Dimana Ada Gula Kesitu Semut Datang

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 26 Januari 2021 - 15:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Batubara — Melalui pelabuhan Bogak Batubara pada tahun 1853 sebanyak 200 kapal perang Belanda mendarat menaklukkan kerajaan kerajaan di Sumatera timur.

Pasukan Belanda yang datang setelah menaklukkan kerajaan Siak, tidak mendapat perlawanan yang berarti dari kedatukan dan kerajaan yang ada di Sumatera Timur. Kerajaan kerajaan yang mau takluk menaikkan bendera kerajaan Siak.

Sementara, kedatukan Lima Laras dan kesultanan Asahan menaikkan bendera Aceh sebagai isyarat nyata tidak mau takluk kepada Belanda.

Perlawanan kedatukan lima Laras hanya seumur jagung, sementara perlawanan kesultanan Asahan sebagai anak kandung kesultanan Aceh berlangsung cukup lama dan memeras keringat penjajah Belanda.

Sultan Asahan ditangkap dan dibuang ke Betawi digantikan sultan kualuh ledong, namun perlawanan rakyat Asahan tak berhenti. Terpaksa untuk meredam kekacauan semakin meluas sultan Asahan dikembalikan ke Tanjung Balai.

Baca Juga :  Zahir : PAD Batubara Perlu Digali, Realisasi Anggaran Jangan Ditutupi

Baca Juga : Sejarah Bogak, Kenangan Kota Pelabuhan Yang Hilang

Dan pada tahun 1942, kapal perang penjajah Jepang memasuki Sumatera timur melalui pantai sekarang dikenal dengan nama pantai sejarah. Kapal perang itu tak bisa mendarat di pelabuhan Bogak karena pelabuhan itu dibom Belanda agar tidak bisa digunakan Jepang.

Sejarah itu mengkhabarkan kepada kita bahwa laut batubara itu cukup dalam bisa dimasuki kapal perang Belanda dan Jepang.

Dari jejak sejarah itu menjadi sangat wajar jika di daerah ini dibangun pelabuhan hub internasional oleh pemerintah pusat.

Bukan saja eksport import satu pintu tapi juga lalu lintas yang cukup padat di perairan selat Malaka. Di selat ini, republik hanya sekedar “memandang” lalu lintas kapal tanpa mendapatkan apapun.

Kapal yang melintas sandar di pelabuhan Malaysia dan Singapura, lebih dekat dan murah dari pada harus mengisi air dan bahan bakar serta kebutuhan lain ke pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Juga :  Ibu Yang Melahirkan Bayi Kembar Siam Ini Minta Perhatian Bupati Zahir

Peristiwa revolusi Sumatera timur 1946 yang dinyatakan sebagian orang sebagai “genosida” penghancuran satu suku kaum kerajaan menghambat dan memperlambat kemajuan daerah.

Dalam Peristiwa itu membunuh raja dan kaum kerabatnya yang nota bene adalah orang orang pesisir Sumatera timur yang mengenyam pendidikan.

Apakah pertanyaan yang sama patut kita lontarkan untuk kemajuan batubara di depan mata?, Genosida gaya baru?
Tanpa pendidikan yang mumpuni hampir dapat dipastikan rakyat batubara akan bersalin dengan kaum pendatang.

Yakinlah itu telah terjadi di Batam, pekan baru dan kota lain. Bakal kata pepata, Dimana Ada Gula, Kesitu Semut Datang. ***Et

Berita Terkait

Aktivis Bertopeng Salvador Dali Demo Inalum Protes PHK Massal Tanpa Pesangon oleh Kokalum
Inilah Deretan Kasus Korupsi Diungkap Kajari Batubara Diky Octavia Selama 1,4 Tahun Menjabat
Jaksa Agung Mutasi Besar-besaran, Kajari Batubara Diky Octavia Pindah ke Kejati Maluku
Golkar Batubara Ajak Kader Pilih Pemimpin Kompeten dan Peduli Aspirasi Rakyat
PDAM Tirta Tanjung Perbaiki Mesin Rusak, Distribusi Air ke Pelanggan Terganggu Sementara
Wartawan IWO Batubara Berbagi Kepedulian di Tengah Sulit Ekonomi
Mangihut Sinaga Beri Motivasi ke Jaksa Batubara: Jaga Kehormatan Institusi Kejaksaan
DPRD Batubara Dorong Revisi RTRW: Tiga Zona Baru, Wajah Baru Kabupaten Batubara
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 14:36 WIB

Aktivis Bertopeng Salvador Dali Demo Inalum Protes PHK Massal Tanpa Pesangon oleh Kokalum

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:05 WIB

Jaksa Agung Mutasi Besar-besaran, Kajari Batubara Diky Octavia Pindah ke Kejati Maluku

Senin, 13 Oktober 2025 - 09:50 WIB

Golkar Batubara Ajak Kader Pilih Pemimpin Kompeten dan Peduli Aspirasi Rakyat

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 00:06 WIB

PDAM Tirta Tanjung Perbaiki Mesin Rusak, Distribusi Air ke Pelanggan Terganggu Sementara

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:54 WIB

Wartawan IWO Batubara Berbagi Kepedulian di Tengah Sulit Ekonomi

Berita Terbaru