Zulnas.com, Batubara –Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (Mabmi) Kabupaten Batubara memprotes bentuk ornamen bangunan kantor Mapolres Batubara.
Bentuk protes Mabmi itu terletak pada bangunan gedung Mapolres Batubara yang dibangun dua tingkat dinilai lebih menonjolkan corak ornamen ‘gorga’.
“Kami sudah sampaikan surat protes ini ke Kapolda Sumatera Utara pada selasa 27/8/2019 lalu”, ujar ketua dan sekretaris Mabmi Batubara Ok Zainal Alwi dan Yuswandafauzar Yohanan, minggu (01/9/2019).
Surat bernomor 26/org/Mabmi-BB/VIII/2019 itu menjelaskan bangunan Mapolres Batubara terdapat di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara yang Notabene penduduknya Melayu. Sementara bentuk bangunan Gudang Mapolresnya berornamen ‘Gorga’.
“Pada prinsipnya kami berterima kasih kepada bapak Kapolri, dan menjadi suatu kebanggaan bagi kami, hanya saja kami kecewa atas kebijakan oknum yang membangun gedung megah itu bermotif ‘Gorga’, padahal tinggal di tanah Melayu”, Sebutnya.
Mereka juga menyebutkan, sejumlah bangunan yang ada di Batubara termasuk bangunan kantor polisi yang di kecamatan juga bangunannya biasa saja, polos. Kenapa yang di lima puluh itu saja yang berbeda.
“Bukan kami tidak menghargai nilai-nilai kebhinekaan tunggal ika’an yang merupakan perisai lambang negara, atau bukan kami juga tidak menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, akan tetapi kami mengkhawatirkan timbulnya hal- hal dikemudian hari,” Tulis Mabmi dalam surat protesnya.
Kemudian mereka menyebutkan, beberapa waktu yang lalu pernah terjadi perang saudara antara masyarakat Melayu dengan masyarakat Tapanuli. Perang yang memakan korban jiwa Itu terjadi di Desa Simpang Dolok Kecamatan Lima Puluh Batubara pada bulan Agustus Tahun 1963, dan bulan Desember Tahun 1977 yang lalu.
“Oleh karena itu, Kami berharap, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung,” Jelas mereka. ****Zn