Zulnas.com, Batubara — Bupati kabupaten Batubara, Ir Zahir melakukan panen perdana padi sawah varietas Inpari 32 di atas lahan 30 hektar milik kelompok tani Karya sepakat, yang berada di Desa Sumber Mukti, Kecamatan Talawi, pada Kamis, (12/9 2019)
Bupati Zahir mengaku bungah dengan hasil yang dia dicapai. Ditambah lagi panen yang dilakukannya tersebut merupakan panen pertama kalinya, yang menunjukkan bahwa jenis padi varietas Inpari 32 tersebut, cocok ditanam di lokasi itu.
Dalam sambutannya, Zahir menyampaikan bahwa ada beberapa permasalahan penting soal pertanian di Batubara dan dengan penuh semangat ia menyampaikan 3 hal pengarahan yang sangat mendasar kepada petani.
Teks foto : Batubara, Zahir mengikuti kegiatan Panen Perdana Padi Sawah seluas 30 hektar milik Kelompok Tani Karya Sepakat.
Pertama, Zahir menyebut bahwa dalam memanen padi pastilah tidak terlepas dari berbagai permasalahan, mulai dari persoalan teknis hingga non teknis.
Salah satu permasalahan dari kebanyakan kelompok petani di daerah itu adalah terkait modal para kelompok petani dalam membeli benih.
“Alhamdulillah, benih padi varietas inpari 32 dari APBN sudah dibagikan dan sudah ditanam, hasilnya (adalah) yang akan kita panen hari ini, semoga hasilnya memuaskan” Ungkapnya.
Dikatakanya dalam pengamatan pertumbuhan padi di kabupaten Batubara selama tahun 2018 terakhir ini, lanjut Zahir, mengutip data dari badan pusat statistik (BPS) telah menunjukan capaian produksi padi di kabupaten Batubara lebih kurang sebanyak 6,9 ton per hektarnya.
“Angka Produktivitas ini tentulah belum maksimal, untuk itu saya harapkan ini menjadi perhatian kita bersama, bagaimana agar produksi ini dapat kita tingkatkan lagi” imbuhnya.
Teks foto : Bupati Batubara, Zahir mengikuti kegiatan Panen Perdana Padi Sawah seluas 30 hektar milik Kelompok Tani Karya Sepakat.
Untuk itu, Zahir berharap pengembangan produksi varietas Inpari 32 di lahan 30 hektar milik kelompok tani Karya Sepakat ini kedepannya harus pula dapat diikuti dengan upaya meningkatkan sosialisasi dan peran aktif dari penyuluh pertanian agar dapat menjadi varietas unggulan.
Kedua, Zahir siap membantu kelompok tani di daerah itu menuju kedaulatan pangan sehingga petani mampu menolong dirinya sendiri untuk lebih baik, terutama dalam hal penyuluhan yang rutin.
“Khusus bagi OPD dinas pertanian, agar penyuluh pertanian lapangan selalu memantau hal-hal terkait permasalahan petani kita, karena penyuluh pertanian merupakan ujung tombak dari peningkatan produktivitas pertanian di Batubara, sehingga para petani mau menerapkan teknologi terbaru dari Pemerintah” ujarnaya
Zahir meminta agar penyuluh pertanian lapangan terus membina kelompok petani dalam meningkatkan kelasnya masing-masing dengan mencari mitra-mitra kerja yang dapat bekerjasama dengan petani di Batubara.
“Para petani juga dapat langsung berkonsultasi dengan penyuluh di desa masing-masing, melaporkan kendala-kendala teknis apa saja yang dialami oleh petani kita, agar keluhan-keluhan bapak-bapak semua diketahui instansi terkait agar sama-sama kita dapatkan solusi penanganannya,” tuturnya.
Selain benih dan Penyuluhan, lanjut Zahir, poin terakhir yang merupakan kebutuhan bagi Kabupaten Batubara saat ini adalah pentingnya bangunan irigasi sehingga keberlanjutan usaha petani bisa terjamin.
Teks foto : Bupati Batubara, Zahir mengikuti kegiatan Panen Perdana Padi Sawah seluas 30 hektar milik Kelompok Tani Karya Sepakat.
Di kesempatan itu, Zahir pun menghimbau agar Dinas Pertanian segera mendata jumlah saluran irigasi yang masih berfungsi, rusak atau lahan yang belum tersentuh irigasi.
Hal itu penting terus ia lakukan lantaran adanya target swasembada pangan dari pemerintah pusat.
“Setelah nanti kita ketahui data pasti irigasi di Batubara, kita akan mengusulkan pembangunan atau rehabilitasi irigasi baik itu melalui APBD Batubara, Provinsi maupun APBN” katanya
Dengan peningkatan 3 poin diatas Bupati berharap Indeks Penanaman (IP) menjadi tiga yakni 1 tahun bisa 3 kali tanam.
Ia berharap panen ini menjadi suatu awal permulaan agar lebih semangat menanam padi di lahan yang memang memungkinkan pihaknya optimistis capai swasembada pangan sehingga tidak terjadi impor dari daerah luar.
Teks foto : Bupati Batubara saat meninjau jaringan irigasi didesa Setempat.
“Saya berharap kepada para petani agar tetap semangat mengelola lahan sawahnya, dan mendukung program-program pemerintah, karena padi atau beras merupakan sumber pangan utama, dan saya juga berharap kita menjadi swasembada pangan, tidak ada impor beras dari daerah lain,” Cetusnya.
Sebelumnya Plt. Kadis Pertanian Iwa Kuswara, SP. melaporkan lahan sawah di Kabupaten Batubara seluas 16.512,4 ha dengan rincian sawah irigasi seluas 14.642,6 ha dan non irigasi seluas 1.869,8 ha. ****Adv