Batubara,zulnas.com ∼ Perkenalkan namanya Zul Basri, 13, warga Dusun X Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara yang diduga menderita tumor pada perutnya. Penyakit aneh dengan perut membesar yang diderita dari pasangan Khadijah dan Abdul Latief ini mulai muncul sejak bocah kelas enam SD itu berumur 6 tahun.
“Saat waktu bayi, anak kami ini sehat-sehat aja, setelah memasuki usia dia enam tahun, mulai perutnya sakit, Lama-lama perutnya terus membesar”, ujar Khadijah dikediaman rumahnya, selasa (19/02/2019).
Dia menjelaskan, upaya pengobatan untuk anak sulungnya itu sudah dilakukan mulai dari rumah sakit daerah setempat hingga rumah sakit Adam Malik, Medan. Namun hingga kini, penyakit yang dideritanya tak juga kunjung sembuh.
“Waktu berobat ke medan, dokter bilang darah merahnya habis dimakan oleh darah putihnya, jadi anak kami disarankan untuk tambah darah, setelah itu, pengobatan tidak dilanjutkan lagi, karena kondisi keuangan keluarga kami”, ujar istri seorang nelayan itu.
Ibu dari keluarga tidak mampu itu menceritakan, bahwa anak sulungnya yang duduk dibangku kelas 6 SD itu menderita penyakit aneh, namun niatnya untuk bersekolah sangat tinggi, ia malah pernah bercerita Zul Basri ingin bercita-cita menjadi pilot pesawat.
“Dia pernah bilang kesaya, bahwa dia ingin menjadi pilot pesawat, saya jawab rajin-rajin lah belajar, biar pintar dan bisa jadi pilot”, ujar Khodijah sembari matanya berkaca-kaca.
Saat ini, katanya, tubuh anak sulungnya itu mulai susut, perutnya semakin membesar, sedangkan jari-jari tangannya menguning dan bibirnya memucat, dengan kondisi itu, dia tak sanggup menahan diri dengan merasakan penyakit yang diidap anaknya.
“Saya tak saya sanggup melihat penderitaan anak saya ini, tubunya sudah kayak mayat memucat, ujung kaki dan tangannya menguning seperti kunyit”, ujarnya sembari mengeluarkan air mata.
Selain Zul Basri, Khodijah juga memunyai anak keduanya bernama Nurpita mala berumur 4 tahun, anak keduanya itu terlihat normal, mereka berdua sering bermain dan bercanda gurau layaknya seperti anak-anak yang normal.
Khodijah berharap, kepada pemerintah dapat membantu pengobatan anaknya, ia ingin anaknya itu dapat sembuh dan normal agar bisa bermain dan sekolah sebagaimana dengan anak-anak lainnya. ****Zn