Zulnas.com, Batubara — Kemacetan ruas jalan rakyat dan jalan nelayan di kota Kecamatan Tanjung Tiram pelan- pelan bakal ditata rapi oleh pemerintah setempat. Alasannya, dengan dibangunnya pasar Inpres Tanjung Tiram bakal menjadi solusi atas jawaban untuk menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) setempat, Sabtu (17/10/2020).
Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Batubara Mahar Effendy menjelaskan sedikitnya ada 218 PKL yang bakal mengisi tempat (lost) dipasar baru yang dibangun dari dinas Koperasi setempat.
Para pedagang yang mengisi bangun kios baru itu rata- rata pedagang kaki lima yang kini memanfaatkan badan jalan kota Tanjung Tiram yang mengakibatkan ruas jalan menjadi macet hingga tata kota menjadi tak beraturan.
“Mungkin nanti pembangunan pasar Inpres Tanjung tiram selesai pada akhir Desember 2020 ini, jadi mungkin Januari 2021 para pedagang sudah di relokasi kesana,” Ujar Sekretaris Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Batubara Mahar Effendy kepada zulnas.com dikantornya, jum’at (9/10/2020) siang.
Baca Juga : Melalui APBN, Dinas Koperasi Batubara Bangun Pasar Inpres 2,7 Milyar
Mahar memastikan, para pedagang yang direlokasi ke pasar Inpres Tanjung tiram rata- rata pedagang yang memenuhi badan jalan sedangkan para pedang yang berada dipasar lama tidak akan mendapat tempat dipasar baru.
“Jadi mana pedagang yang sudah mendapat tempat dipasar yang lama, dipastikan tidak akan mendapat tempat dipasar yang baru dibangun itu,” Tegas Mahar Effendy diruang kerjanya.
Lebih lanjut mahar mengakui proses relokasi pedagang kaki lima di Tanjung Tiram tidak semudah yang dibayangkan, dimana dalam relokasi itu, pihaknya akan melibatkan para camat dan dinas terkait termasuk Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk menyelesaikan proses kebijaksanaannya.
“Jadi nanti ada proses rekayasa lalu lintas melalui dinas perhubungan, pengelolaan sampahnya melalui dinas lingkungan hidup, dengan kerjasama yang baik dapat menyelesaikan untuk kepentingan para pedagang,” Tegas Mahar.
Dalam proses penempatan para pedagang dipasar inpres tanjung tiram, Mahar menegaskan tidak ada perlakuan khusus bagi para pedagang disana, dimana para pedagang yang akan menempati lebih dominan diisi oleh pedagang yang tidak mempunyai lapak atau yang menggunakan badan jalan di jalan merdeka.
“Nanti kita akan libatkan pihak camat dan muspika setempat, karena harapan bupati Ir Zahir M.Ap pajak itu bakal menjadi salah Icon pasar di Kabupaten Batubara,” tegas Mahar Effendy.
Sekedar diketahui, selama ini, para pedagang di Tanjung tiram masih menggunakan badan jalan rakyat dan jalan nelayan menjajakan dagangannya disana.
Dengan aktivitas yang memenuhi badan jalan itu membuat lalu lintas jalan menjadi macet mulai subuh hingga siang hari.
Dengan alasan tersebut, pihak Dinas Koperasi mengusulkan salah satu program pembangunan pasar baru melalui anggaran dari pemerintah pusat.
Dengan anggaran pemerintah pusat itu harapannya pasar tradisional di Kecamatan Tanjung tiram dapat ditata rapi untuk kepentingan pedagang dan pengembangan sektor UMKM di Batubara. ****