Zulnas.com, Batubara — Pj. Bupati Batubara Nizhamul menjelaskan alasannya melestarikan Istana Niat Lima Laras adalah untuk memperkukuh jati diri daerah dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Nizhamul saat menjadi nara sumber pada acara bincang kebudayaan di Radio Universitas Muhammdiyah Sumatera Utara (UMSU) 91.6 Fm, Medan, Rabu (05/06/2024).
Nizhamul menjelaskan Istana Niat Lima Laras merupakan simbol kebesaran masyarakat melayu pesisir Kabupaten Batubara. Ia juga mengatakan pentingnya menjaga eksistensi warisan sejarah supaya generasi-generasi muda dapat menikmati peninggalan-peninggalan kebudayaan warisan melayu di Kabupaten Batubara.
“Hal ini juga diperkuat dengan adanya dukungan dan persetujuan dari ahli waris Zuriyat Lima Laras dan besarnya potensi ekonomi yang didapat oleh Pemkab maupun masyarakat jika Istana Niat Lima Laras menjadi cagar budaya dan menjadi destinasi wisata,” ungkap Nizhamul sebagaimana rilis Kominfo Batubara.
Dia mengatakan ada beberapa upaya strategis untuk mengembalikan kondisi Istana Niat Lima Laras yaitu dengan menetapkannya sebagai cagar budaya Kabupaten Batubara.
“Menyusun program revitalisasi atau menyempurnakan kembali bangunan Istana Niat Lima Laras kembali seperti bentuk aslinya. Kami juga mengusulkan ke pemerintah pusat melalui Kemendikbud untuk mendapatkan bantuan anggaran revitalisasi. Kemudian mengalokasikan anggaran berasal dari APBD 2024 serta membuka peluang pihak swasta untuk turut berpartisipasi,” ungkapnya.
Dia mengatakan Harapan ini kedepannya adalah bagaimana agar Istana Niat Lima Laras bisa menjadi warisan dunia dan tercatat oleh UNESCO
Sementara itu Rektor UMSU Prof. Dato’ Mahesa Mukti Dr. Agussani menjelaskan bahwa warisan sejarah dan budaya memang harus lebih banyak diperhatikan. Hal tersebut bertujuan untuk mewariskan sejarah kepada generasi muda.
“Apa yang telah dilakukan Pj. Bupati Batubara merupakan sejarah baru bagi Kabupaten Batubara karena telah membuat Istana Niat Lima Laras menjadi cagar budaya,” ucap Agussani. (Ril).