Zulnas.com, Sumut — Ribuan Nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Propinsi Sumatera Utara menggelar aksi demo serentak dibeberapa wilayah, Senin (13/12/2021).
Aksi serentak yang digelar dalam memperingati hari Nusantara secara nasional tahun 2021 dilakukan demo dibeberapa kabupaten/kota diantaranya, Kota Medan, Serdang Bedagai, Kabupaten Batubara, Asahan Tanjung balai dan Kabupaten Langkat.
Aksi dilakukan menggunakan perahu dengan membawa alat peraga toa, sound sistem, bendera KNTI, spanduk dan jerigen kosong dengan tuntutan sulitnya mendapatkan pasokan BBM bersubsidi, dan masih maraknya aksi pukat trwal yang beroperasi diperairan Indonesia.
“Hari ini, kami melakukan aksi serentak ‘parade perahu’ yang diikuti lima kabupaten/kota dengan menurunkan jumlah 5,700 masa diperairan Sumatera Utara,” kata Amirtan selaku koordinator KNTI Batubara, sebagai surat pemberitahuan aksi yang diterima zulnas.com.
Dalam orasinya, Amirtan menuntut agar pemerintah pusat maupun daerah memperhatikan nasib nelayan yang selama ini kerap dianaktirikan.
“Kami meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk memperhatikan nasib nelayan yang selama ini kerap dianaktirikan,” tegas Amirtan dalam orasinya.
Selama ini, kata Amirtan, bahwa nelayan Batubara sulit mendapatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sehingga para nelayan tidak bisa melaut. katanya.
Tak hanya itu, dia juga menuntut kepada aparat penegak hukum agar memperhatikan aktivitas perusahaan yang berada dikawasan pesisir Kuala Tanjung yang selama ini berdampak terhadap hasil tangkapan nelayan semakin menurun.
Pertama, mereka menuntut kepada pemerintah pusat dan daerah agar memperhatikan nasib nelayan tradisional. Nelayan, kata mereka, adalah salah satu profesi yang riskan banyak digeluti oleh masyarakat di Indonesia.
Kedua, mereka mengaku kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Baik dari akses bantuan dan permodalan untuk menunjang pendapatan para nelayan.
Ketiga, mereka meminta kepada aparat penegak hukum untuk memperhatikan zoa penangkapan yang selama ini habitat lingkungan dan terumbu karang terancam penuh. ***Madan