Zulnas.com — Pemerintah Kabupaten Batubara sukses memukau para wisatawan lokal dan peserta kabupaten/ Kota lainya di Sumatera Utara dalam menyemarakkan Festival Multi Etnis tahun 2019, yang diselengarakan dinas Kebudayaan Kota Medan di halaman Istana Maimun Jalan Brigjen Katamso, Medan, pada Jumat (30/8).
Pada Pagelaran Festival Multi Etnis Kota Medan tahun 2019 itu, Pemerntah Batubara turut memamerkan Tari Zapin kreasi dengan judul ‘penantian diujng ombak’ dan tari Rentak lajang betuah yang sangat kental menggambarkan histori kejayaan nusantara yang sangat kentara dengan nuansa tarian rumpun Melayunya.
Selama tarian berlangsung, ditangan Plt Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Batubara Ilyas Sitorus, tarian itu seolah kembali pada masa 1537 silam dengan kombinasi adat Batubara dengan konsep seni yang spektakuler.

Selain beragam corak seni yang tunjukan di festival itu, nilai morilnya pun tak jauh ketinggalan dari daerah lainnya di Nusantara. Sebab telah dikombinasikan dengan multi etnis lokal sehingga dapat menambah kemeriahan di acara tersebut.
Sebahagian perwakilan OPD kota dan kabupaten lain pun turut berpartisipasi memeriahkan Para penari dibawah binaan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batubara, Ny Maya Indriasari Zahir itu, dengan menampilkan tarian ronggeng melayu yang terbaik dalam memperkuat Pesona kekayaan tarian Melayu asal kabupaten Batubara.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara, Ilyas Sitorus yang hadir mewakili Bupati Batubara Ir. Zahir Map mengatakan, ada delapan penari yang dihadirkan di Festival Multi Etnis tahun 2019 ini.

“Para penari ini berasal dari Sanggar Sejahtera Berjaya Entertainmen, (merupakan) binaan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batubara, Ny Maya Indriasari Zahir,” tutur Ilyas Sitorus.
Menurutnya para penari ini turut didampingi Halimah dan Armawati dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batubara.
Festival Multi Etnis 2019 ini, lanjut Mantan Kepala Biro Humas dan Protokoler Sumut ini merupakan kegiatan seni dan budaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Medan.

Sementara Wakil Wali kota Medan, Akhyar Nasution mengatakan, Festival tersebut bertujuan untuk mengenalkan seni dan kebudayaan 14 etnis di Medan sekaligus mengambil daya tarik parawisata lokal maupun nasional.
Selain mengusung aneka seni dan budaya, juga mengeksplorasi keindahan dan kemegahan Istana Maimun dengan menjadikan bangunan bersejarah peninggalan Kesultanan Deli tersebut sebagai latar belakang pentas dipadukan dengan lighting yang sangat menarik.
“Kota Medan sangat multikultural, beragam etnis berjalan berdampingan dengan damai, potensi ini menjadikan kota Medan menjadi kaya dan harmonis, ini juga menjadi daya tarik parawisata,” katanya
Politisi PDI-Perjuangan itu berharap Festival ini juga dapat mengedukasi masyarakat tentang ragam kebudauaan, agar harmonisasi tetap terjaga.
“Melalui Festival multietnis ini kita akan mampu mempromosikan budaya kota Medan, selain seni kita akan dimanjakan dengan kuliner, saya harap kita dapat mengedukasi masyarakat untuk mengenal lebih jauh lagi budaya etnis yang ada,” pungkasnya. ****Adv