Zulnas.com, BATUBARA — Bupati Kabupaten Batubara, Zahir, M.AP terus gencar melakukan dorongan terhadap pemulihan ekonomi masyarakat lewat Desa Se Kabupaten Batubara, tanpa terkecuali Desa Sumber Makmur yang menjadi penghasil produk Pisang Sale.
Zahir mengatakan, Produk Pisang sale harus menajdi produk unggulan di Kabupaten Batubara.
“Ini harus menjadi produk unggulan. Dari segi kemasan, harus dibuat menarik. Bagaiman cara mengemasnya, misalnya tidak masuk angin. Lalu pemasarannya. Kemudian tak kalah penting, mengenai permodalan. Jangan nanti ketika permintaan banyak, produksi banyak, modal tidak ada. Tugas pemerintah akan menyiapkan itu semua,” katanya.
Ditengah pemberian bantuan alat press dan dealer plastik pisang sale di Desa Sumber Makmur, ia mengatakan, dirinya mau semua daerah, wilayah dan desa di Kabupaten Batubara memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Alat press ini telah dibagikan kepada masyarakat dan pisang sale sudah diproduksi, ada beberapa langkah yang harus segera diselesaikan. Pertama, Izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), dimana izin ini diperuntukkan bagi industri yang memproduksi makanan dan minuman dengan skala rumahan,” jelasnya, Kamis (19/11/2020).
“Segera selesaikan izin PIRT ke Dinas Koperindag. Saya tunggu 10 sampai 15 hari. Saya rasa waktu itu sudah cukup,” ujar Zahir.
Selain itu, ia menghimbau kepada UMKM segera selesaikan Izin PIRT Ke Dinas Per indah dan Izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), silahkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan.
Selanjutnya label Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bila perlu, disiapkan izin Hak atas Kekayaan Inteltual (HaKI) dari Kemenkumham, sehingga kemasan pisang sale dengan merk Melati adalah milik Desa Sumber Makmur.
Bantuan yang diserahkan hari ini merupakan bantuan yang kesekian kalinya. Hari ini pemerintah membuka diri, masyarakat maunya apa. Bagi masyarakat yang memiliki keterampilan, ayo biar kita beri bantuan. Ini dilakukan agar ekonomi masyarakat dapat tumbuh,” katanya.
Dikatakannya, Sudah 30 tahun masyarakat Desa Sumber Makmur, menggunakan alat tradisional untuk membuat (press) pisang sale. Bayangkan, waktu yang begitu lama masyarakat tidak pernah mendapat motivasi.
“Sudah 30 tahun masyarakat menggunakan alat press tradisional. Bayangkan 30 tahun tidak pernah diberi motivasi untuk mengembangkan ini,”Pungkasnya. ***AK