Zulnas.com, Batubara — Sebagai langkah awal, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindagkop) Kabupaten Batubara menggelar kegiatan pelatihan pengolahan Serat Sabut Kelapa Berkaret (Sabutret) kepada 25 kelompok binaan didesa Ujung Kubu, selasa (28/1/2020).
Pelatihan yang nara sumbernya didatangkan langsung dari Kabupaten Cilacap Jawa Tengah itu bertujuan untuk menciptakan para pelaku usaha dapat mengembangkan industri Sabutret yang bahan bakunya mudah didapat, tanaman tersebut juga punya kualitas unggul di perkebunan masyarakat Batubara.
Kepala Dinas Koperindagkop Batubara Achmadan Choir menjelaskan pengolahan industri Sabutret menjadi salah satu usaha yang cukup potensi untuk dikembangkan didaerah itu.
Selain bernilai ekonomis tinggi, pohon seribu guna itu (kelapa) juga cukup berkembang pesat dan sangat menjanjikan untuk dikelola sebagai bisnis eksportir ke Eropa.
Selama ini, kata dia, hanya dua Kabupaten yang mengembangkan bisnis eksportir ini, selain Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bisnis ini juga berkembang pesat didaerah Madura.
“Jadi selama ini, hanya dua Kabupaten saja yang mengekspor industri Sabutret ke Eropa. Kedepan kita Berharap, Kabupaten Batubara punya andil sebagai pemosok industri berbahan baku kelapa terpadu ini,” Ujar Kadis Koperindagkop Batubara Achmadan Choir melalui sekretaris sahat Tampubolon saat membuka acara pelatihan di Desa Ujung Kubu.
Melalui kegiatan ini, para kelompok binaan Koperindagkop dapat berlatih dengan sungguh- sungguh untuk menggali ilmu dari para nara sumber.
Selama ini, ujarnya, kita hanya menjual bahan baku kelapa keluar daerah dan tidak pernah belajar untuk mengelola industri ini secara langsung.
Melalui kegiatan pelatihan ini, kedepan kita akan terus berupaya untuk mengisi pangsa pasar dunia industri yang setiap bulannya dibutuhkan 20 kontainer untuk diekspor ke negara Eropa.
Untuk diketahui, Disperidagkop Batubara Tahun anggaran 2020 melatih sebanyak 21 pengrajin dari Kelompok Binaan dan 4 Orang dari binaan LP Labuhan Ruku.
Selama tiga hari (mulai selasa 28 hingga kamis 30 Januari) mereka dilatih oleh dua nara sumber Muhammad Firdaus dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan Dosen USU sebagai Dosen Fakultas Tehnik.
Selama pelatihan, para peserta akan diajarkan berbagai produk hasil olahan produksi Sabutret dengan beragam bentuk, sehingga dengan bekal pengetahuan itu para peserta dapat memproduksi hasil yang punya nilai ekonomis tinggi.
“Melalui kaloborasi dua instruktur ini diharapkan para peserta mendapat bekal ilmu sebagai tenaga terampil industri Sabutret dan dapat menjadi pemasok pangsa pasar didunia industri. ****Zn