zulnas.com, Batubara — Dua Kecamatan di Kabupaten Batubara ditetapkan sebagai zona merah, klaster I didua Kecamatan itu adalah Kecamatan Sei Suka dan Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara.
“Untuk Pasien covid-19 di Kecamatan Sei Suka berjumlah 11 orang, sedangkan kasus pasien covid-19 di Kecamatan Medang Deras 4 orang,” Kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Kabupaten Batubara, drg Wahid Khusyairi kepada zulnas.com, selasa (7/7/2020) malam.
Dengan demikian, dua kecamatan tersebut itu menjadi salah satu lokasi rawan atau locus karena dalam suatu tempat terpapar dari seorang pasien covid-19. Artinya, pasien itu memaparkan warga yang berada didaerah itu.
Lebih lanjut Wahid memaparkan, peningkatan jumlah kasus pasien covid-19 di Batubara selama sepekan terakhir terus meningkat drastis. Peningkatan itu dipicu setelah ditemukannya seorang pasien covid-19 warga Kecamatan Sei Suka saat berobat di klinik Kuala Tanjung.
Pihaknya, kata Wahid, telah melakukan stressing di klinik tersebut dengan memeriksa ratusan pegawai dan perawat termasuk kepada keluarga mereka untuk memastikan apakah kasusnya bertambah.
Ketika ditanya, benarkah jumlah pasien covid-19 di Batubara macam di deadline setelah pasca kunjungan DPRD Sumut ke Rumah Sakit Umum Daerah Batubara?
Wahid menjelaskan, peningkatan kasus pasien yang terpapar virus corona tidak ada direkayasa. Mereka yang terpapar semuanya sudah sesuai dengan hasil pemeriksaan yang menggunakan alat kesehatan.
“Itu sebuah metode yang bisa kita pertanggung jawabkan, mana bisa data pasien itu dibuat- buat. Saya memang tidak mau menyimpan- nyimpan atau menunda-nunda data pasien,” Jelas Wahid sembari menjelaskan penambahan data pasien covid-19 Itu adalah sebuah kerja kawan- kawan, dan hasil yang dikerjakan sudah sesuai pedoman.
Terus ketika ditanya, bagaimana perkembangan kasus covid-19 di Batubara itu meningkat tajam?
Wahid menjelaskan, saat jumlah pasien covid-19 tujuh (7) orang beberapa hari yang lalu, pihaknya belum mau mengumumkan secara resmi ke media, alasannya ia belum mendapatkan laporan resmi dari tim kerja gugus tugas yang dipimpinnya sebagai jubir.
Awalnya, kata Wahid, jumlah pasien kita 3, kemudian bertambah 2, kemudian bertambah 5 jadi totalnya ada 10 kasus pasien covid-19 yang terpapar di Batubara pada 3 Juli 2020 beberapa waktu lalu.
Tetapi, ujar dia, karena dua pasien yang terkonfirmasi positif tidak berada di Batubara, maka pihaknya men-deled 2 pasien yang bukan warga Batubara yaitu pada kasus yang ke 4 dan kasus yang ke 5. Pada saat itu, jumlah pasien kita sudah 10 orang.
Baca Juga : Lemah, Gugus Tugas Bantah 2 Data Pasien Covid-19 Asal Sumut di Batubara
Selanjutnya, pada tanggal 3 Juli, pada waktu kita tolak 2 pasien itu menjadi kasus pasien kita jadi 8 orang.
Namun secara bersamaan, kita mendapatkan 2 kasus baru lagi, satu diantaranya karena kontak dari pasien 2 dan 3 atau dari adiknya, kemudian kita mendapatkan informasi dari tim gugus ada pasien lagi yang sedang berobat di rumah sakit bina kasih di medan, jadi kasusnya naik lagi menjadi 10 pasien korban covid-19 di Batubara.
Lalu, saat mencengangkan, Wahid menceritakan ada penambahan lagi pada jumlah pasien covid-19 di Batubara. Tak tanggung- tanggung jumlah naik drastis kepada 11 orang pasien yang terdapat didua lokasi Kecamatan Sei Suka dan Kecamatan Medang deras.
Didua Kecamatan itu, kata Wahid menjadi zona merah, karena korban kasus covid-19 lebih dari lima orang pada satu kecamatan.
“Pada kasus di zona merah ini, ada sebelas orang diawali dari adanya satu pasien covid-19 warga simpang Tanjung Gading Kecamatan Sei Suka.
Pada saat ini, pasien sedang berobat ke Klinik Tanjung Gading, setelah diperiksa ternyata pasien tersebut terpapar corona. Pasien tersebut langsung dirujuk ke rumah sakit medan Oleh Klinik Inalum, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata positif.
Karena pasien tersebut adalah pasien positif sehingga memaparkan 7 pasien di Klinik Inalum. Secara bersamaan jumlah terpapar bertmbah 4 pasien lagi, sehingga jumlah pasien menjadi 11 orang.
“Mereka semua sedang dirawat di salah satu rumah sakit di medan. dari 11 pasien yang terpapar itu, 2 diantaranya punya penyakit komorbit atau penyakit penyerta sedangkan sisanya pasien tanpa gejala,” Ujar Wahid.
Jadi, singkatnya, dari 12 Kecamatan di Batubara 10 Kecamatan masih zona hijau, sedangkan dua kecamatan lagi yakni Sei Suka dan Medang deras masuk kategori zona merah.
Dengan demikian, TGPP Batubara, kata Wahid menyarankan kepada masyarakat agar terus mewaspadai penularan pandemi ini, untuk menjaga kesehatan,
Wahid menganjurkan agar warga tetap menjalankan protokoler kesehatan dengan pola 3 M yaitu, Mencuci tangan dengan air yang mengalir, menjaga jarak 1 meter untuk menghindari kontak sesana warga dan tetap memakai masker saat bepergian atau keluar rumah.