Zulnas.com, Batubara — Air sungai Titi Putih Desa Empat Negeri Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batubara Sumatera Utara tiba- tiba berubah warna putih bak seperti ‘susu Indomilk cair’.
Air tersebut pertama kali dijumpai oleh Iwan saat melintas dilokasi setempat, kamis (21/11/209/2019) pagi. Disebut- sebut air itu diduga akibat tercemar limbah perusahaan yang tak jauh dari desa setempat.
Perubahan warna air sungai yang bermuara ke sejumlah sungai meliputi sungai Belanti atau sungai Busuk dan sungai Titi Nibung, Desa Kwuala Gunung dan sekitarnya itu membuat heboh warga dan pengguna jalan maupun wartawan yang melintas, bahkan diantaranya air yang berubah warna itu menjadi spot poto selfie untuk diabadikan kedalam kamera ponsel sebagai bahan dokumentasi.
“Iya kita foto menggunakan kamera HP sebagai bahan dokumen. Sebab perubahan warna air sungai ini tidak mungkin akibat lumpur, diduga tercemar limbah apakah bekas cucian getah/karet atau lain sebagainya karena warnanya sangat pekat bagaikan susu,”
“Apa lagi dibagian atas sungai terdapat perkebunan dan pabrik. Nah, untuk membuktikan ini tercemar atau tidak, diperlukan dinas terkait turun tangan sekaligus mengambil air sungai dijadikan sampel selanjutnya diperiksa ke laboratorium,” tukas seorang warga pengguna jalan iwan.
Perubahan warna air sungai itu kemudian memicuh keresahan dan menjadi pembicaraan warga sekitar karena dikhawatirkan mencemari lingkungan seperti lahan pertanian masyarakat yang berada disepanjang sumur, bahkan mengancam tanaman dan populasi sungai. “Ini yang kita khawatirkan jika tidak segera ditanggapi,” tukasnya.
Perubahan warna air sungai itu sudah sering terjadi sehingga menganggap biasa kejadian tersebut. Kendati demikian, warga tetap mengharapkan dinas terkait untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pencemaran diduga tidak hanya terjadi pada perubahan warna air saja, namun juga baunya. Sebab saat terjadi perubahan warna tersebut sering muncul bau tidak sedab dan sudah pernah dilaporkan secara lisan, namun sejauh ini belum ada penanganan serius.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batubara A Sirait saat dikonfirmasi sejumlah wartawan Jum’at (22/11/2019) mengaku belum ada menerima laporan warga tentang dugaan pencemaran air atau perubahan warna air sungai Titi Putih tersebut.
Namun pihaknya segera menugaskan anggota untuk melakukan pengecekan ke lokasi sekaligus mengambil air sungai untuk dijadikan sampel jika masih berubah warna atau tercemar.
“Maunya begitu terjadi perubahan warna /tercemar terhadap air sungai langsung dilaporkan biar kita turun mencari tahu penyebab airnya. Soalnya ini baru disampaikan sekarang bisa saja kondisi air sungai kembali normal seperti biasa. Apalagi terjadi hujan,” Sebutnya enteng. ***