Bandar Rahmad Meminang Adik Sultan Asahan

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 19 Februari 2021 - 19:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Bandar Rahmad tetap dipercaya sebagai orang besar di negri Deli, setelah wafat Tengku Alamuddin digantikan putra sulungnya Osman perkasa alam.

Pada jaman itu, di Deli sudah banyak orang kuat dan pintar berkumpul. Baik yang datang dari seputaran pulau Sumatera maupun dari Kalimantan dan Sulawesi.

Para panglima ini tidak diragukan ketangguhannya terutama panglima Banjar dan Bugis. Kerajaan tetangga agak enggan berselisih dan berhadapan dengan kerajaan Deli.

Untuk memperbesar pengaruhnya di Sumatera Timur Baginda Osman perkasa alam “meminang” Tengku raja Siti adik Tengku Ali sultan kerajaan Asahan.

Merisik dan meminang dengan seperangkat benda berharga diterima Tengku Ali dengan suka cita, namun syarat tentulah ada.

Baca Juga : Bandar Rahmad Putra Tanah Deli

Baca Juga : Cerita Bandar Rahmad Pelaut Handal dan Pembesar Negeri Pesisir

Pada saat diucapkan syarat para juru pinang terdiam. “Jika lahir anak lelaki mesti dirajakan”. Syarat yang tak mungkin dikabulkan karena Baginda Osman perkasa alam telah punya putra hasil perkawinan dengan putri hamparan perak.

Baca Juga :  Kejari Batubara Tahan Tersangka Korupsi Dana BPBD Senilai Rp 2 Miliar di Hari Antikorupsi Sedunia

Mahmud perkasa alam buah cinta telah dinobatkan sebagai pewaris kesultanan Deli. Osman perkasa alam tidak menyerah akibat itu, dirembukkan, dipikirkan dan akhirnya disetujuinya. Titah dikeluarkan, diperintahkannya pembesar yang paling setia, pintar dan terhormat Syahbandar Rahmad putra tanah Deli yang sekaligus Abang angkatnya diutus untuk melakukan peminangan ke negri Asahan.

Sebagai orang terhormat bandar Rahmad melaksanakan perintah itu. Berangkatlah bandar Rahmad dengan didampingi beberapa orang kepercayaannya menuju Tanjung Balai Asahan.

Setelah dua malam bercengkrama dengan sultan dan para panglima kerajaan Asahan, tibalah saatnya di malam ketiga hajat kedatangan diutarakan.

Dimulai dari berbalas pantun, petatah petitih dan tepak sirih disorongkan dimulailah maksud kedatangan.

Para pembesar kesultanan Asahan sadar yang dihadapi mereka adalah orang besar, berpengaruh dan telah malang melintang di lautan dan istana kesultanan. Tak ada yang tak mungkin bagi bandar Rahmad.

Baca Juga :  Rempang Berduka, Batubara Bersuara

Sementara itu, Tengku Ali sadar di jaman bandar Rahmad lah penobatan Osman perkasa alam menjadi Sultan Deli yang tidak dibawa ke kesultanan Aceh dan Siak.

Namun tekad sudah bulat Tengku Ali sultan kesultanan Asahan keturunan langsung Sultan Aceh ini tidak mau mundur walau seinci.

Jika harus berakhir dengan peperangan, sultan Asahan ini sudah siap menghadapinya. “Lebih baik berakhir dengan kengerian dari pada kengerian yang tiada akhir”. Mungkin ini yang ada di benak sultan Asahan.

Ketika maksud diutarakan, sama persis jawaban terdahulu disampaikan. “jika lahir anak lelaki harus dirajakan,”. Tuturnya.

Bandar Rahmad tertunduk diam. Terlihat tubuhnya menegang. Wajahnya yang putih memerah seketika. Ada amarah yang tertahan. Semua menunggu apa yang akan terjadi. Apa yang akan dilakukan Bandar Rahmad. ***ET

Bersambung…

Berita Terkait

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut
PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir
Eks Kadisperkim LH Batubara Akan Laporkan Sekda dan Inspektorat ke APH Terkait Temuan BPK
Husnul Khotimah Tanjung Tiram Siapkan Lompatan Baru Pendidikan Batubara
Turnamen Sepak Bola U-45 di Guntung: “Tua di Usia, Muda di Semangat”
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:41 WIB

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:31 WIB

PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:15 WIB

Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:59 WIB

PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:00 WIB

PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir

Berita Terbaru