Batubara,zulnas.com – Jika siang, saat menjalankan sholat Zuhur dan Asyar, suasana di mesjid itu terasa dingin, hembusan angin seakan merasakan kedamaian didalam hati, Konsentrasi untuk mencapai kekhusukan pun terasa mudah didapat, suasana itu dapat dirasakan di mesjid Jami’ Fastabiqul Khoirot.
Salah satu mesjid tertua yang berada didusun I Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara itu, dulunya berada di pertengah desa Mesjid lama persis didaerah dahari selebar, mesjid itu dulu berukuran kecil, dan bangunannya berbahan kayu dengan berlantai papan semasa jaman kedatukan Sumonso Tahun 1800 an.
Salah seorang Imam Mesjid Jami, Tok Usman mengatakan bahwa mesjid tertua di Kecamatan Talawi itu dulu berada di Desa Dahari selebar. Waktu itu, mesjid itu dibangun oleh masa kedatukan Sumonso, dengan berbahan matreal seadaanya. Mesjid lama itu kemudian menjadi sonah dikampung itu, hingga kini, nama pemerintahan desa setempat, setelah pemekaran, dinamai Desa Mesjid Lama, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara.
“Kalau dulu, ada yang nanya mau kemana, kami bilang kemesjid lama, akhirnya, gelaran nama itu lengket sampai saat ini”, kata Tok Usman iman mesjid kelahiran Tahun 1940 itu.
Ia menjelaskan, bahwa nama mesjid jami itu didirikan awalnya semasa kedatukan atau ‘kepala kampung’ tiga turunan. Mesjid itu kemudian sempat tiga kali bongkar pasang, hingga sekarang dibangun secara permanen dengan infaq dari berbagai masyarakat dan kalangan tokoh ternama, bahkan sempat mendapat infaq juga dari negeri jiran tetangga malaysia beberapa tahun lalu.
“Setelah mesjid itu berdiri kokoh disini, diperkirakan sudah berumur 100 tahun lebih”, kata Bilal Mayat Tuk Usman itu.
Setelah meniggalnya Datuk Sumonso, lanjutnya, mesjid itu kemudian dipimpin oleh menantunya bernama Abdullah, kemudian meninggal, terakhir dipimpin langsung oleh putra (anak) datuk sumonso yang bernama datuk Abdul Jalil. Hingga kini, hanya tinggal cicit- cicitnya.
Pada ruangan dalam, mesjid itu berciri khas ornamen melayu, hal itu didapat beberapa bentuk kontruksi yang bebeda, diantaranya, tiang balok berdiri kokoh yang dibangun dengan menggunakan besi cor beton sebagai penyanggah menarah mesjid yang berada tegak ditengah bagian atas bangunan mesjid.
Bangunan diatas itu, dibangun secara permanen, dan dipasang lengkap dengan menaranya yang terletak di bagian atas sisi berjejer. Sedangkan pada bangunan bawah, mesjid lama itu mempunya teras sepanjang mengelilingi bentuk mesjid. Diteras – teras itu-lah, jamaah sering menyempat diri untuk duduk, tidur dan ber istirahat.
Motif Ornamen berkhas melayu itu juga dapat ditandai dengan Warna putih cream dan cat kuning terang dengan warna kubah kuning keemasan, kemegahan mesjid tersebut merupakan salah satu bukti nyata bahwa kerajaan Sumonso pernah memimpin didaerah itu.
Mesjid lama itu, juga mempunyai bedug tua yang usianya berkisar puluhan tahun dan masih digunakan untuk menandakan panggilan sholat segera menjelang waktu shalat.
Khususnya saat Ramadhan, suara bedug ini dipukul keras untuk memberikan pengumuman saat berbuka untuk kalangan pesisir Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, dan sekitarnya.
* Dibantu Polda, Mesjid Ini Dibangun Megah
Pasca acara peletakan batu pertama mesjid Jami’ Pastabiqul Khorot, yang diresmikan langsung Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Drs Agus Andrianto Rabu (12/9/2018) lalu, rencananya mesjid tua itu akan dibangun megah, dengan dibantunya mesjid itu oleh komandan bintang dua itu Rp 150 juta, mesjid itu kedepan akan dibangun dengan berbagai pasilitas yang megah.
Kenajiran mesjid setempat, Usman mengatakan, bangunan mesjid yang baru diletakkan pada bagian belakang. Pasilitas mesjid itu nanti akan dilengkapi dengan taman, kolam dan lokasi parkir ditempatkan sisi mesjid dengan areal yang luas.
Tahap awal, mesji ini dibangun pada bagian pondasinya saja, ****zulnas