Wapres Ma’ruf Amin Resmikan Retina dan Glaukoma Center

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 22 Oktober 2020 - 06:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulnas.com, SERANG –Retina dan Glaukoma Center yang menjadi bagian dari Rumah Sakit Mata Achmad Wardi di Jalan Raya Taktakan Km 1, Kota Serang, Provinsi Banten, Rabu (21/10/2020) diresmikan penggunaannya langsung oleh Wakil Presiden RI, Dr. KH. Ma’ruf Amin.

Rumah sakit dan pusat layanan retina dan glaukoma yang baru diresmikan itu, dibangun dengan pendanaan berbasis wakaf, atas kerja sama Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Dompet Dhuafa.

Wakil presiden RI Ma’ruf Amin

Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi atas penghargaan kepada Badan Wakaf Indonesia dan Dompet Dhuafa. “Ini adalah bukti bahwa pengembangan ekonomi Syariah dengan istrumen wakaf mampu untuk membangun rumah sakit dan perlengkapannya yang sangat baik untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” kata Ma’ruf Amin ketika peresmian Retina dan Glaukomo Center rumah sakit tersebut.

Acara peresmian pusat layanan retina dan glaukoma yang dilaksanakan secara langsung dan lewat aplikasi zoom, dihadiri antara Menteri Agama Jeneral Purn Fahrul Razi, SIP, SH, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, SE, M.Sc, PhD, Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Prof Dr. Ir. H Mohammad Nuh, DEA, Penasihat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Pusat Prof. DR. Dr Nila F Moeloek, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Nasyith Majidi, dan Wali Kota Serang H Syafrudin, S.Sos, MSi, dan pimpinan beberapa bank Syariah.

Langkah positif bagi ​kebutuhan pengobatan mata di Indonesia, kata Ma’ruf Amin tergolong tinggi dibanding negara-negara lain. Pengobatan yang diperlukan umumnya operasi mata karena katarak, kemudian retina dan glaukoma.

Baca Juga :  Pro Kontra Misi Penyelamatan Warga Batubara di Malaysia

Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin mengakui di kota Serang sendiri terdapat banyak penderita katarak mulai anak-anak sampai orang tua.

“Terima kasih, di kota ini sudah ada rumah sakit mata, dengan peralatannya yang canggih. Saya kira rumah sakit ini tidak hanya digunakan oleh warga Serang, tetapi juga warga sekitarnya, seperti Pandeglang dan Tangerang,” tutur Syafrudin.

Karena manfaat wakaf sangat luar biasa dalam membantu kesejahteraan masyarakat, Menteri Agama Fahrul Razi dalam sambutannya menekankan perlunya mencari terobosan- terobosan dalam mengisi gerakan wakaf yang sudah mendapat dukungan dari Bank Indonesia, dan bank-bank lainnya yang berbasis Syariah.

“Kami mendukung perwakafan,” kata Menteri Agama yang kemudian mengusulkan perlunya pengembangan strategis untuk memajukan perwakafan, terutama literasi wakaf. Banyak orang mengira wakaf hanya dilakukan dengan tanah saja. Padahal wakaf bisa dilakukan dengan uang tunai. Dan tidak kalah penting adalah peningkatan kualitas layanan wakaf.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani

​Sejalan dengan pemikiran menteri agama dan wakil presiden, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya menyebutkan, pengembangan ekonomi Syariah perlu ditingkatkan, karena sudah terbukti manfaatnya, dibantu dengan instrumen-instrumen di perbankan syariah.

Di masa pandemi virus corona (Covid-19), menurut Sri Mulyani, gerakan wakaf sangat diperlukan untuk membantu ekonomi masyarakat, selain pemerintah secara khusus telah menyiapkan dana APBN untuk membantu berbagai sektor dalam meningkatkan kesejahteraan dan ekonominya. Seperti instrumen pendanaan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) serta pembiayaan dari BNI Syariah ternyata mampu untuk membangun pusat layanan retina dan glaucoma di rumah sakit mata di sini.

Baca Juga :  Diseminasi Penelitian Akseptasi QRIS Labuhanbatu Raya, Bersama Bank Indonesia cabang Pematang Siantar

* Keselamatan Dunia Akherat

Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Prof Dr. Ir. H Mohammad Nuh, DEA dalam sambutannya mengatakan, gerakan mengajak masyarakat berwakaf ini sama dengan gerakan menyelamatkan manusia semasa hidup di dunia hingga kehidupan setelah mati.

Oleh karena itu, orang yang berwakaf, ketika meninggal akan mendapat passive income yang terus-menerus mengalir. Berwakaf melalui CWLS tidak akan hilang. Dana wakaf akan bermanfaat juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk membangun rumah sakit berbasis wakaf.

Dia mencontohkan, ada ibu-ibu yang sudah tidak bisa melihat karena katarak, sudah tidak bisa melihat anak-anak, apalagi membaca huruf Alqur’an. Tetapi setelah dibantu diobati dengan fasilitas layanan rumah sakit berbasis wakaf, ibu-ibu tersebut bisa kembali melihat segalanya dengan terang, bisa mengaji, dan membaca Alqur’an sampai akhir hayat. “Insya Allah husnul khotimah”. Yang dibantu bisa diselamatkan masuk surga, yang membantu juga masuk surga dan terus mendapatkan passive income.
Penandatanganan kesepakatan
Pada kesempatan peresmian pusat layanan retina dan glaukoma tersebut, dilakukan sejumlah kegiatan antara lain penandatanganan kesepahaman atau MoU pertama di Indonesia antara BWI dan Baznas Provinsi Jawa Barat dalam hal pendirian rumah sakit berbasis wakaf, kemudian penandatanganan MoU dengan UNDP, Komitmen Wakaf Yayasan Universitan Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dan komitmen Wakaf Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) senilai Rp 10 miliar. ***Rilis N

Berita Terkait

Usia 30: Titik Balik Pria Menuju Kedewasaan dan Tanggung Jawab Hidup
KH. Ma’ruf Amin Resmi Jadi Ketua Dewan Penasehat SMSI: Tegaskan Media Siber Harus Jadi Penjaga Moral Bangsa
SMSI Gelar Dialog Nasional “Media Baru vs UU ITE”: Literasi Digital Jadi Kunci Kebebasan dan Tanggung Jawab di Era Siber
Pemprov Sumut Siapkan 2.500 Hektare Lahan Gratis di Batubara, Bobby Nasution Dorong Daerah Permudah Investor
Kisah Dramatis Ayub Ramadhansyah: Warga Batubara yang Selamat dari Jerat TPPO di Kamboja, Nyaris Dijual 50 Ribu Dolar
Pulang dari Kamboja, Ayub Ungkap Kisah Mengerikan: Disiksa, Diancam Ambil Ginjal, Hingga Lari Kehutan
Polres Batubara Klarifikasi: Tidak Menolak Laporan, Orang Tua Korban Sudah Dikoordinasikan ke BP2MI
Pemkab Batubara Koordinasi Intensif Lacak Keberadaan Warga Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia di Kamboja
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 19:12 WIB

Usia 30: Titik Balik Pria Menuju Kedewasaan dan Tanggung Jawab Hidup

Selasa, 4 November 2025 - 15:29 WIB

KH. Ma’ruf Amin Resmi Jadi Ketua Dewan Penasehat SMSI: Tegaskan Media Siber Harus Jadi Penjaga Moral Bangsa

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:21 WIB

SMSI Gelar Dialog Nasional “Media Baru vs UU ITE”: Literasi Digital Jadi Kunci Kebebasan dan Tanggung Jawab di Era Siber

Senin, 27 Oktober 2025 - 13:49 WIB

Pemprov Sumut Siapkan 2.500 Hektare Lahan Gratis di Batubara, Bobby Nasution Dorong Daerah Permudah Investor

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:01 WIB

Kisah Dramatis Ayub Ramadhansyah: Warga Batubara yang Selamat dari Jerat TPPO di Kamboja, Nyaris Dijual 50 Ribu Dolar

Berita Terbaru

Asahan

Pemkab Asahan Gelar Operasi Pasar Jelang Nataru 2026

Selasa, 9 Des 2025 - 22:04 WIB