Zulnas.com, Batubara — Setelah selesai pemakaman ayahandanya Syahbandar Rahmad putra tanah Deli (bandar Rahmad) di negeri Bogak, Muhammad Basyir kembali dan menetap di negeri Bedagai memenuhi janji yang diikrarkan dihadapan tengku Ali sultan kesultanan negeri Asahan.
Muhammad Basyir memimpin negeri Bedagai dengan mengikutsertakan kaum kerabat dari kedua belah kaum ibunya cik nalang dan cik dayang.
Dalam melaksanakan amanah sultan Asahan Muhammad Basyir banyak mendapat gangguan dari orang orang yang tak senang, terutama dari orang orang Serdang yang tetap ingin menguasai negri Bedagai.
Puncaknya, tanpa diketahui sebab musababnya Tengku Osman perkasa alam meminta kembali negri Bedagai diserahkan ke Deli.
Sementara pada saat itu, Tengku Osman telah berkahwin dengan Tengku raja Siti adik Tengku Ali sultan negri Asahan, dan telah lahir seorang putra diberi nama Tengku Ismail sulung laut.
Permintaan sembari ancaman yang dilakukan Sultan Deli tak digubris Muhammad Basyir yang tetap teguh memegang janji dengan sultan Asahan.
Pembangkangan yang dilakukan Muhammad Basyir membuat geram Tengku Osman dan mengultimatum akan menyerbu negeri Bedagai.
Mendengar itu bukan menyurutkan nyali Muhammad Basyir bahkan beliau menyiapkan bala tentara menyambut penyerbuan yang akan dilakukan kesultanan Deli.
Berhari hari Muhammad Basyir beserta kaum kerabat dan orang orang kepercayaannya menyusun strategi menghempang pasukan Deli yang akan menyerbu.
Muhammad Basyir memperkuat benteng pertahanan sebelah laut. Karena perhitungannya dari arah inilah pasukan musuh akan menyerbu. Benteng pertahanan ini langsung dibawah kepemimpinannya.
Sementara benteng pertahanan di sebelah darat dipercayakan kepada panglima Arifin, penduduk tempatan. Ketika Di tengah malam buta itu pasukan Deli di bawah pimpinan panglima Daud dan pamannya panglima Aman mengharungi laut memasuki kawasan Bedagai.
Namun setelah sampai ke pantai cermin panglima asal Bugis ini mengarahkan pasukannya memasuki pantai. Dari sini pasukan itu mengendap, menyerbu pertahanan Bedagai yang berada di darat. Panglima Arifin yang dipercaya Muhammad Basyir tak mampu berbuat banyak, tunduk dan menyerah.
Mendengar kekalahan tanpa perlawanan itu membuat hati Muhammad Basyir geram, namun apa hendak dikata nyali pasukannya telah runtuh sementara pasukan panglima Daud terus merangsek menguasai istana dan mengarah ke pertahanan tepi laut.
Terpaksa Muhammad Basyir melarikan diri ke pantai Bogak. Di sini beliau bertemu dengan seorang cina yang akan membantunya dengan ilmu sihir, tetapi beliau menolaknya dan terus berlayar menuju negri Aceh.
Setelah kekalahan itu panglima Daud menguasai negri Bedagai dan seluruh kaum kerabat Muhammad Basyir ditawan tak boleh meninggalkan negri.
Sejak itu negri Bedagai menjadi bagian dari kesultanan Deli.
Dan pada akhirnya negeri Bedagai dipimpin Tengku Ismail Sulung Laut putra Tengku Osman perkasa alam yang berkahwin dengan Tengku Raja Siti anak sultan Asahan. ***ET