Zulnas.com, Batubara — Suasana keakraban menyelimuti ruangan saat Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Batubara melakukan kunjungan ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Batubara, Rabu, 23 Oktober 2024.
Pertemuan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan langkah awal yang lebih besar menggagas sinergi antara media dan aparat penegak hukum, demi penyampaian informasi yang lebih transparan dan akurat kepada masyarakat.
Kajari Batubara Diky Oktavia, SH, M.Hum, menyambut hangat kehadiran para wartawan yang dipimpin oleh Ketua DPD IWO Batubara Darmansyah.
Dengan senyum ramah, Diky menegaskan betapa pentingnya peran media dalam membentuk opini publik serta memberikan edukasi hukum kepada masyarakat. Baginya, hubungan antara media dan penegak hukum seharusnya lebih dari sekadar kerja sama, melainkan kemitraan strategis yang saling mendukung.
“Kami senang dengan kunjungan ini. Sebagai aparat penegak hukum, kami terbuka untuk bekerja sama dan memberikan informasi yang diperlukan oleh teman-teman media, demi kepentingan bersama,” ujar Diky dengan nada penuh keyakinan.
Selama bertahun-tahun, hubungan antara media dan lembaga penegak hukum kadang terasa kaku, penuh dengan protokol yang mengikat. Namun, pertemuan kali ini seakan memberikan ruang kosong dan saling memahami.
Diky bahkan menekankan, wartawan yang ingin mengonfirmasi berita atau informasi, baik secara langsung maupun melalui telepon, akan selalu dilayani dengan baik tanpa ada pembedaan.
Dalam percakapan hangat itu, Diky juga menyinggung soal transparansi informasi, terutama terkait ihwal kasus-kasus yang sedang ditangani Kejari Batubara.

“Untuk kasus dugaan korupsi yang dilaporkan masyarakat, kami akan memberikan informasi setelah masuk ke tahap penyidikan,” jelasnya.
Pernyataan ini menjadi bentuk komitmen Kejari dalam menjaga transparansi, tanpa mengganggu proses hukum yang sedang berjalan.
Bagi Darmansyah dan rekan-rekannya di IWO, audiensi ini merupakan lebih dari sekadar kunjungan. Ini adalah upaya memperkenalkan organisasi IWO serta menyatukan visi untuk masa depan yang lebih transparan dalam penyampaian informasi.
“Kami berharap hubungan kemitraan ini tetap terjalin baik, sehingga masyarakat dapat terus mendapatkan berita yang benar dan akurat,” harap Darmansyah.
Melihat suasana pertemuan yang penuh dengan kehangatan dan komitmen dari kedua belah pihak, tidak sulit untuk membayangkan bahwa langkah-langkah ke depan akan semakin bersinergi.
Media, sebagai pilar keempat demokrasi, dan lembaga penegak hukum, yang menjadi pelindung keadilan, kini bahu-membahu untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dalam memahami hukum dan lebih kritis dalam menyerap informasi.
Sinergi ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain: bahwa hubungan yang baik antara media dan aparat penegak hukum bukan hanya tentang berbagi informasi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan kemitraan yang kokoh demi kepentingan publik.
Dalam dunia yang semakin dipenuhi oleh hoaks dan misinformasi, kemitraan ini menjadi oase di tengah hiruk pikuk berita. Di Batubara, langkah kecil ini telah diambil, membuka peluang bagi sinergi yang lebih besar di masa depan.
Dan mungkin, pada akhirnya, masyarakatlah yang akan mendapatkan manfaat terbesar dari pertemuan hangat antara media dan penegak hukum ini. ****Zn