Zulnas.com, Batubara –Sejumlah siswa dan siswi SDN 010147 Labuhan Ruku Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara Sumatera Utara mengeluh karena dana bantuan Keluarga Indonesia Pintar (KIP) milik mereka diduga dicairkan secara diam-diam oleh oknum guru dan kepala sekolah (Kasek) setempat.
Pasalnya, sebahagian ATM para siswa disekolah itu dipegang pihak sekolah sehingga dana bantuan program Keluarga Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah pusat itu tidak tertutup kemungkinan dapat dicairkan oleh oknum guru dan kases yang ‘nakal’ dan tidak diberikan kepada para siswanya, dengan memberikan alasan dana belum masuk.
“Tadi pagi, rencananya kami mau mengambil uang bantuan KIP untuk anak sekolah itu di bank BRI Lima puluh. Tiba-tiba saja pihak bank mengatakan dana itu sudah dicairkan oleh sekolah,” Kata salah seorang dari orang tua siswa yang minta namanya dirahasiakan kepada zulnas.com, dikediaman rumahnya, rabu (27/11/2019) petang.
Untuk mempermudah pencairan bantuan siswa, mereka mengatakan, pihak bank BRI Lima Puluh, telah memberikan kartu ATM siswa KIP kepada sekolah agar dapat lebih mudah mencairkan bantuan itu.
Apalagi, memang saat pencairan, siswa dan orang tua siswa diharuskan datang ke bank karena untuk menandatangani slip penarikan. Untuk kemudahan Itulah, pihak bank memberikan kartu ATM itu kesekolah.
Mendengar keterangan dari pihak bank BRI, orang tua siswa tersebut kemudian meminta penjelasan dari pihak kepala sekolah dan guru, namun dari pihak sekolah malah Marah-marah dan membantah tidak ada mencairkan dananya.
“Kami (omak2 ini) cuma ingin penjelasan dari kasek sehingga dugaan mengambil dana bantuan siswa KIP itu dapat diluruskan oleh kepala sekolah. Bukan malah Marah- marah,” Ujar mereka.
Lebih lanjut mereka mengatakan, bantuan siswa KIP itu sangat membantu dan berguna bagi orang tua siswa, karena dengan bantuan per semester itu, orang tua dapat membeli buku dan peralatan sekolah buat anaknya.
“Sepatu anak saya kan sudah koyak, rencananya dana itu mau buat beli sepatu anak saya,” Ujar orang tua siswa sembari menunjukkan buku rekening siswa yang telah dicairkan oleh oknum sekolah.
Dia mengatakan, bantuan KIP itu adalah bantuan siswa yang orang tuanya mendapat program Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan itu, katanya, disalurkan pernah semester 450 ribu. Dalam setahun mereka mendapat dua kali pencairan.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SDN 010147 Idris saat dikonfirmasi hal itu, malah kembali bertanya siapa siswanya.
Yang melapor siapa? Siapa nama siswanya? Karena awak media menyembunyikan nama narasumbernya, akhirnya dia malah menantang.
Sementara itu, Plt Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus mengaku kesal dan berjanji akan meminta penjelasan kepala sekolah tersebut.
“Nanti akan kita panggil untuk diminta penjelasan, jika memang benar yang bersangkutan melakukan dugaan pungutan terhadap bantuan siswa akan kita tindak tegas,” Ujar incek Ilyas panggilan akrabnya, rabu (27/11/2019) malam. ****