuluh dengan membawa pasukan senjata lengkap menaiki kereta api dari Medan menuju Kisaran.

Dengan adanya laporan tersebut komandan laskar Letnan Hasbi Bin Thalib Gading memberitahukan dan memerintahkan kawan kawan seperjuangan yang masih berkumpul di Simpang Dolok antara lain : Bachtiar Uteh, Biruddin Ahmad Bari, Itam Parto, M Yusuf, Ahmad Anwar, Itam Kingking, Bahrum dan banyak lagi yang tak dapat disebutkan namanya satu persatu dan pejuang ini semuanya sudah meninggal dunia.

Baca Juga :  Turnamen Sepak Bola U-45 di Suka Jaya: Semangat Antusias Demi Bangkitkan Gairah Generasi Muda
Bupati Batubara Ir Zahir pada acara Pawai Obor bersama siswa. 

Hanya yang masih hidup sampai sekarang adalah komandan laskar tersebut yaitu Letnan Hasbih bin Thalib Gading dan sekarang beliau tinggal di Serdang Bergadai dan menjadi Veteran Kabupaten Serdang Berdagai.

Pada tanggal 13 malam 14 Agustus 1947 Letnan Hasbih Bin Thalib Gading memerintahkan laskar yang ada di Simpang Dolok agar secepatnya bergerak datang ke Limapuluh. Tujuannya untuk melakukan sobotase dengan membongkar rel Kereta Api (KA) tersebut.

Laskar pejuang langsung mengadakan pembongkaran rel KA  dengan susah payah di  lokasi yang sekarang berada lebih kurang 500 meter dari blok 8 Limapuluh.

Pada  14 Agustus 1947 pukul 10.00 WIB datang KA dari jurusan Medan menuju Kisaran dengan 5 gerbong. Kepala gerbong KA disebut ada dua satu di depan dan satu ada di belakang gerbong.

Laskar pejuang siaga menanti kedatangan KA mengangkut tentara kolonial Belanda setelah KA anjlok.

Setelah gerbong depan terguling terjadilah kontak senjata antara kolonial Belanda dengan laskar Indonesia menggunakan senjata senapan Locok.

Kegiatan ziarah dan tabur bunga di Makam Pahlawan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun menjelang peringatan HUT RI.

Para peserta Taptu dengan membawa obor berjalan kaki sepanjang 500 meter dari garis start hingga ke lokasi Makam Pahlawan.

Ratusan peserta pawai obor terdiri dari siswa SMA, SMP, MTS/sederajat, Pramuka dan lainnya. ****Zn

Berita Terkait

IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional
ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi
Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut
PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir
Eks Kadisperkim LH Batubara Akan Laporkan Sekda dan Inspektorat ke APH Terkait Temuan BPK
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 17:32 WIB

IWO Batubara Gelar Rakerda: Menuju Organisasi Jurnalistik yang Solid dan Profesional

Jumat, 27 Juni 2025 - 13:50 WIB

ASN Bapenda Batubara Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kos, Diduga Alami Depresi

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:41 WIB

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:31 WIB

PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:15 WIB

Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati

Berita Terbaru

Asahan

Jamaah Haji Asal Asahan Tiba di Kampung Halaman

Senin, 30 Jun 2025 - 16:21 WIB

Asahan

Bupati Asahan Hadir Kejurda Tinju Seleksi PON XVII 2025

Senin, 30 Jun 2025 - 16:08 WIB