Zulnas.com, BATUBARA — Pemerintah Kabupaten Batubara dibawah kepemimpinan Ir Zahir M.AP – Oky Iqbal Frima membangun proyek ekowisata mangrove di Pantai Sejarah Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara Sumatera Utara, Kamis (19/11/2020).
Proyek 1,2 Milyar dari Dinas Perikanan Batubara yang bersumber dari APBD murni Tahun Anggaran 2020 itu dikerjakan dalam bentuk jembatan yang dibangun memanjang ke arah laut.
Uniknya, jembatan yang dibangun rekanan CV Utama Karya itu menggunakan matreal kayu hutan (Damar) memanjang ke arah laut. Diatas jembatan tersebut pengunjung dapat melihat berbagai jenis mangrove yang tumbuh dan berkembang ‘dihalaman’ pesisir pantai sejarah yang pernah dimasuki Jepang pada zaman penjajahan itu.
Kepada zulnas.com, ketua Kelompok Tani Cinta Mangrove (TCM) Batubara Azizi menjelaskan proyek Dinas Perikanan Batubara yang berjudul pembangunan jalan produksi Perikanan itu bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata di Batubara.
“Dengan proyek ekowisata hutan mangrove itu dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Batubara,” Ujar Azizi dilokasi setempat, Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, Selasa (17/11/2020).
Direktur lembaga Kelompok Anak Pencinta Laut (KAIL) itu memaparkan proyek tersebut dibangun sepanjang 200 meter kearah laut, dengan lebar 2 meter lebih dan tinggi kurang lebih 3 meter.
“Kontruksi bangun tersebut didominasi dengan bahan matrial berupa kayu hutan yang dibangun sehingga terkesan ramah lingkungan,” paparnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, proyek ekowisata mangrove tersebut akan dikelola oleh kelompok Tani Cinta Mangrove dengan manajemen yang baik dan melibatkan warga setempat.

“Selain jembatan unik, pemerintahan Batubara juga akan membangun berbagai wahana permainan termasuk rumah pohon dan flying fox,” Paparnya.
Sebagai pengelola, TCM klimnya sudah mengantongi sejumlah izin untuk mengelola kawasan hutan lindung (HL) (Konsesi) sebagai hutan kemasyarakatan tersebut.
Belum selesai, proyek ekowisata mangrove tersebut kini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Batubara. Tak tanggung- tanggung, setiap harinya ratusan pengunjung datang kelokasi itu untuk mengabadikan foto selfie dijembatan itu.
Salah seorang pengunjung datang mengaku ingin melihat proyek jembatan itu secara langsung. Ia pun mengaku takjub destinasi wisata baru itu akan kerap menjadi icon wisata di Batubara.
“Saya yakin jembatan yang dibangun ini akan menjadi icon wisata Batubara. Dengan kelengkapan habitat mangrove ini akan menjadi salah satu pusat wisata yang mampu mengundang turis dari berbagai daerah bahkan manca negara,” Kata Syaiful saat berkunjung dilokasi itu, rabu (18/11/2020).
Tak hanya itu, dia juga berharap kedepan, tempat wisata yang baru ini dapat ditata dengan rapi dan asri dan pihak pengelola dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap pengunjung yang datang. ****Zn