Zulnas.com, Batubara — Sejak awal kepemimpinan Bupati Batubara Ir Zahir- Oky telah berkomitmen penuh untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Setempat.
Setelah mengintensifkan PAD disektor Pajak Rumah makan, dan Pajak Lampu Jalan, kini, Zahir pun mulai membidik potensi sektor Budaya dan Pariwisata sebagai penunjang PAD Batubara.
Eksistensi itu, dimulai dengan persiapan lahirnya Museum Batubara. Dimana selain sebagai tempat hiburan juga sebagai tempat pameran benda-benda bersejarah peninggalan zaman kedatukan Batubara.
Demikian dikemukakan Bupati Batubara Ir Zahir pada acara peresmian pameran seribuan benda-benda bersejarah dari berbagai massa kedatukan Batubara di gedung Arsip Perpustakaan Daerah Batubara, kamis (15/08/2019).
*Zahir Bidik PAD Sektor Budaya dan Periwisata
Pada kesempatan itu, Zahir menyebutkan untuk mendorong lahirnya gedung Museum di Batubara perlu dimulai dari embriotik pameran benda-benda bersejarah dibidang budaya. Dimana, dengan adanya pameran ini akan mendorong pemerintah daerah untuk segera mendirikan gedung Museum megah sebagai salah satu tempat hiburan yang mampu menarik investor dan Pariwisata.
“Museum ini sebernarnya sudah lama dinanti- nanti, hanya sekarang baru terwujud. Dan ini dimulai ketika kita menggelar pameran di istana datuk lima laras kecamatan Tanjung Tiram beberapa bulan lalu”, ujar Zahir.
Setelah pertemuan itu, katanya, pemerintah daerah melalui tim TBUPP Batubara terus mengkaji dan pada akhirnya di bulan ini baru terwujud. Itupun katanya, gedung Museum masih menggunakan gedung arsip dan perpustakaan daerah Batubara.
“Sempat saya tanya ke pak Anuardi sebagai kepala perpustakaan dan arsip daerah, kantor bapak kami pakai untuk gedung Museum Batubara ya pak”, sebut Zahir di hadapan Anuardi pada acara itu.
Menurutnya, pendirian museum di Batubara akan dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD). Pemerintah Kabupaten Batubara akan membuat MoU dengan Pemerintah Provinsi Sumut melalui Dinas Pendidikan, agar bagaimana caranya para pelajar datang untuk belajar ke museum di Batubara.
“Pemkab Batubara akan membuat MoU dengan Dinas Pendidikan Provinsi. mereka akan datang belajar ke museum kita. Semakin banyak pengunjung yang datang, jelas akan menambah PAD kita,” ujarnya.
Selain itu, adanya museum juga akan menjadi sumber pendapatan baru, bagi masyarakat ekonomi kreatif tumbuh dan berkembang didaerah.
“Kalau lah museum nanti banyak pengunjungnya, berapa banyak pemasukan yang akan kita dapat. Kalau ini terus berkembang, jelas akan menumbuhkan ekonomi baru bagi masyarakat. Banyak pedagang muncul, ini dapat menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat,” pungkasnya.
“Jadi pameran ini bisa dimasukkan kedalam salah satu kurikulum muatan lokal di samping nilai ekonomisnya juga ada”, terang zahir.
*Seribuan Benda Bersejarah Dipamerkan
Pada pameran benda-benda bersejarah yang diadakan selama dua hari ini, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Batubara memamerkan sebanyak 1.120 benda bersejarah dari berbagai masa mulai zaman kerajaan hingga kemerdekaan dipamerkan di Gedung Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Kabupaten Batubara.
Berbagai macam benda peninggalan sejarah pun diperlihatkan seperti tombak, pedang, lesung, piring, gelas, uang, pakaian, photo serta tepak sirih dan berbagai macam benda lainnya sebagai koleksi sebagai pada hiburan untuk memikat pengunjung datang.
Melalui pameran benda-benda bersejarah sebagai Cagar budaya yang berumur diatas lima puluh tahun itu diharapkan terus dapat dikumpulkan sebagai momen cikal bakal lahirnya gedung Museum megah didaerah hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan itu.
“Koleksi benda sejarah dan cagar budaya ini harus diapresiasikan dengan dukungan sarana gedung yang refresentatif dengan harapan benda sejarah dan cagar budaya di Kabupaten Batubara dapat terjaga dan terpelihara”, ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan kepada seluruh masyarakat didaerah itu dapat mendukung pendirian Museum daerah. Melalui peran aktif masyarakat itu dapat mengumpulkan berbagai jenis benda-benda pusaka yang dapat dijadikan koleksi sebagai objek pameran didaerah.
*Pemkab Bakal Gali Potensi PAD Kampung Jepang dan Belanda
Pada kesempatan yang sama, Zahir menyebutkan modal untuk menjadi salah satu objek wisata didaerah sudah ada. Dengan adanya Bunker Jepang dan bangunan Belanda sebagai salah satu bukti sejarah.
Kedepan, pemerintah kabupaten Batubara akan berkunjung ke Jepang dan Belanda guna untuk mengumpulkan benda-benda koleksi peninggalan dua negara itu.
“Dalam waktu dekat ini, pemerintah Batubara akan berkunjung ke negeri Jepang dan Belanda guna untuk meminta koleksi peninggalan bersejarah yang ada di museum Jepang dan Belanda agar kita pindahkan ke Museum Batubara”, sebutnya.
Sebelumnya, tokoh pemerhati sejarah dan kebudayaan Batubara, Taufik Abdi Hidayat menyebutkan, koleksi benda sejarah yang dipamerkan itu sebanyak 1.120 benda. Benda itu didapat dari masyarakat, keluarga kedatukan dan pecinta benda cagar budaya dan sejarah yang telah menitipkan kepada Pemerintah Kabupaten Batubara.
Sesuai dengan surat Keputusan Bupati tentang pendirian museum daerah Kabupaten Batubara yang rencananya akan dibangun pada tahun 2020, ini akan menjadi tantangan bagi para kami pecinta benda cagar budaya dan sejarah untuk lebih maksimalkan koleksi museum.
Negeri berpenghuni para Datuk ini, memiliki ragam cagar budaya dan sejarah yang diperkirakan puluhan ribu kekayaan masih terpendam dan masih berada diluar Kabupaten Batubara.
Keinginan kami selaku masyarakat akan menjadikan museum di Batubara sebagai museum terbaik di Indonesia,” imbuhnya. ****Zn