Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Labuhanbatu

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 4 Desember 2022 - 07:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, Labuhanbatu –

Salah satu Intervensi penurunan Stunting terintegrasi yang dilaksanakan oleh Kabupaten Labuhanbatu adalah Aksi ke 7 yaitu pengukuran dan publikasi stunting. Pengukuran dan publikasi angka stunting adalah upaya Kabupaten Labuhanbatu untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa.

Hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun serta publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama penurunan stunting.

Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu sebagai penanggung jawab pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi terutama stunting pada balita.

Kegiatan pengukuran panjang badan atau tinggi badan bersamaan dengan bulan penimbangan balita (dan distribusi kapsul vitamin A) dilakukan dua kali dalam setahun yang dikoordinasikan oleh dinas Kesehatan.

Data pengukuran tinggi badan balita diinput dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e- PPGBM) yang di entry oleh petugas gizi dibantu tim entry puskesma di Kabupaten Labuhanbatu, apabila ada data yang bermasalah gizi di konfirmasi dan divalidasi oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.

Kepala Badan Bappeda Hobol Z Rangkuti,S.Sos,MM, selaku sekretaris KPPS Labuhanbatu, Saat memimpin rapat publikasi stunting di ruang rapat Bappeda Kabupaten Labuhanbatu Kecamatan Rantau Selatan Kelurahan Ujung Bandar Jum’at 3/12/2022 mengatakan, “Selain data status gizi balita juga diinput data riwayat tindakan terhadap balita yang bermasalah gizi, kemudian di analisa faktor faktor determinan penyebab masalah gizi untuk diintervensi sesuai penyebabnya”.

Baca Juga :  Dinamika Lomba Sayembara Tentang Lambang Batubara, Ini Kata Elfi Haris

Informasi Hasil pengukuran status gizi balita telah didesiminasikan dan dipublikasikan, Diharapkan hasil pengukuran status gizi terutama prevalensi stunting balita di diseminasikan pada setiap pertemuan baik pada saat SMD, mini lokakarya bulanan dan pertemuan lintas program maupun lintas sector OPD terkait, serta dipublikasi juga melalui saluran informasi media elektronik maupun media sosial baik di tingkat kabupaten, kecamatan, puskesmas dan desa yang ada di Kabupaten Labuhanbatu sehingga dapat dipakai menjadi dasar penyusunan secara lebih terinci kegiatan-kegiatan terkait stunting yang akan dilaksanakan selama bulan berjalan, menggalang kerja sama dan koordinasi antar petugas Puskesmas (lintas program), dan meningkatkan motivasi petugas- petugas Puskesmas dalam pelaksanaan integrasi kegiatan stunting dengan OPD terkait penurunan stunting.

Disisi yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H.Kamal Ilham S.K.M, MM, menegaskan seluruh jajaran tenaga Kesehatan yang berada di Puskesmas harus serius dalam tindakan mengatasi masalah nasional ini.

” Turun kelapangan, cek data yang ada dan sesuaikan dengan keadaan dilapangan”. Ucapnya.

Baca Juga :  Proyek Penahan Gelombang Terus Dikebut, PWI Batubara Apresiasi Bupati

Cari tau apa penyebab utama sehingga menjadikan balita disana stunting, kita harus bisa mengatasi ini, akan saya jadwalkan turun ke lokasi lokus stunting yang masih tinggi jumlah kasusnya. Kita harus perbaiki kondisi ini sesuai amanat presiden RI. Pungkas Kadis.

Kemudian Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Friska E.Simanjuntak S.K.M.M.K.M, mengatakan tujuan publikasi ini agar bersama-sama menurunkan kasus stunting, yang pada tahun 2021 dilabuhanbatu frekuensi sebesar 27%, secara nasional presiden menerbitkan tahun 2024 harus turun 14% apakah kita mampu untuk menurunkan stunting di Kabupaten Labuhanbatu . ujarnya.

Disampaikan Friska, Prinsip penurunan stunting ada delapan aksi integrasi intervensi penurunan stunting dikabupaten Labuhanbatu, aksi integrasi adalah instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan stunting.

Mari bersama kita sukseskan capaian kita 14% penurunan stunting di tahun 2024, agar masyarakat Labuhanbatu semakin sejahtera, ucap Friska.

Adapun jumlah kasus stunting dikabupaten Labuhanbatu diangka 200 kasus yang tersebar di sembilan kecamatan, terbesar ada di kecamatan Bilahilir dengan 67 Kasus, dan terkecil kasusnya yakni di kecamatan Rantau Selatan dengan 6 kasus. (BAF)

Berita Terkait

ALISSS Geruduk Kejatisu, Desak Usut Dugaan KKN dan Pungli di Dinas Pendidikan dan PMD Sergai
GAMBESU Dukung Kejatisu Usut Dugaan Masalah Dana TPG di Serdang Bedagai
Bupati Batubara Hadiri RUPS Luar Biasa Bank Sumut: Dirut Mundur, Gubsu Bobby Pimpin Langsung
Al Washliyah Sumut Sindir Pemkab Deli Serdang: 20 Tahun Pakai Tanah Wakaf, Sebut Ingkar Janji
Pelajar SMA Asal Medan Lolos Seleksi Paskibraka Provinsi, Melaju ke Tingkat Nasional
Bobby Nasution Targetkan Investasi Rp100 Triliun per Tahun, Dorong Sumut Jadi Mesin Ekonomi Baru
FPM KEK SMK Dorong Peningkatan UMKM Lewat Kunjungan ke Diskop dan UMKM Simalungun
29 Kopdes Merah Putih Resmi Berdiri di Kabupaten Batubara
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 15:33 WIB

ALISSS Geruduk Kejatisu, Desak Usut Dugaan KKN dan Pungli di Dinas Pendidikan dan PMD Sergai

Jumat, 13 Juni 2025 - 16:23 WIB

GAMBESU Dukung Kejatisu Usut Dugaan Masalah Dana TPG di Serdang Bedagai

Selasa, 3 Juni 2025 - 15:37 WIB

Bupati Batubara Hadiri RUPS Luar Biasa Bank Sumut: Dirut Mundur, Gubsu Bobby Pimpin Langsung

Senin, 19 Mei 2025 - 15:04 WIB

Al Washliyah Sumut Sindir Pemkab Deli Serdang: 20 Tahun Pakai Tanah Wakaf, Sebut Ingkar Janji

Sabtu, 10 Mei 2025 - 18:19 WIB

Pelajar SMA Asal Medan Lolos Seleksi Paskibraka Provinsi, Melaju ke Tingkat Nasional

Berita Terbaru