Zulnas.com, Batubara — Hujan deras yang terus mengguyur pemukiman rumah penduduk jumlahnya terus bertambah. Angka data terakhir yang dilansir pihak BPBD Batubara tercatat 1.087 rumah warga yang tersebar disebelas kecamatan yang terendam banjir dengan tingkat ketinggian yang bervariatif.
Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah Batubara Anuardi menyebutkan data korban yang terdampak banjir sebanyak 1.087 rumah. Dari angka itu, meliputi sebelas kecamatan di Batubara.
“Itu baru data sementara, kemungkinan akan terus bertambah,” kata Mantan kepala Kantor Perpustakaan dan Arsif daerah Batubara, seperti yang dilansir di media analisadaily, minggu (27/10/2019).
Lebih lanjut Anuardi menjelaskan, beberapa kecamatan yang terdampak banjir diantaranya adalah Kecamatan Datuk Limapuluh, Limapuluh Pesisir, Limapuluh Kota, Air Putih, Sei Suka, Lautador, Talawi, Nibung Hangus, Sei Suka dan Tanah Datar,” Ujarnya.
Sejauh ini, katanya, banjir yang menenggelamkan beberapa rumah pemukiman warga diakibatkan karena curah hujan yang relatif tinggi dalam sepekan terakhir. Sementara kondisi saluran dreanase banyak ditutupi sampah sehingga mengakibatkan aliran sungai meluap dan menggenangi rumah penduduk.
Dinas BPBD sendiri, katanya sudah melakukan penanganan dengan beberapa dinas terkait. Dengan mendirikan beberapa tenda darurat dan menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang menjadi korban banjir.
Selain musibah banjir, dia juga menyebutkan korban bencana angin puting beliung juga terjadi didesa kuala indah.
“Selain banjir, bencana angin puting beliung juga memporak- porandakan sejumlah pemukiman warga di Desa Kuala Indah, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara,” Terangnya.
Sayangnya Anuardi tidak merincikan berapa tingkat kerugian warga yang terkenal banjir. Begitu juga dengan jumlah areal sawah yang tenggelam banjir dan diduga gagal panen.
Sementara itu, Komeng (55), salah satu warga yang terdampak banjir di Desa Empat Negeri, Kecamatan Datuk Lima Puluh mengatakan, banjir menggenangi rumah warga sejak dua hari lalu. Saat ini air mulai berangsur surut.
Meski demikian, sebagian warga masih bertahan di tenda darurat karena rumah mereka belum bisa ditempati. Air menggenangi rumah warga hingga mencapai lutut dan paha orang dewasa.
Sejumlah warga masih bertahan di tenda-tenda darurat. Banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, fasilitas pendidikan pun ikut terdampak, diantaranya SMKN 1 Limapuluh, MIN Kwala Gunung, SDN Desa Guntung dan sejumlah sekolah lainnya. ****Zn