zulna.com, Batubara — Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Radiansyah Lubis merasa menikmati dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik. Meski ia rangkap dua jabatan, tetapi ia tetap dapat membagi waktu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai Plt Kadis Dukcapil, ia mengaku tetap datang kekantor itu, meski jam masuk kantor pada siang hari, ia akan menyelesaikan surat dan dokumen penting untuk memenuhi kebutuhan warga yang datang ke kantor itu.
“Saya kan diperintahkan pak Bupati untuk membenahi kantor Disdukcapil Batubara. Jadi saya harus dapat membagi waktu, kalau pagi saya berkantor di Lima Puluh sebagai Kasatpol PP, dan siang saya berkantor di Capil Batubara sebagai pelaksana tugas”, ujar Radiansyah Lubis kepada zulnas.com diruang kerjanya senin (01/07/2019).

Setelah dilantik 13 Mei 2019, Radiansyah Lubis mengaku terus membagi waktu dengan amanah jabatannya, tak hanya melayani surat permohonan pembuatan KTP, KK, Akte Kelahiran dan surat pindah, ia juga terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan termasuk meletakkan kotak saran di kantor itu.
“Kemarin pesan pak Bupati, pasang kotak saran dikantor ini, supaya kita bisa mendapatkan masukan dari warga, dari sisi mana pelayanan yang harus ditingkatkan lagi” ujar Radiansyah yang juga Kasatpol PP Batubara.
*Tiap Hari, Tandatangani Ratusan Berkas
Radiansyah Lubis mengaku setiap datang kekantor, pegawainya memberikan berkas untuk ditandatangani sebanyak 500 berkas. Semua berkas yang masuk dari warga dalam urusan kependudukan ia harus menyelesaikan karena ia tak mau urusan administrasi bertele- tele hingga berhari- hari.
“Jumlah berkas yang harus ditandatangani setiap hari sekitar 500 keping. Meliputi, Kartu Keluarga, Akte Kelahiran, Akte Kematian dan lainnya menyangkut administrasi kependudukan”, jelasnya.
Ia mengaku tidak mau berlama- lama dalam urusan administrasi, semua surat yang masuk, harus diselesaikan juga disini, kalau tak siap saya bawa kerumah supaya jangan ada yang tertunda.
“Kalau misalnya berkas itu banyak dan tak selesai sampai sore, terpaksa saya bawa kerumah dan saya lanjutkan agar tak bertele- tele dan cepat siap”, terangnya.
Terkait blanko KTP, ia mengaku tetap mengedepankan masyarakat yang diloket (yang sudah mendaftar).
“Kendalanya blanko terbatas. Kita sudah konfirmasi ke Pusat, memang ada keterbatasan blanko. Hambatan kita kalau untuk KTP masalah blanko dan jaringan,” Sebutnya.
Sejauh ini, lanjut dia, kebutuhan blanko untuk dinas yang dipimpinnya itu membutuhkan ribuan KTP, namun saat angka itu diajukan ke pusat, malah hanya mendapat 500 keping saja. Makanya kita dahulukan yang sudah lama merekam KTP dan disesuaikan dengan kebutuhannya. ****Zn