Menurut Zahir, dirinya akan segera membuat perjanjian dengan pemerintah Belanda dan Jepang saat nantinya melakukan kunjungan ke negeri kincir angin dan negeri sakura tersebut.
Zahir menyebut artefak sejarah Kabupaten Batubara, banyak yang disimpan di Belanda dan di jepang.
“Kami akan berangkat ke Jepang dan Belanda untuk melihat dan meminta kembali koleksi sejarah kabupaten Batubara yang ada di sana” ujar Zahir, kamis (15/8/2019) saat membuka pameran pusaka sejarah di Gedung Perpustakaan dan Arsip setempat.
”Ternyata, artefak dan dokumen penting tentang Batubara, ngumpulnya ada banyak di berbagai tempat. Diantaranya di museum rakyat Belanda dan jepang juga ada,” ujar Zahir.
Bupati Zahir pun mengatakan, dalam waktu tak begitu lama ini, dirinya berencana akan melakukan deplomasi ke dua negeri penjajah tersebut untuk pemulangkan Peninggalan Sejarah dan artefak kabupaten Batubara.
”Yang akan dikembalikan ke Batubara adalah peninggalan sejarahnya, kan ini masih dalam tahap lobi,” katanya.
Pemkab Batubara, kata dia juga, sedapat mungkin akan melobi ke dua negara tersebut terkait rencana manajemen museum, karena Pemkab Batubara sendiri hingga saat ini juga sedang membangun museum sejarahnya.
Terutama dalam hal manajemen pengelolaan kearsiapan yang akan ia bagun di tahun 2020 nanti, sehubungan negara kncir angin tersebut memiliki status kearsipan terbaik di dunia.
Bahkan Zahir juga berencana akan menjalin MoU dengan negara kolonial tersebut.
”Selain kerja sama dalam bentuk MoU pemulangan benda benda bersejarah, kita pun berencana akan jalin hubungan belajar ke belanda terkait manajemen museum” katanya.
Kendala pemulangan peninggalan sejarah itu, kata Zahir, benda-benda sejarah tersebut secara hukum resmi punya kepemilikan Belanda dan Jepang secara sah. Namun, secara kultural budaya, benda tersebuat aslinya adalah kepunyaan kabupaten Batubara.
”Sekurang-kurangnya, yang dipulangkan adalah berbentuk literasi digital, tapi apa pun itu, harus kita upayakan untuk menunjang kelengkapan kearsiapan museum Sejarah kabupaten Batubara, jadi ini harus ada juga,” katanya.
Zahir dalam perjalanan kepemimpinan selama lima tahun bersama Wakilnya, Oky Iqbal Frima, lanjut dia, menargetkan museum sejarah Batubara tersebut harus bisa terbangun di pertengahan tahun depan bisa selesai.
Saat ditanya terkait strategi yang bakal ia lakukan untuk memulangkan peninggalan sejarah ini, Zahir mengatakan terlebih dahulu pihaknya akan terus melobi Konsul dan kedutaan Belanda dan jepang sebelum berkunjung ke dua negara tersebut.
Maka kedepan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah kurator dan arkaelog yang akan memilah-milah bukti sejarah kepemilkan batubara secara kultur.
Bappeda Sudah Mencatat Rencana Bupati ke Belanda dan Jepang.
Sementara Sekretaris BAPPEDA Batubara, Azhar saat dihubungi, (16/8/2019) pada jum’at dini hari melaporkan sudah mencatat rencana kunjungan kerja Bupati ke belanda dan jepang.
Azhar menyebutkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dan arahan dari Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP), dalam hal ini adalah tim di Bidang Pengembangan Situs Sejarah, Pariwisata dan Kebudayaan.
Salah satunya, Pemerintah Batubara bersama TBUPP akan membuat surat ke pemerintah pusat terkait rencana pemulangan benda-benda bersejarah tersebut setelah pihaknya dan TBUPP melakukan kunjungan ke Museum Belanda di Leiden dan di museum Jepang.
“Rencana kunjungan Bapak (Bupati) ke belanda dan Jepang sudah ada dalam catatan rencana program daerah kita, namun kami masih menuggu petunjuk lebih lanjutnya dari tim Bupati untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP)”
“Apakah nanti barang-barang peninggalan yang akan diseleksi itu berupa Literasi digital atau non digital, ataukah Artefak?, nanti akan kita kordinasikan lagi ke Bidang Pengembangan Situs Sejarah, Pariwisata dan Kebudayaan”
“Yang pasti, jika semua rumusannya sudah tuntas, segera akan kita kabari ke media masa” pungkasnya. ***