Batubara,zulnas.com – Jalan Pariwisata Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara, Rabu (05/12/2018) terendam banjir. Banjir yang menggenangi akses jalan menuju desa terisolir itu akibat pasang besar air laut (Pasang Rob).
Kepada Desa Bandar Rahmad Sub Misman mengaku tidak heran dengan kondisi jalan pariwisata menuju desanya, sebab, ia mengaku daerah yang dipimpinnya itu sudah menjadi langganan banjir ketika pasang besar air laut.
“Beginilah kondisi desa kami, saat air pasang Air Laut naik”, Curhat Kades Bandar Rahmad Submiswan dilokasi pantai Selasa (04/12/2018) sembari menunjukkan kondisi jalan pariwisata didesanya terendam pasang air laut, hingga setengah meter naik ke badan jalan.
Foto pasang air laut yang merendami badan jalan pariwisata itu juga, diuploadnya didinding akun facebook miliknya. Dengan penjelasan curhat, banyak akun facebook yang mengomentarinya.
Dengan kondisi itu, lanjut dia, masyarakat terpaksa tidak bisa menggunakan jalan pariwisata itu untuk keluar beraktifitas, karena, jalan yang amblas dibantai gelombang air laut itu terus terkikis, sehingga hanya pasir yang menjadi dasar jalan, dan tidak bisa dilalui dengan kenderaan warganya.
Baca juga : Baru 20 Persen, Proyek Tanggul Pemecah Ombak Terancam Tak Selesai
Pantau zulnas.com rabu (05/12/2018) dilokasi jalan pariwisata Desa Bandar Rahmad sedang dikerjakan proyek beronjong dengan anggaran APBD Tahun 2018. Proyek yang berbiaya 950 juta itu masih belum mampu untuk mengkaper seluruh jalan untuk penahan ombak yang terus mengikis badan jalan dilokasi itu.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Nasir Yuhanan mengaku telah menganggarkan proyek untuk penahan ombak melalui pemerintah pusat, namun sayangnya hingga kini belum terealisasi dari pemerintah pusat.
“Kita sudah anggarkan proyek batu pemecah ombak kepada pemerintah pusat. Rencananya akhir tahun ini, tapi karena bencana akhir tahun terjadi dibeberapa daerah, akhirnya proyek APBN untuk pemecah ombak itu ditunda”, Ujar Muhammad Nasir Yohanan diruang kerjanya, Senin (03/12/2018).
Saat ini, kata Nasir, Dinas PU P Batubara sedang mengerjakan proyek Batu pemecah ombak dengan sistem kawat beronjong, dengan kondisi anggaran yang minim, proyek pekerjaan ABPD itu hanya mampu mengkaper sebahagian jalan saja, mudah- mudahan ditahun anggaran 2019, proyek yang kita usulkan bisa terealisasi kedaerah.
Soal tehnis pelaksanaan proyek agar dapat berjalan maksimal, Nasir menjelaskan dipasang secara baik disesuaikan dengan kondisi bentuk pantai, agar air pasang yang mengahantam sisi jalan tidak amblas.
“Tehnis kerjanya harus disiasati kayak try port, sehingga bentuknya dapat menahan ombak yang datang”, ujar Nasir sembari menggambarkan bentuk beton pemecah ombak. ****Zn