“Ketika Legislasi Ditunda: Manuver Politik di Balik Perda Wisata Batubara”

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 7 Mei 2025 - 20:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Di ruang Paripurna yang biasanya penuh ketegangan dan perdebatan, suasana hari itu terasa berbeda. Wakil Bupati Batubara, Syafrizal, baru saja membacakan nota perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2019 dimana sebuah langkah yang diharapkan mampu memberi angin segar bagi sektor kepariwisataan daerah. Namun yang muncul kemudian bukan persetujuan atau pembahasan panjang, melainkan penundaan.

Adalah Chairul Bariah, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Batubara, yang tampil ke depan. Dengan lugas ia mengumumkan bahwa pembahasan Rancangan Perubahan Perda tersebut harus ditunda.

Alasannya terdengar rasional: adanya kemungkinan perubahan besar pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dari pemerintah pusat. Namun, di balik penjelasan teknis itu, terselip dinamika politik yang menarik untuk disorot.

Ketika Legislasi Bertemu Kalkulasi

Penundaan itu tidak terjadi di ruang hampa. DPRD bahkan menegaskan tidak akan membentuk panitia khusus (Pansus) untuk membahas ranperda tersebut.

Baca Juga :  Soal Ganti Rugi Lahan, DPRD Batubara Desak Socfin Tentukan Harga Realistis

Ini menandakan sebuah keputusan yang, dalam tradisi politik lokal, kerap dibaca sebagai penanda dinginnya hubungan antara legislatif dan eksekutif. Apalagi perda ini adalah usulan dari Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Baharuddin Siagian.

“Kami tidak mau terburu-buru. Kalau selesai hari ini, lalu aturan pusat berubah, semuanya percuma,” ujar Chairul Bariah sebagaimana dilansir Kilas8 usai sidang. Sebuah pernyataan yang terdengar teknokratik, namun menyimpan nuansa kehati-hatian politik.

Dibalik Kata Efisiensi, Terlihat Strategi

Chairul, yang juga Ketua DPD PAN Batubara, menambahkan alasan lain: efisiensi anggaran. Tapi publik tahu, efisiensi dalam politik kerap menjadi bungkus dari keputusan yang lebih kompleks.

Tidak sedikit yang menduga, DPRD tengah menyusun ritme sendiri dalam menyambut tahun-tahun politik yang akan datang. Dalam arena politik lokal, menunda bisa berarti menekan. Dan dalam konteks ini, menunda berarti mengatur ulang arah komunikasi antara eksekutif dan legislatif.

Eksekutif Melunak, Mengajak Bersinergi

Baca Juga :  HUT Partai Demokrat, Berbagi Sembako Bersama Rakyat

Sementara itu, eksekutif mencoba meredam ketegangan dengan narasi sinergitas. Dalam pidatonya, Wakil Bupati menyebut pentingnya kerja bersama antar pemangku kepentingan demi kesejahteraan masyarakat Batubara. Tapi sinyal ajakan itu belum cukup kuat untuk mencairkan sikap hati-hati legislatif.

Menanti Babak Lanjutan

Yang menarik, DPRD justru menyatakan kesiapan penuh untuk membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Produk hukum ini memiliki bobot strategis tinggi dan tenggat waktu enam bulan. “Kami siap mengerjakan RPJMD,” ujar Chairul. Kalimat itu menjadi penegas, bahwa legislatif punya agenda sendiri, agenda yang tak selalu selaras dengan prioritas eksekutif.

Dalam politik lokal, setiap jeda punya makna. Setiap penundaan bisa jadi pesan. Dan dalam kasus ini, DPRD Batubara tampaknya tengah memainkan simfoni politiknya sendiri.

Akankah sinergitas yang diharapkan eksekutif menjadi nyata, atau justru bergulir menjadi babak tarik ulur politik. Entahlah. Waktu yang akan menjawab. ***

Berita Terkait

Fraksi KPN DPRD Batubara Minta Pembahasan Perubahan RIPPARDA Ditunda, Ini Alasannya
PAN Batubara Konsolidasikan Kekuatan Politik Lewat Halal Bi Halal, Siap Hadapi Tantangan Pasca Pilkada
Golkar Batubara Perkuat Loyalitas Kader, Ismar Khomri Tegas Tolak “Politisi Instan”
Fraksi KPN Soroti PAD dan Dukung Ranperda Insentif Investasi dan Pansus di Batubara
Rizky Aryetta Bicara Mutasi ASN: Antara Aturan dan Realitas Politik
Ismar Khomri Gelar Bukber di Desa Perupuk, Dihadiri Kader dan Tokoh Masyarakat
Arisan Partai Golkar dan Pendidikan Politik, Ismar Khomri: Konsolidasi Adalah Kunci Kekuatan Golkar
Safari Ramadhan Golkar di Desa Bogak: Spirit Kebersamaan dan Kepedulian di Bulan Suci
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:39 WIB

Fraksi KPN DPRD Batubara Minta Pembahasan Perubahan RIPPARDA Ditunda, Ini Alasannya

Rabu, 7 Mei 2025 - 20:11 WIB

“Ketika Legislasi Ditunda: Manuver Politik di Balik Perda Wisata Batubara”

Minggu, 20 April 2025 - 15:11 WIB

PAN Batubara Konsolidasikan Kekuatan Politik Lewat Halal Bi Halal, Siap Hadapi Tantangan Pasca Pilkada

Minggu, 20 April 2025 - 00:04 WIB

Golkar Batubara Perkuat Loyalitas Kader, Ismar Khomri Tegas Tolak “Politisi Instan”

Senin, 14 April 2025 - 20:25 WIB

Fraksi KPN Soroti PAD dan Dukung Ranperda Insentif Investasi dan Pansus di Batubara

Berita Terbaru

Asahan

Bupati Asahan Terima Kunjungan Rektor UNA

Selasa, 17 Jun 2025 - 00:07 WIB