Zulnas.com, BATUBARA — Kabupaten Batubara mencetak sejarah baru! Menjadi yang pertama dari 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara, Batubara sukses merealisasikan pembentukan 100 persen Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan.
Keberhasilan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Ir Hakim melalui Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Batubara, Mustafa Alali, Rabu (2/7).
Ia mengungkapkan bahwa hingga per 3 Juni 2025, Kopdes Merah Putih telah terbentuk di 141 desa dan 10 kelurahan yang tersebar di seluruh wilayah Batubara.
“Batubara rangking satu di Sumut. Dari 33 kabupaten/kota, kita yang pertama berhasil membentuk Kopdes 100 persen. Kabupaten lain masih di angka 25 persen hingga 70 persen,” ujar Mustafa dengan penuh semangat.
Tak hanya membentuk, Dinas Koperasi juga memastikan proses berjalan menyeluruh dan partisipatif. Pihaknya aktif mengikuti Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) di setiap desa, bahkan beberapa dilakukan lewat Zoom Meeting karena keterbatasan anggaran.
“Kita bagi tim ke semua wilayah. Kalau tidak bisa hadir fisik, kita tetap dampingi secara daring. Intinya, tidak ada yang tertinggal,” tambah Mustafa.

Selain Kopdes Merah Putih, Batubara juga mencatat 70 koperasi mandiri aktif yang telah lebih dulu terbentuk secara swadaya. Ini membuktikan geliat ekonomi berbasis masyarakat di Batubara sedang tumbuh subur.
Mustafa menegaskan, program Kopdes ini bukan hanya soal pembentukan formalitas. “Ini program nasional, sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Nanti akan ada pembinaan lanjutan dari 18 kementerian dan lembaga yang terlibat,” jelasnya.
Untuk saat ini, Dinas Koperasi Batubara memfokuskan pembinaan sumber daya manusia (SDM) koperasi, mulai dari pengelolaan pembukuan, pemahaman tugas-fungsi pengurus, penyusunan rencana bisnis, hingga pemetaan potensi ekonomi lokal di tiap desa.
“Semua kami siapkan untuk memastikan Kopdes bukan sekadar nama, tapi bisa jadi motor ekonomi desa,” tegasnya.
Langkah maju Kabupaten Batubara ini layak menjadi model nasional. Di tengah keterbatasan, kolaborasi dan komitmen kuat dari pemerintah daerah, desa, dan masyarakat berhasil menjawab tantangan dan membuktikan: desa bisa jadi kekuatan utama ekonomi bangsa. (Dan).