Zulnas.com, Batubara — Sejumlah petani pisang di Kabupaten Batubara Propinsi Sumatera Utara menyatakan kekeluhannya karena harga pisang turun anjlok, bahkan hampir tak laku.
“Kami biasanya jual pisang dengan harga 7000 hingga 8000 per kilo. Sekarang harganya hancur, bahkan kami hanya bisa jual di pajak lokal,” beber Muhammad Azwar warga Desa Ujung Kubu Kecamatan Nibung Hangus, Kabupaten Batubara Sumatera Utara, Senin, (6/5/2024).
Azwar menjelaskan, dirinya merasa kesulitan untuk menjula hasil panen pisang di tempat pengepul, karena pihak agen tidak menerima, karena alasan pisang tak laku dijual.
“Sudah hampir 3 bulan, sejak bulan puasa hingga saat ini harga pisang anjlok bahkan pengepul tidak dapat menerima/menolak pisang dari petani,” sebutnya.
Azwar mengaku kebun pisang miliknya ada sekitar 3000 batang lebih dengan luas lahan 2 hektar di dua lokasi yaitu di desa Kapal Merah Nibung Hangus dan Desa Guntung Kecamatan Tanjung Tiram yang mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil panen pisangnya.
“Mulai dari bulan Puasa lalu hingga habis idul fitri, kami kesulitan menjual pisang, jika ada harganya sangat murah sekali, sehingga petani cendrung merugi akibat tidak sesui harga penjualan” ujar Azwar.
Selanjutnya dijelaskan Azwar, sebelum harga pisang anjlok ini, pisang dihargai pengepul 7rb hingga 8rb perkilo, dan berapapun jumlah ditampung pengepul, namun saat ini petani semua kewalahan selain harga tidak sesuai, pisang juga tidak laku, cetusnya.
“Akibat susah menjualnya, pisang kami membusuk tidak panen di ladang, kalau panen tidak ada yang mau beli, mana pihak terkait apa solusi dari pemerintah untuk para petani khususnya pisang” celeruknya.
Azwar berharap pemerintah melalui Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan dan Dinas lainnya agar turun tangan mengatasi persoalan ini, supaya harga pisang kembali stabil dan petani sejahtera. ***Nul