Zulnas.com, Batubara — Sungguh kasihan nasib orang tua ini, baru selesai mengerjakan proyek ratusan juta, eh malah pemilik proyek tak membayarkan uang hasil keringat jerih payahnya.
Cerita sedih itu dialami oleh Sariman. Pria tua yang berprofesi sebagai pekerja kasar (kuli) bangunan terkatung-katung karena upahnya selama bekerja belum dibayar kontraktor pembangunan Box Culven Beton di Kebun Tanah Datar, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batubara.
Sariman mengutarakan, Pembangunan proyek jembatan tersebut kini telah selesai dikerjakan, namun beliau belum menerima sepeserpun sebagai upah dari PT BCPM selaku perusahaan yang dipercayakan mengerjakan,” sebut Sariman kepala tukang bangunan Kamis (18/5/2022) kepada waspada.id dikediaman rumahnya.
Pria kelahiran 1955 di Pinang Sori Sibolga ini mengatakan, dari awal pihaknya bersama 5 pekerja (tukang lainnya) telah menyelesaikan secara baik pekerjaan dalam waktu hampir satu bulan membuat Box Culven Beton Type C (150×150) cm x 4, 00 m di kebun Tanah Datar dengan upah sistim borongan sebesar Rp 9 juta.
Kendati pekerjaan selesai dan dikabarkan telah diserah terimakan kepada pihak perkebunan, namun hal mereka sebagai pendapat upah tidak kunjung dibayarkan.

Memang, Sariman mengaku dari awal tidak ada membuat sebentuk perjanjian tertulis diatas kertas yang bermaterai, perjanjian itu katanya, cuma berpegang kepercayaan terhadap rekanan berinisial Ros.
Padahal para buruh bangunan hanya mengandalkan dari pendapatan tersebut untuk biaya hidup sehari-hari. Katanya sambil matanya berkaca-kaca.
“Janjinya kemarin, 10 menit setelah molen mereka bawa pulang dibayarkan melalui transfer rekening. Tapi kenyataannya sampai sekarang tidak ada kejelasannya. Padahal biaya hidup sehari-hari kita mengandalkan dari bertukang,” ujarnya sedih.
Belum lagi pembelian material yang kurang untuk menyelesaikan sisa pekerjaan seperti pasir, 4 sak semen dan biaya angkut molen pihaknya terpaksa mendulukan melalui kantong sendiri.Dan mengutang memberikan pinjaman anggota tukang.
“Di sini saya terpaksa mengutang untuk memberikan pinjaman kepada anggota tukang karena tak tega melihat kondisi kehidupan mereka suasana lebaran Idul Fitri 1434 H ,” jelas Sariman yang kini tinggal di pedalaman kawasan Kuburan China Tanah Datar ini.
Dia mengaku telah menghubungi Ros pihak kontraktor yanh berkantor di Medan ini untuk segera membayarkan upah mereka, namun mendapat jawaban melaporkan kepada atasan untuk segera membayarkan. ***Has