Zulnas.com, Batubara — Di tengah jadwal yang padat dan perut kosong, Bupati Batubara H. Baharuddin Siagian tetap hadir dalam pelantikan DPD Pujakesuma Batubara, Senopati, dan Srikandi Pujakesuma, di Aula kantor Bupati, Senin (5/5/2025).
Baru tiba dari Medan usai menghadiri acara Musrenbang Provinsi, ia langsung bergabung dalam acara yang dihadiri ratusan warga keturunan Jawa itu, yang sudah lama menunggunya.
“Saya belum sempat makan siang, tapi saya tahan lapar. Karena ini bukan sekadar acara, ini tentang wajah Batubara, dan Warga Pujakesuma. ujar Bahar saat membuka sambutan.
Dalam suasana hangat yang penuh kebersamaan, Bupati Bahar tidak hanya menyampaikan sambutan seremonial. Ia menyampaikan pesan-pesan tajam menyentuh isu yang tengah ramai diperbincangkan: dugaan pungutan liar (pungli) di tubuh birokrasi.
“Saya apresiasi anggota DPRD yang bersuara soal pungli, tapi saya juga bertanya, selama ini di mana? Kok baru sekarang bersuara?” katanya dengan nada tegas.
Ia juga mewanti-wanti Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk jangan coba-coba melakukan pungutan saat bekerja. Baginya, istilah itu diduga merujuk pada sikap tidak konsisten atau bermain dua kaki dalam pelayanan publik. Bahar menegaskan bahwa dirinya tidak bisa disuap dan menolak praktik jual beli jabatan.
“Saya sudah 20 tahun menjabat di ASN. Saya belum pernah membeli jabatan, Bahar tidak bisa di ‘sogok’ dan ‘menyogok’.
Fokus pada Infrastruktur dan Ekonomi
Lebih jauh, Bahar menyampaikan berbagai rencana pembangunan, salah satunya upaya menjadikan Pelabuhan Pangkalan Dodek sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ia juga mengupayakan pengambilalihan Pelabuhan Ujung Bom di Tanjung Tiram agar dikelola langsung oleh Pemkab Batubara.
“Kalau itu bisa kita operasikan, maka ekonomi rakyat akan bergerak lebih cepat,” ungkapnya.
Selain pelabuhan, kondisi jalan desa juga menjadi perhatian serius. Ia menyebut telah meminta Bappelitbangda untuk mengusulkan program Inpres Jalan Desa (IJD). Targetnya, dalam lima tahun ke depan, jalan-jalan desa di Batubara dapat lebih layak dan mendukung mobilitas warga.
RSUD dan Layanan Kesehatan Perempuan
Bupati juga menyoroti layanan kesehatan, khususnya rencana menjadikan RSUD H. OK Arya Zulkarnain sebagai rumah sakit rujukan untuk layanan kebidanan dan kandungan (obgin). Ia mengkritisi praktik perujukan pasien ke luar daerah padahal fasilitas dan dokter spesialis di RSUD sudah memadai.
“Kalau bisa ditangani di rumah sakit kita, kenapa harus dirujuk ke luar? Ini soal martabat pelayanan publik,” katanya.
Budaya Jawa Tetap Tumbuh di Batubara
Dalam momen yang sama, Bahar juga mengapresiasi warga Pujakesuma yang tetap melestarikan adat istiadat Jawa meski berada di tanah Melayu. Ia berharap organisasi ini bisa menjadi contoh dalam menjaga kerukunan, keharmonisan, dan kearifan lokal.
“Saya ingin Pujakesuma menjadi perhimpunan modern yang tetap rukun, raket, regeng, dan rumekso,” pungkasnya.
Acara pelantikan itu mengukuhkan Hadi Suriono sebagai Ketua DPD Pujakesuma Batubara, didampingi Rohimin sebagai Sekretaris dan Nurhadi sebagai Bendahara.
Dengan gaya bicara yang lugas dan cita-cita pembangunan yang ambisius, Baharuddin Siagian menunjukkan bahwa pemimpin bukan hanya soal hadir di depan mikrofon, tapi juga soal keberanian menghadapi kenyataan dan ketulusan menyusun masa depan. (Dan).