Dilema Bimtek Guru Bersertifikasi di Batubara: Antara Pengembangan Kompetensi dan Beban Finansial

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 25 Oktober 2024 - 07:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Di tengah arus modernisasi pendidikan, para guru sering kali berada di garda terdepan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka adalah pilar yang menopang masa depan generasi muda melalui dedikasi dan semangatnya.

Namun, di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, ada dinamika yang sedang dihadapi oleh para pendidik bersertifikasi yang akan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar, diambil dari pemotongan gaji mereka sendiri.

Antara Kewajiban dan Beban

Bimtek ini bukanlah acara biasa. Dengan biaya Rp 1.700.000 per guru, kegiatan yang akan berlangsung di Medan selama dua hari tiga malam ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru bersertifikasi.

Danil Gunawan, Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara, menegaskan bahwa Bimtek ini wajib diikuti oleh seluruh guru yang telah tersertifikasi.

Lembaga Penyelenggara Pendidikan Nasional (LPPN) dipilih sebagai penyelenggara, karena sudah berpengalaman dan terakreditasi.

Namun, di balik tujuan mulia ini, ada sebuah fakta yang membuat sebagian besar guru merasa khawatir. Pemotongan sebesar Rp 1,7 juta dari gaji mereka dianggap terlalu besar, terutama jika dibandingkan dengan Bimtek sebelumnya yang hanya memotong Rp 300 ribu.

Bagi banyak guru, ini bukan hanya soal kehadiran wajib, tetapi juga soal beban finansial yang harus ditanggung.

Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Batubara Jonis Marpaung

“Uang Itu di Ambil dari Gaji Kami”

Seorang guru yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kegelisahannya. “Pemotongan tunjangan sertifikasi sebesar Rp 1,7 juta sangat memberatkan. Tahun lalu, kami hanya dipotong Rp 300 ribu. Sekarang, beban ini jauh lebih besar, padahal kami masih harus memenuhi kebutuhan lain.” ucapnya.

Baca Juga :  Hebat, Plt Kadis BPPRD Rojali Lampaui Target PAD

Perasaan tidak nyaman ini diungkapkan oleh banyak guru yang merasa kesejahteraan mereka terancam, terutama ketika tidak ada penjelasan detail tentang bagaimana anggaran tersebut digunakan dan manfaat apa yang akan mereka dapatkan dari pelatihan ini.

Danil Gunawan, dalam pernyataannya, menyatakan bahwa tidak ada dana dari dinas pendidikan untuk Bimtek ini, sehingga biaya harus diambil dari gaji guru.

Namun, Kepala Dinas Pendidikan Batubara, Jonis Marpaung, justru menolak klaim mengenai jumlah anggaran sebesar Rp 1.700.000 per guru. Ketidakjelasan ini menambah keraguan di kalangan guru.

Manfaat Bimtek: Apakah Sejalan dengan Harapan?

Di sisi lain, Bimtek ini sebenarnya merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru sebagai agen perubahan perlu terus memperbarui keterampilan dan pengetahuan mereka agar dapat menghadapi tantangan baru dalam dunia pendidikan.

Dalam era yang semakin digital dan kompleks ini, kompetensi guru harus terus ditingkatkan agar mampu memberikan yang terbaik bagi siswa.

Namun, pertanyaan yang masih menggantung adalah apakah pelatihan ini benar-benar memberikan manfaat yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan?

Guru-guru tentu menginginkan adanya transparansi dalam pelaksanaan Bimtek, termasuk rincian anggaran dan kualitas materi yang disampaikan. Apakah pelatihan ini akan memberikan keterampilan baru yang relevan, atau hanya menjadi formalitas ‘projek’ yang tidak berdampak signifikan?

Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Batubara Jonis Marpaung

Baca Juga :  PNTI Batubara Audiensi ke Satpol Airud Polda Sumut: Bahas Krisis Nelayan Tradisional dan Solusi Bersama

Beban Tambahan di Tengah Pengabdian

Para guru di Batubara, seperti halnya guru di seluruh Indonesia, sudah bekerja keras dalam mendidik siswa meskipun dengan segala keterbatasan. Mereka mengabdikan hidupnya untuk pendidikan, sering kali tanpa banyak mengeluh.

Namun, ketika biaya pengembangan kompetensi ini harus diambil dari gaji mereka sendiri, muncul perasaan bahwa pengorbanan mereka tidak sepenuhnya dihargai.

Kebijakan pemotongan gaji ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah. Apakah ada cara lain untuk membiayai Bimtek tanpa memberatkan para guru? Seharusnya ada solusi yang lebih inklusif, misalnya dengan alokasi anggaran yang lebih baik atau kerja sama dengan pihak lain agar guru tidak perlu terbebani secara finansial.

Harapan untuk Masa Depan Pendidikan

Bimtek sertifikasi guru di Batubara adalah gambaran kecil dari tantangan yang dihadapi para pendidik di seluruh negeri. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang terus berusaha untuk memberikan pendidikan terbaik bagi generasi penerus.

Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan terkait pengembangan kompetensi guru harus dirancang dengan mempertimbangkan kesejahteraan mereka.

Guru-guru ini berharap bahwa ke depannya, pemerintah dapat lebih transparan dalam menjelaskan kebijakan yang berdampak langsung pada mereka, serta lebih peduli terhadap beban yang harus mereka tanggung.

Pada akhirnya, pendidikan yang berkualitas tidak hanya bergantung pada kompetensi guru, tetapi juga pada dukungan yang mereka terima dari sistem pendidikan itu sendiri.

“Kami siap untuk berkembang,” kata salah satu guru. “Tetapi, kami juga butuh dukungan yang nyata.” harapnya. ****Zn

Berita Terkait

Komisi I DPRD Batubara Kunjungi Lapas Labuhan Ruku, Bahas Overkapasitas hingga Ledakan Kasus Narkoba
Komisi I DPRD Batubara Kunjungi Lapas Labuhan Ruku, Darius: Kami Apresiasi Pembinaan dan Pelayanan
Ismar Khomri Dukung Penguatan Radio Odan, Usulkan Tambahan Anggaran di PAPBD 2025
Orang Tua Protes Anak Belum Layak Masuk SD, Masih Ingin Sekolah TK
Fraksi Karya Pembangunan Nasional Setujui RPJMD Batubara 2025-2029, Desak Percepatan P-APBD
HIMMAH Batubara Ajak Masyarakat Putus Sekolah Kembali ke Bangku Pendidikan: “Kami Siap Bantu”
Terkait Kasus Dana BTT, Eks Kadinkes Ditahan Kajari Batubara
Kepala BNN Batubara Ogah Digoda, Fokus Bongkar Jaringan Narkoba
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 23:26 WIB

Komisi I DPRD Batubara Kunjungi Lapas Labuhan Ruku, Bahas Overkapasitas hingga Ledakan Kasus Narkoba

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:25 WIB

Komisi I DPRD Batubara Kunjungi Lapas Labuhan Ruku, Darius: Kami Apresiasi Pembinaan dan Pelayanan

Rabu, 30 Juli 2025 - 17:23 WIB

Ismar Khomri Dukung Penguatan Radio Odan, Usulkan Tambahan Anggaran di PAPBD 2025

Senin, 28 Juli 2025 - 17:02 WIB

Orang Tua Protes Anak Belum Layak Masuk SD, Masih Ingin Sekolah TK

Selasa, 22 Juli 2025 - 16:34 WIB

Fraksi Karya Pembangunan Nasional Setujui RPJMD Batubara 2025-2029, Desak Percepatan P-APBD

Berita Terbaru