Zulnas.com, Medan — Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menginstruksikan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Sumut untuk memperbanyak dan mempermudah masuknya investasi di wilayah masing-masing.
Bobby menilai, percepatan investasi menjadi kunci penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja baru, bagi masayarakat di Sumatera Utara.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) menyiapkan lahan seluas 2.500 hektare di Tanjung Kasau, Kabupaten Batubara, untuk pembangunan Kawasan Industri Sumatera Utara (KISU).
Kepala Dinas PMPTSP Sumut, Chandra Dalimunthe, mengungkapkan bahwa lahan tersebut merupakan aset milik Pemprov Sumut yang siap diberikan secara gratis kepada investor dengan komitmen investasi minimal Rp1 triliun.
“Kami berikan lahan ini kepada siapa pun yang mau berinvestasi sebesar Rp1 triliun, karena itu milik Pemprov. Kawasan ini diproyeksikan menyerap hingga 20 ribu tenaga kerja,” ujar Chandra dalam keterangan tertulis, sebagaimana dilansir di media Tribun-Medan, Minggu (26/10/2025).
Menurutnya, lokasi KISU sangat strategis karena berdekatan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung, pelabuhan ekspor terbesar di pantai timur Sumatera. Hal itu membuat kawasan industri tersebut ideal bagi sektor pengolahan dan industri berbasis ekspor.
Insentif Pajak dan Kemudahan Investasi
Untuk menarik minat investor, Pemprov Sumut juga menyiapkan berbagai insentif dan kemudahan investasi melalui Perda Nomor 3 Tahun 2023 dan Pergub Nomor 3 Tahun 2025.
Insentif tersebut mencakup, Pengurangan atau keringanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Alat Berat (PAB), serta Pajak Air Permukaan (PAP) yang menjadi kewenangan provinsi.
Selain itu, Pemprov juga memperkuat sistem digitalisasi perizinan melalui dua aplikasi utama, yaitu Online Single Submission (OSS) dan Siap Layani.
“Dengan OSS kami targetkan 1.997 izin terbit, sementara aplikasi Siap Layani menargetkan 391 izin tahun ini,” jelas Chandra.
Ia menegaskan, percepatan layanan perizinan menjadi faktor utama menciptakan iklim investasi yang sehat dan kompetitif.
“Daerah harus berani melakukan terobosan agar investor tertarik menanamkan modalnya di Sumatera Utara,” ujarnya.
Lonjakan Investasi di Sumut
Chandra memaparkan, performa investasi di Sumut menunjukkan tren positif.
Pada tahun 2024, nilai investasi tercatat mencapai Rp48,271 triliun. Hingga triwulan III tahun 2025, realisasi investasi sudah mencapai Rp42,368 triliun dengan total 21.041 proyek.
Rinciannya terdiri dari, Penanaman Modal Asing (PMA): Rp20,068 triliun dengan 1.686 proyek. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): Rp22,3 triliun dengan 19.355 proyek.
Sektor unggulan PMA didominasi oleh industri kimia dan farmasi, sementara PMDN banyak bergerak di industri makanan.
Dorong Pertumbuhan Nasional
Pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Sebagai provinsi terbesar keempat di Indonesia dan terbesar di luar Pulau Jawa, Sumatera Utara diharapkan mampu berkontribusi 6,7 hingga 7,2 persen terhadap target tersebut.
“Dengan dukungan infrastruktur, insentif, dan percepatan perizinan, Sumut siap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa,” tegas Chandra.
Langkah Pemprov Sumut membuka lahan industri di Batubara ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memperkuat daya saing regional.
Kedekatan kawasan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung memberi nilai tambah strategis bagi investor yang berorientasi ekspor, sekaligus menjadi harapan baru dan umpan balik bagi ribuan pencari kerja di Sumatera Utara, khususnya di Wilayah Kabupaten Batubara. (Ril).












