Tarik-Menarik Kepentingan di DPRD Batubara: Fraksi Jadi Ajang Adu Strategi Politik

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 24 Desember 2024 - 00:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara – Dinamika politik di DPRD Kabupaten Batubara kian memanas seiring pembentukan fraksi-fraksi, yang seharusnya rampung satu bulan pasca pelantikan anggota DPRD pada 25 November 2024. Namun, alih-alih menjadi proses demokratis yang lancar, pembentukan fraksi ini justru berubah menjadi ajang adu strategi dan perebutan pengaruh antarpartai politik.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018, partai politik yang tidak memiliki cukup kursi untuk membentuk fraksi sendiri diwajibkan membentuk fraksi gabungan. Di DPRD Batubara, konfigurasi kekuatan politik terlihat semakin kompleks dengan munculnya dua fraksi gabungan yang melibatkan berbagai partai kecil.

Fraksi gabungan pertama terdiri dari Partai Golkar (3 kursi), PPP (3 kursi), dan Nasdem (2 kursi). Sementara fraksi gabungan kedua melibatkan PKB (3 kursi), Demokrat (3 kursi), Perindo (1 kursi), dan Hanura (1 kursi).

Namun, belakangan muncul opsi baru, ada upaya penguatan frkasi gabungan yang diinisiasi oleh Demokrat (3 kursi), Nasdem (2 kursi) dan Hanura (1 kursi), sehingga membentuk jalan buntu.

Baca Juga :  Mencermati Konflik Sayembara, Dari Penundaan, Gemkara Hingga Opini Publik

Di balik pembentukan fraksi tersebut, terlihat jelas adanya tarik-menarik kepentingan politik. Karena, partai kualisi yang muncul belakangan di tengerahi adalah rivalitasi Bupati terpilih.

Baca : Dinamika Pembentukan Fraksi DPRD Batubara: Mencari Titik Temu untuk Kepentingan Bersama

Koalisi pendukung Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Bahar-Syafrizal, yang memiliki modal kursi signifikan, ingin memastikan stabilitas pemerintahan melalui penguasaan legislatif.

Sementara itu, PDIP sebagai partai peraih kursi terbanyak, bersama oposisi lainnya, mencoba mengimbangi kekuatan agar tidak terjadi dominasi sepihak.

Publik Jadi Penonton, Kinerja DPRD Dipertanyakan

Ketegangan yang terjadi tidak hanya terasa di meja rapat resmi DPRD, tetapi juga sampai ke masyarakat yang mulai mempertanyakan arah politik di lembaga tersebut. Tarik-menarik kepentingan dianggap memperlambat kinerja legislatif yang seharusnya fokus pada isu-isu mendesak seperti kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan, dan pengembangan infrastruktur.

“Seharusnya pembentukan fraksi ini menjadi langkah awal untuk memaksimalkan fungsi DPRD, bukan menjadi ajang konflik politik. Publik membutuhkan kejelasan, bukan drama tarik-menarik kekuasaan,” ujar salah satu pengamat politik lokal.

Baca Juga :  Baharuddin-Syafrizal Unggul di Pilkada Batubara, KPU Resmi Umumkan Hasil Rekapitulasi

Jalan Keluar atau Jalan Buntu?

Proses pembentukan fraksi masih diwarnai perdebatan sengit. Para anggota DPRD dituntut untuk mematuhi aturan yang ada, termasuk ketentuan bahwa maksimal hanya dua fraksi gabungan yang dapat dibentuk. Namun, hingga kini, belum ada kepastian kapan proses ini akan selesai.

Baca : Ketika Dewan Tak Lagi Bisa Diandalkan

Jika tarik-menarik ini terus berlanjut tanpa titik temu, maka dikhawatirkan kinerja DPRD Batubara akan semakin terhambat. Masyarakat berharap, para wakil rakyat dapat mengesampingkan ego politik mereka dan fokus pada tugas utama: melayani rakyat.

Akankah DPRD Batubara mampu mengatasi dinamika politik ini? Atau, justru konflik ini menjadi cermin awal periode yang penuh turbulensi? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun satu hal pasti, masyarakat tidak akan tinggal diam mengamati perdebatan yang memperlambat perubahan nyata di Kabupaten Batubara.

Kini, berbagai anggapan muncul dipublik, sebenarnya lembaga penyambung aspirasi rakyat itu bekerja untuk kepentingan publik, atau hanya untuk kepentingan para korea-korea. ****Zn

Berita Terkait

Golkar Batubara Salurkan Bantuan Sembako Gelar Pendidikan Politik Sambut HUT ke-61
Nafiar S.Pd: Dukung Program Bupati, Tolak Isu yang Memecah Belah
“Polemik dan Kursi DPRD, Gerindra Batubara Hadapi Ujian Politik”
Fraksi KPN DPRD Batubara Minta Pembahasan Perubahan RIPPARDA Ditunda, Ini Alasannya
“Ketika Legislasi Ditunda: Manuver Politik di Balik Perda Wisata Batubara”
PAN Batubara Konsolidasikan Kekuatan Politik Lewat Halal Bi Halal, Siap Hadapi Tantangan Pasca Pilkada
Golkar Batubara Perkuat Loyalitas Kader, Ismar Khomri Tegas Tolak “Politisi Instan”
Fraksi KPN Soroti PAD dan Dukung Ranperda Insentif Investasi dan Pansus di Batubara
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 23:05 WIB

Golkar Batubara Salurkan Bantuan Sembako Gelar Pendidikan Politik Sambut HUT ke-61

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 11:55 WIB

Nafiar S.Pd: Dukung Program Bupati, Tolak Isu yang Memecah Belah

Rabu, 2 Juli 2025 - 23:01 WIB

“Polemik dan Kursi DPRD, Gerindra Batubara Hadapi Ujian Politik”

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:39 WIB

Fraksi KPN DPRD Batubara Minta Pembahasan Perubahan RIPPARDA Ditunda, Ini Alasannya

Rabu, 7 Mei 2025 - 20:11 WIB

“Ketika Legislasi Ditunda: Manuver Politik di Balik Perda Wisata Batubara”

Berita Terbaru

Asahan

Bupati Asahan Siap Dukung Asahan Football Club

Kamis, 2 Okt 2025 - 21:03 WIB

Asahan

Bupati Asahan Tekankan Disiplin Pajak Kendaraan Dinas

Kamis, 2 Okt 2025 - 20:59 WIB