Zulnas.com, Batubara — Hobi aparat pejabat daerah sama saja dengan hobi masyarakat pada umumnya. Jika sudah hobi soal waktu dan dana terkuras tidak masalah.
Namun, jika seorang bupati mengikuti hobinya pasti diikuti pula oleh pejabat lain dibawahnya, dan dana daerah dikuras dari berbagai arah dan segala cara.
Di Kabupaten Batubara Sumut, misalnya, ‘kegilaan’ bupati periode 2008- 2018 terhadap olah raga jetski diakui dan sering mendapat decak kagum dari masyarakat nelayan yang menyaksikannya bersilancar di tengah laut.
Memang tidak seperti salah satu bupati Sulawesi yang sampai ke philipina, Bupati Batubara kerap kali ditemui nelayan subuh hari bermain jetski seorang diri di tengah laut.
Hobi bupati ini menular ke pejabat setempat. Masing masing dinas menganggarkan di APBD pembelian jetski. Dinas Kelautan, Perhubungan, Pariwisata dan Pekerjaan Umum (PUPR) masing masing memiliki dua jetski.
Sementara dinas yang lain memanfaatkan arah hobi bupati dengan melakukan pembelian kapal motor dan fasilitas umum lainnya.
Satpol PP, Perhubungan, Pariwisata dan Dinas Kelautan masing masing bicara demi pelayanan kepada rakyat. Rakyat nelayan yang menyaksikan selancar laut ini gembira karena arah pemikiran bupati telah ke laut.
Hampir setiap hari jetski dan kapal bersilancar dengan elok di tengah laut batubara. Di hari hari tertentu jetski itu berbaris digandeng mobil menuju danau Toba Parapat.
Dimana para petinggi Batubara menikmati hari libur sambil meragakan kebolehan dan memperkenalkan Batubara sebagai daerah yang memiliki jetski.
“Demi itu berat diongkos tak ada masalah, masih ada pemborong dan APBD yang memback up. Rakyat sedikit terhibur. Ini Batuubara dek!!!,”
Pulau salah nama dan pulau pandang sebagai ikon Batubara, tepi laut disolek dengan melengkapi fasilitas sebagai objek wisata.
Nyanyian Negri dilansir suara merdu ibukota menggairahkan wisatawan untuk berkunjung. Bagi nelayan yang memerlukan pengobatan di tengah laut para medis siap dua puluh empat jam berada di pulau.
Namun rakyat tak sempat diajak menikmati itu semua. Harga jetski dan biaya operasional terlalu mahal mengakibatkan tidak ada satupun atlet terlahir dari hobi milyaran rupiah ini.
Kini, sejumlah Jetski mangkrak ditempat tambat labuh di titi bacang Desa Sidomulyo Kecamatan Sei Balai Komplek Dinas Perhubungan UPTD Perbengkelan. Saat ini, suasananya tidak semeriah beberapa tahun yang lalu.
Di bengkel itu hanya ada tiga buah kapal dan dua jetski serta satu kapal puskesmas keliling Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI terduduk mangkrak.
Kepada zulnas.com, Sabtu (2/1/2021) Suwito, 45, penjaga bengkel menyebutkan sebagian kapal dan jetski dipindahkan ke tempat lain.
Ketika zulnas.com melihat kapal dan jetski milik Pemkab Batubara yang berada di tangkahan tambak sungai Batubara kiri terlihat satu unit kapal dan jetski sedang dilabuhkan. Sedikit bergoyang dimainkan ombak sampan yang melintas.
“Ini hobbi lain dari pejabat sekarang,” gumam Sofyan seseorang yang berada di Titi besi lima Laras bersama zulnas.com.
“Kita tidak bicara aturan dan kenapa? tetapi kita berharap bisakah terlahir atlit sekelas Aero Sutan Asmar dari hobi bupati terlanjur milyaran rupiah ini,”? ujar Sofyan mempertegas gumamannya. ***Et