Zulnas.com, Batubara — Statemen Plt Kepala Dinas PUTR Kabupaten Batubara Bresman Simangunsong yang menyebutkan oknum mahasiswa yang sering minta ‘anu-anu’ ditanggapi serius oleh Ketua Umum Korpus Api Sumut Syahnan Afriansyah.
Pasalnya, kalimat yang disampaikan oleh Kadis PUTR Batubara itu sangat ambigu dan terkesan tidak mendidik sebagai pejabat daerah yang juga bagian dari cermin pemerintahan Bupati Zahir-Oky.
“Dia-kan seorang pejabat, masa bicara seperti itu, kami juga-kan mahasiswa ya wajar melakukan kritik sebagai sosial control bagi pemerintah daerah,” kata Syahnan Afriansyah kepada zulnas.com, Selasa (28/2/2023).
Syahnan mengungkapkan, terkait unjuk rasa dan pelaporan yang dilakukan Korpus Api Sumut di Kejari Batubara sebelumnya, Ketua Umum Syahnan Afriansyah dengan tegas meminta terhadap Plt Kepala Dinas PUTR agar segera mengklarifikasi bahasa ‘Korpus Api Sumut Hanya Mencari Sensasi Dan Minta ‘Anu-anu’ di media zulnas.com, Rabu (22/02/2023) lalu.
Syahnan menyebut statement kepala Dinas PUTR Batubara tersebut sangat disayangkan dan menjadi dilema ditengah-tengah mahasiswa yang bagian dari pemuda di Kabupaten Batubara.
“Saya merasa tersinggung dan aneh dengan statement Kepala Dinas PUTR Batubara ini dengan menyebutkan kalau KORPUS API Sumut hanya mencari sensai dan kami minta ‘anu-anu’-nya itu, harus dijelaskan ke publik, biar kami juga paham maksud dan tujuan narasi yang ambigu itu,” Kata Syahnan kepada zulnas.com. melalui via WhatsApp.
“Memang adek-adek itu dari kemarin begitu-begitu aja, ujung-ujungnya minta klarifikasi dan anu-anu itu,” kata Plt Kadis PUTR Bresman Simangunsong kepada media online zulnas.com.
Melalui pemberitaan tersebut, Syahnan dengan tegas meminta Kadis PUTR menjelaskan ke publik melalui media pemberitaan baik online maupun cetak apa yang dimaksud dengan Korpus Api hanya mencari sensasional dan sudah minta ‘anu-anu’.
“Seyogianya sebagai pejabat publik statement seperti ini tidak perlu keluar dari seorang Kepala Dinas PUTR, perlu saya tegaskan ke semua pihak agar menggunakan ruang komunikasi publik bisa lebih profesional dan tidak provokatif,” tegasnya.
Syahnan berharap statemant pejabat publik yang dianggap masih ambigu seperti ini menjadi konsumsi publik dikemudian hari. ***Dian