Zulnas.com, Batubara — Desa Suka Raja di Kecamatan Air Putih, Batubara, menjadi saksi bisu betapa kerasnya perjuangan petani melawan alam. Bertahun-tahun, lahan-lahan persawahan di desa ini tak lagi produktif.
Penyebabnya, aliran Sungai Dalu-Dalu yang dulu memberi kehidupan bagi sawah-sawah di sekitarnya kini tersendat.
Tanggul yang jebol membuat air tak lagi mengalir seperti dulu, mengakibatkan para petani terpaksa berhenti menanam padi.
Bagi masyarakat yang hidup dari hasil pertanian, ini bukan sekadar persoalan teknis. Ini adalah soal hidup dan mati, soal mimpi yang tertahan.
Dalam kondisi inilah, keluhan mereka sampai ke telinga Baharuddin, calon Bupati Batubara nomor urut 2. Ditemani Syafrizal, calon Wakil Bupati, dan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Yahdi Khoir, Baharuddin tak hanya mendengar, ia juga datang langsung melihat kondisi di lapangan. Kamis, 24 November 2024, menjadi hari penting bagi warga desa itu.
Baca : Sungai Dalu Dalu Batubara Meluap, BPBD Sebut Sinyal Siaga
Baharuddin dan rombongannya menempuh jalan setapak yang curam dan becek, menyusuri jalanan hutan untuk mencapai bibir Sungai Dalu-Dalu.
Dengan sepeda motor milik warga, mereka menembus medan yang sulit, seolah perjalanan tersebut menggambarkan betapa beratnya persoalan yang dihadapi petani.
Namun, semangat Baharuddin tak surut, sama seperti harapan yang tak pernah padam di hati masyarakat Desa Suka Raja.
Di tengah perjalanan, Baharuddin bertemu Ibu Rosita, seorang petani yang sudah bertahun-tahun kehilangan harapan untuk mengolah sawahnya. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan kesedihannya.
“Sudah bertahun-tahun kami tidak bisa menanam padi, Pak. Aliran sungai tidak lagi sampai ke sawah kami. Kami mohon bantuan Bapak,” ucapnya lirih.
Baca : Lagi, Kabupaten Batubara Kembali Dikepung Banjir, 350 Rumah Terendam
Mendengar keluhan itu, Baharuddin terenyuh. Dalam diam, ia merasakan beratnya beban yang dipikul oleh para petani. Bukan hanya soal tanah yang tak bisa ditanami, tapi soal harapan yang tertunda dan kehidupan yang seakan-akan berhenti.
“Buk, atas izin Allah, masalah ini akan segera diperbaiki,” jawab Baharuddin dengan suara yang penuh keyakinan. “Ini sudah menjadi atensi kami dan Pak Yahdi Khoir di DPRD Provinsi. Kami terus melobi pemerintah agar ini segera ditindaklanjuti.” Ucapnya dengan penuh keyakinan.
Komitmen Baharuddin terhadap petani bukan hanya janji politik semata. Ia tahu bahwa kesejahteraan petani merupakan program prioritas pemerintah pusat, dan sebagai bagian dari koalisi pendukung Presiden Prabowo, ia bertekad untuk membawa kesejahteraan itu ke Batubara.
Program perbaikan aliran sungai ini hanyalah langkah awal dari perjuangannya untuk memastikan bahwa petani Batubara kembali bisa menanam dan memanen hasil bumi.
Di hadapan warga, Baharuddin tak segan meminta dukungan. “Kami memohon Bapak dan Ibu untuk mendukung kami di tanggal 27 November nanti. Dengan dukungan dari masyarakat, kami bisa mewujudkan perubahan nyata di Batubara,” ujarnya dengan penuh harap.
Baca : BPBD Rilis 934 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Batubara
Warga yang menyaksikan kunjungan ini merasa tergerak. Tidak setiap hari mereka melihat seorang calon pemimpin yang mau turun langsung, menyusuri jalan berlumpur demi mendengar dan memahami apa yang mereka rasakan.
Kehadiran Baharuddin di tengah-tengah mereka menyalakan kembali asa yang nyaris padam.
Ketua BM PAN Batubara, Fahmi SH, yang turut hadir dalam kunjungan itu, menegaskan bahwa Baharuddin-Syafrizal tak hanya membawa janji-janji politik, tapi mereka membawa tekad dan solusi.
Kunjungan Baharuddin dan timnya hari itu bukan sekadar meninjau kondisi tanggul yang jebol. Lebih dari itu, mereka membawa harapan baru bagi petani Desa Suka Raja.
Perjalanan menyusuri Sungai Dalu-Dalu bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan hati, yang menyambungkan kembali harapan-harapan petani yang telah lama terputus.
Dengan penuh semangat, Baharuddin berjanji untuk mengembalikan aliran air ke sawah-sawah petani. Harapan itu, semoga, akan kembali mengalir bersama aliran Sungai Dalu-Dalu. Harapnya. ****Zn