Ini Benda- Benda Yang Dipamerkan di Pagelaran Istana Lima Laras

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 1 Januari 2019 - 22:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Benda-benda bersejarah berupa piring, cawan dan kayu berukir yang diperkirakan berumur diatas seratus tahun dipajang pada pameran pagelaran di Istana Niat Lima Laras

Benda-benda bersejarah berupa piring, cawan dan kayu berukir yang diperkirakan berumur diatas seratus tahun dipajang pada pameran pagelaran di Istana Niat Lima Laras

Benda-benda bersejarah berupa piring, cawan dan kayu berukir yang diperkirakan berumur diatas seratus tahun dipajang pada pameran pagelaran di Istana Niat Lima Laras. (Zulnas) 

BATUBARA,zulnas.com – Istana Niat Limalaras menurut sejarah dibangun sejak 1907 dan selesai 1912. Bangunan bersejarah itu memiliki empat tingkat/lantai dan memiliki tangga putar, 28 pintu dan 66 jendela. Sedangkan pada halaman depan istana terdapat sepasang meriam.

Ketua panitia pelaksana, Taufik Abdi Hidayat menyebutkan, pada acara pameran pagelaran budaya Istana Niat Lima Laras ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk menguak kembali benda-benda bersejarah tentang Cagar budaya.

Oleh sebab itu, mulai saat ini, diharapkan semua benda pusaka yang berkaitan dengan bukti sejarah tidak boleh lagi dieksploitasi untuk kepentingan personal.

Sejumlah ketua dengan berbagai ukuran yang berbalut kain putih dan kain kuning yang dipercaya memiliki keistimewaan dan punya nilai sejarah

“Mulai saat ini diharapkan semua benda- benda pusaka bukti sejarah peninggalan yang ada, baik berupa bangunan Istana sampai dengan benda-benda bertuah agar dapat menghentikan segala bentuk eksploitasi benda-benda pusaka peninggalan sejarah demi mari kita sama-sama sama melestarikan peradaban kita”, Ujar Caleg DPRD Sumut dapil Asahan, Tanjung Balai dan Batubara itu.

Baca Juga :  Nama Kecamatan Nibung Hangus Bakal Dirubah, 1 Kelurahan Bakal Jadi Desa

Baca Juga : Lestarikan Kebudayaan, Bupati Batubara Akan Pugar Istana Niat Lima Laras

Kegiatan ini, katanya, merupakan sejarah pertama kita mengumpulkan para keturunan dan keluarga kedatukan, dari berbagai kejatuhan, termasuk keluarga- keluarganya yang kini tinggal diluar daerah seperti Malaysia dan daerah lainnya.

Tiga keris yang sama tetapi berbeda ukurannya yang juga turut menjadi salah satu bukti sejarah kerajaan Istana Lima Laras

Dikatakannya, Batubara mempunyai sembilan kedatukan yang antara lain, Limalaras, Tanah Datar, Pesisir, Bandar Rahmad, Indrapura,Tanjung Kasau, Rau, Pagurawan. Mereka dikumpulkan agar dapat diketahui masyarakat.

Baca Juga :  Pengurus IWO Batubara Resmi Dilantik, Pj Bupati: Hindari Hoaks, Utamakan Profesionalisme

“Ini bermula dari perbincangan keluarga atas kondisi Istana Limalaras. Dalam kegiatan ini, kita ingin mengkampanyekan untuk stop (berhenti) mengeksploitasi barang-barang kedatukan dan mari bersama- sama menjaga dan melestarikannya”, ujarnya.

Cawan tempat uduk air yang diduga punya kerajaan Istana Lima Laras

Adapun barang-barang berharga yang dipamerkan di pagelaran cagar budaya di Istana Niat Lima Laras berupa, lampu, lemari, keris, tombak, payung, tempayan, kayu yang berukir dan diperkirakan berumur diatas seraturs tahun dan barang-barang berharga lainnya.

Dalam kegiatan itu ditampilkan berbagai kesenian daerah berupa pencak silat, debus, reog sampai barongsai dan hasil kerajinan daerah seperti kain songkat Batubara dan baju bersulam songket maupun bentuk assesoris lainnya. Sebelumnya, Bupati Ir H Zahir MAP berjanji memugar Istana Limalaras setelah mempelajarinya terlebih dahulu regulasi dan kepemilikannya.

“Kita menaruh perhatian khusus melakukan pemugaran bangunan peninggalan sejarah ini secara bertahap” ungkapnya. Selain Istana Limalaras, pemugaran juga perlu dilakukan terhadap bangunan Istana Indrapura keberadaannya selama ini kurang diperhatikan.

Pecahan piring yang diduga dari barang-barang perniagaan para kedatukan Badar Rahmad

“Sekecil apapun namanya peninggalan sejarah wajib dilestarikan,” ujarnya sembari mengatakan setelah dipugar dinyakini istana mendapat kunjungan wisatawan yang akhirnya dapat menambah pendapatan warga.

Sedangkan bagi masyarakat yang memiliki dan menyimpan benda-benda peninggalan kerajaan dapat di kembalikan dan tidak menjualnya agar dapat melestarikan bersama ****Zn

Berita Terkait

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
ALISSS Geruduk Kejatisu, Desak Usut Dugaan KKN dan Pungli di Dinas Pendidikan dan PMD Sergai
PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut
PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir
Eks Kadisperkim LH Batubara Akan Laporkan Sekda dan Inspektorat ke APH Terkait Temuan BPK
Husnul Khotimah Tanjung Tiram Siapkan Lompatan Baru Pendidikan Batubara
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:41 WIB

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:31 WIB

PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:15 WIB

Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati

Senin, 23 Juni 2025 - 15:33 WIB

ALISSS Geruduk Kejatisu, Desak Usut Dugaan KKN dan Pungli di Dinas Pendidikan dan PMD Sergai

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:59 WIB

PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut

Berita Terbaru