Zulnas.com, Batubara — Ketua Satuan Pelajar Pemuda Mahasiswa (Sapma) DPD IPK Kabupaten Batubara Affan Aulia Saragih SH menyatakan kekecewaanya melihat bangkai kapal yang tak terurus dan tenggelam ditangkahan. Affan mengaku aneh, anggaran perawatan dikucurkan, sedangkan kapal dibiarkan mangkrak.
“Jelas janggal kejadian ini bang, karena sudah digelontorkan anggaran untuk perawatan dan sebagainya pada tahun sebelumnya. Bagaimana bisa baru setahun sekarang kedapatan kapal itu terlihat rusak dan usang,” kata Affan kepada zulnas.com, melalui pesan WhatsApp, Kamis (2/11/2023) malam.
Fenomen yang seperti itu, menurutnya, patut untuk dicermati, apalagi ini soal penggunaan anggaran pemerintah yang notabene punya tanggungjawab dan berimplikasi terhadap asepk hukum didalamnya.
“Saya rasa ini patut diduga terjadi penyelewengan anggaran, dan itu tidak boleh dibiarkan,” tegas kembali.
Baca : Disporabudpar Anggarkan 900 Juta Untuk Pembinaan Olahraga di Batubara
Dari aspek anggaran, kata Affan, penganggaran itu telah disiapkan pemerintah secara sistematis, mulai dari perencanaan, pembahasan, persetujuan hingga realisasi anggaran dilakukan bersama secara sistematis.
Tetapi anehnya, saat anggaran itu digelotorkan, malah ada pihak-pihak yang diduga diuntungkan, tetapi mengabaikan sisi pekerjaan. Katanya Ambigu.
Baca : Fotret Nelayan, Kapal dan Pelabuhan Tanjung Tiram di Batubara
Sebagai pemuda yang berlatarbelang sebagai Advokat, Affan menyampaikan ultimatum kepada kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batubara Safri Moesa.
Kondisi ini diharapkannya bisa dijawab oleh Safri Moesa untuk menjaga nama baiknya sebagai pejabat di Batubara.
“Kami minta saudara Safri Moesa dapat mengklarifikasinya, jika tidak tuduhan itu akan liar dan menjadi konsumsi publik di Batubara,” tegasnya.
Baca juga : Kapal-kapal Itu Mangkrak Menua Sebaiknya Dilelang Saja
Affan mengaku telah melakukan investigasi langsung on the spot kebangkai kapal yang terdapat di jembatan Bajang Desa Sidomulyo Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara.
Kapal- kapal (speed boat) yang dibeli dan dirawat dengan menggunakan dana APBD Batubara itu terlihat sia-sia dan mangkrak dengan kondisi yang tak bisa digunakan lagi.
“Pembiaran ini benar-benar luar biasa, kami akan segera mengumpulkan bukti-bukti dan mencari realisasi anggaran agar masalah ini bisa duduk perkara,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Safri Moesa mengaku pekerjaan perawatan kapal itu sudah dikerjakan sesuai anggaran tahun berjalan.
Namun, katanya, untuk keterangan lebih komprehensip, dia memberikan ruang kepada awak media untuk datang kekantor guna memberikan keterangan yang lebih lengkap lagi.
“Datang aja kekantor ya, nanti akan kita terangkan terang benderang,” ujar Safri Moesa kepada zulnas.com, melalui via telpon, Kamis (2/11/2023) malam.
Lebih lanjut, Safri mengatakan, pihaknya bukan tidak bisa memberikan keterangan itu melalui pihak telepon, namun dia takut keterangan itu nanti disalah artikan sehingga terjadi semacam miskomunikasi.
“Datang aja kekantor, nanti akan dijelalaskan dengan rinci, karena kalau menggunakan handpone nanti ditulis salah diartikan,” pintanya. ****zn