Tiga Tahun Lumpuh, Ayah Delapan Anak Harapkan Bantuan Pemda Batubara

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 1 Desember 2018 - 18:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batu Bara,zulnas.com – Selama tiga tahun, Ipit hanya mampu berbaring kaku dikediaman gubuk reotnya. Ayah delapan anak berusia 55 tahun yang tinggal di Kecamatan Medang Deras itu menderita lumpuh sejak tiga tahun terakhir.

Pemuda yang tidak mempunyai penghasilan tetap itu hanya mampu menghabiskan sisa hidupnya dirumah terbaring diatas kasur tanpa menggunakan ranjang, ia hanya tinggal digubuk reotnya.

Saat ditemui awak media, ia hanya berselimut sarung dan terbaring di atas kasur. Makanan yang ia makan sehari- hari dengan lauk pauk seadanya seakan menambah ukuran badannya terus mengecil. Ia mengaku pasrah karena perekonomiannya.

“Ya, seperti ini kondisi saya. Tidak bisa kemana-mana, duduk saja tidak tahan lama. Hanya tiduran di kamar,” katanya, sabtu (1/12/2018) dini hari.

Ia menceritakan, enam tahun yang lalu pernah terjatuh dari atas rabung atap saat memperbaiki atap rumahnya, dan waktu itu Ia tidak merasakan sakit ditubuhnya. Saat itu, Ia masih bisa melakukan aktifitasnya bekerja sebagai nelayan kerang tradisional.

Baca Juga :  Pemkab Umumkan 4.994 Tenaga Kerja Non ASN Terdaftar di Kabupaten Batubara

Namun sungguh naas tiga tahun berlalu dia menderita sakit di pinggangnya yang mengakibatkan Ia tidak bisa berjalan.

“Enam tahun yang lalu saya pernah terjatuh dari rabung saat memperbaiki atap, tapi gak terasa sakit atau bengkak, kurang lebih tiga tahun setelah kejadian itu saya mengalami sakit pinggang yang sakitnya sungguh luar biasa sakit, itu lah awalnya saya jadi begini”, ujarnya sedih.

Selain itu, Ipit sering merasakan sakit sakit saat hendak buang air kecil. Ia sempat rawat jalan di salah satu rumah sakit di kota tebing tinggi selama 1 tahun menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), namun sungguh malang biaya untuk transport tidak ada. Jangankan untuk ke rumah sakit, makan aja pun sulit, harta pun sudah terjual semua demi untuk kesembuhannya.

“Sempat juga saya rawat jalan di rumah sakit tebing tinggi, cuma cemanalah uang untuk biaya transport tidak ada, untuk makan aja sulit, harta pun udah habis dijual untuk biaya berobat kesana kemari”, tambahnya.

Baca Juga :  Tugas Utama Guru Mengabdi Pada Masyarakat

Ia sendiri hidup jauh dari kecukupan bersama anak dan istrinya. Untuk mencari nafkah, istrinya rela banting tulang menjadi nelayan kerang tradisional dikediaman kampungnya.

Samsiah (50), istrinya menuturkan Ipit banyak menghabiskan waktu di atas kasur sejak tiga tahun terakhir karena menderita lumpuh. Dan saat itu juga Ia banting tulang untuk menafkahi anak-anaknya yang masih kecil.

Menurut Samsiah, upaya pengobatan sudah dilakukan baik di rumah sakit maupun non medis. Namun penyakit suaminya tak kunjung sembuh.

“Sudah dibawa ke mana-mana tidak ada perubahan ya seperti ini,” ungkap Samsiah.

Ironisnya lagi, hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah setempat. Samsiah berharap pemerintah bisa membantu pengobatan suaminya lantaran mereka merupakan orang kurang mampu.

“Pemerintah memperhatikan saja, sudah Alhamdulillah gitu,” tuturnya. *** Ramadan Fajri

Berita Terkait

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”
PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan
Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati
ALISSS Geruduk Kejatisu, Desak Usut Dugaan KKN dan Pungli di Dinas Pendidikan dan PMD Sergai
PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut
PNTI Batubara Audiensi ke PT IAA, Soroti Krisis Ekologi dan Kemiskinan Nelayan Pesisir
Eks Kadisperkim LH Batubara Akan Laporkan Sekda dan Inspektorat ke APH Terkait Temuan BPK
Husnul Khotimah Tanjung Tiram Siapkan Lompatan Baru Pendidikan Batubara
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:41 WIB

Kasus Suap DPRD Sumut Kembali Mencuat, Tokoh Masyarakat Desak KPK Tuntaskan 36 Nama yang Masih “Berkeliaran”

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:31 WIB

PNTI Batubara Sambangi DPRD, Suarakan Krisis Nelayan dan Usulkan Solusi Rumpon Buatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:15 WIB

Pemkab Batubara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Masyarakat Antusias Sambut Program Bupati

Senin, 23 Juni 2025 - 15:33 WIB

ALISSS Geruduk Kejatisu, Desak Usut Dugaan KKN dan Pungli di Dinas Pendidikan dan PMD Sergai

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:59 WIB

PNTI Batubara Audiensi ke PT BRC, Soroti Krisis Nelayan dan Usulkan Program Konservasi Laut

Berita Terbaru