Zulnas com, Batubara — Dinas Perhubungan Kabupaten Batubara Propinsi Sumatera Utara kembali berinovasi dalam mengembangkan program kerja disektor pelayanan kenderaan bermotor didaerah itu. Dengan merangkul para pengusaha, Dishub kedepan akan menerapkan Uji KIR Kenderaan bagi pengusaha dibidang jasa pengangkutan.
Dengan terobosan baru itu, tentu punya efek, yaitu selain untuk mendulang peningkatan pendapatan daerah juga akan menertibkan seluruh angkutan umum yang beroperasi dijalan raya, dengan cara menggencarkan operasi razia dengan melibatkan pihak lantas didaerah Batubara.
Kepada zulnas.con, Bupati Batubara Zahir melalui Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Batubara Jonis Marpaung menyebutkan, kini, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan sejumlah pengusaha di kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Kerjasama tersebut dibangun saling menguntungkan dengan membuat MoU kepada pihak pengusaha agar semua kenderaan umum dan angkutan jalan yang beroperasi di Kabupaten Batubara dapat melakukan pengujian kendaraan bermotor (KIR) untuk menjamin keselamatan dan mengurangi resiko kecelakaan lakalantas didaerah.
“Kita sudah buat MoU kepada seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara, dengan itu, kita menghimbau kepada pengusaha angkutan umum dan barang untuk melakukan uji kelayakan kendaraan bermotor (KIR) di Kabupaten Batubara,” kata Kadishub Batubara Jonis Marpaung diruang kerjanya, Jum’at (27/1/2022).
Jonis menjelaskan bahwa bagi pemilik kenderaan (Owner) pengusaha angkutan umum dan barang yang beroperasi di Kabupaten Batubara banyak yang berada diluar daerah. Oleh sebab itu, kedepan, Jonis telah menargetkan semua kenderaan yang beroperasi di Batubara diharuskan untuk mengurus uji KIR-nya di Dinas Perhubungan Kabupaten Batubara. Tegasnya.
Apa Itu KIR?
Secara tehnis, Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Batubara Berlin Hutabarat menjelaskan Uji Kelayakan Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian- bagian kendaraan bermotor, baik mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan layak jalan.
Hal itu bertujuan untuk meminimalisir jumlah lakalantas didaerah sekaligus mendukung upaya untuk peningkatan instrumen pendapatan asli daerah (PAD) Batubara.
Dishub, kata Berlian, sudah menyediakan sarana pasilitas Uji kenderaan bermotor, pasilitas tersebut telah terakreditasi dengan nilai B oleh pemerintah pusat dengan standard uji kalibrasi yang telah memenuhi semua unsur kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan UU nomer 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).
2022, Dishub Targetkan PAD 200 Juta
Tahun 2022, Dinas Perhubungan Kabupaten Batubara, kata Berlin sudah menargetkan Peningkatan PAD disektor jasa Kenderaan sebesar Rp 200 juta. Angka itu, terlihat lebih meningkat dari tahun lalu yang sekira 100 juta rupiah.
“Tahun lalu target 100 juta itu masih minim, karena memang masih tahun pandemi, Tahun ini, kan sudah stabil, jadi target kita tingkatkan 200 juta atau mungkin lebih,” kata Berlin Hutabarat kepada zulnas.com diruang kerjanya, jum’at (27/1/2022).
Guna mendukung PAD itu, Berlin tentu akan mengajak semua pengusaha kenderaan yang beroperasi di Batubara untuk dirangkul. Upaya itu dilakukan dengan membangun kerjasama kepada semua pihak baik pengusaha, pemerintah maupun pihak swasta, termasuk awak media agar kedepan dapat memberikan sosialisasi bahwa Dishub telah menyediakan pasilitas Uji KIR untuk kenderaan jasa angkutan umum dan barang didaerah setempat.
Sosialisasi yang akan digencarkan bukan tanpa alasan, Selain menjadikan kewajiban bagi kenderaan bermotor jasa angkutan, juga sekaligus untuk menekan tingkat kecelakaan yang juga akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan asli daerah Batubara.
“Dengan menerapkan Uji kelayakan kendaraan bermotor, pengusaha tentu akan mendapatkan manfaat ganda, selain untuk menjaga keselamatan supir bus kenderaan, juga akan mendapatkan pasilitas publik dalam bentuk peningkatan infrastruktur contoh pengadaan Terminal, Halte dan pasilitas lainnya,” tegas Berlin.
Sejauh ini, kata Berlin, Dishub Batubara sudah menyurati semua perusahaan jasa umum kenderaan agar dapat bekerjasama. Kerjasama tersebut dibangun dengan saling melengkapi sesuai dengan instruksi dirjen perhubungan terkait dengan kelengkapan kenderaan usaha jasa angkutan.
Untuk jumlah data jasa angkutan yang beroperasi di Batubara, Berlin menyebut angkanya sekira 2000 kenderaan. Kenderaan tersebut bergerak dua bidang yakni jasa umum dan jasa angkutan yang beroperasi di seluruh wilayah kabupaten Batubara, termasuk kenderaan yang beroperasi di proyek jalan tol.
“Berdasarkan data statistik, jumlahnya diperkirakan 2000 kenderaan. Nah, kita sudah surati mereka, sehingga kedepan kita akan terus bangun kerjasama agar pendapatan daerah kita meningkat,” Imbuh Berlin.
Selama ini, Berlin mengaku tidak mau hanya mendapatkan debu dan asap dari aktivitas kenderaan termasuk dari perusahaan jalan tol. Oleh karena itu kedepan, kita akan bekerjasama dengan agar semua pengusaha jasa angkutan mau melakukan uji KIR Kenderaan nya dikantor dinas Perhubungan Batubara.
Dishub Butuh Media Informatif
Kedepan, Berlian mengajak kepada awak media dapat bekerjasama dalam memberikan informasi- informasi penting kepada para owner jasa Kenderaan di Batubara. Informasi tersebut tentunya akan berguna bagi Dishub dalam memberikan sosialisasi kepada para pengusaha didaerah.
Tak hanya itu, Dishub juga sudah memberikan himbauan baik kepada para pengusaha yang tinggal diluar daerah maupun kabupaten/ kota yang diluar daerah sebagai mitra kerja.
Kerjasama tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pengusaha yang punya usaha di Batubara agar segera melakukan uji KIR Kenderaan nya di Batubara.
PAD Naik, Tingkat Lakalantas Menurun
Tanpa disadari, upaya Dishub Batubara ini juga akan mendapatkan efek positif dari kebiasaan Berlalu Lintas di Kabupaten Batubara. Pasalnya, bak setali tiga uang, dengan diberlakukannya Uji kenderaan bermotor maka secara tidak langsung juga telah berupaya dalam menekan tingkat kecelakaan lalulintas angkutan umum di jalan raya Indonesia, khususnya Kabupaten Batubara.
“Jadi, kebijakan ini akan mendapatkan manfaat ganda, selain meningkatkan pendapatan asli daerah, juga akan menekan tingkat kecelakaan lalulintas di jalan raya,” tegasnya.
Berlin menjelaskan, setiap kenderaan tentu punya ketentuan dalam beroperasi di jalan raya. Ketentuan tersebut sesuai dengan UU nomer 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).
“Kenderaan itu beroperasi kan punya ketentuan, bagaimana dengan kelayakan kendaraannya, bagaimana dengan remnya, bagaimana dengan kacanya, bagaimana dengan mesin-mesin, apakah semua sudah standar? Inilah tugas Dishub Batubara, menjaga ambang batas kenderaan yang melintasi jalan protokol di Batubara,” tegasnya. ****zulnas
