Zulnas.com, Labuhanbatu — Siang itu, Selasa (14/10/2025), suasana di Aula Pendopo Rumah Dinas Bupati Labuhanbatu terasa berbeda. Deretan kursi yang biasanya digunakan untuk pertemuan rutin pemerintah daerah kini diisi oleh wajah-wajah yang tampak serius namun penuh semangat. Di hadapan layar proyektor yang menampilkan grafik dan angka-angka statistik, Bupati Labuhanbatu, dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG., M.K.M., memimpin jalannya rapat penting bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Labuhanbatu.
Rapat itu bukan sekadar kegiatan administratif, melainkan upaya strategis dalam membangun kesadaran kolektif bahwa pembangunan modern harus berpijak pada data. Topik yang dibahas adalah penyediaan, pemanfaatan, dan pengembangan data atau informasi statistik pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Maya menegaskan pentingnya data yang akurat untuk menentukan arah kebijakan. Menurutnya, angka bukan sekadar hasil perhitungan, tetapi gambaran nyata tentang wajah masyarakat Labuhanbatu siapa mereka, apa kebutuhannya, dan bagaimana pemerintah harus menjawabnya.
“Kami berterima kasih kepada Kepala BPS Labuhanbatu atas dukungan dan kerja samanya. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu siap membuka akses seluas-luasnya kepada BPS untuk menjalankan tugas di daerah ini. Data adalah kunci keberhasilan pembangunan yang terarah dan berkeadilan,” ujar Bupati Maya dengan penuh semangat.
Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten Labuhanbatu, Freddy Situngkir, S.Si., M.Si., dijelaskan bahwa BPS terus melakukan penghitungan jumlah penduduk secara berkala setiap tahun, meski sensus penduduk secara nasional dilakukan setiap sepuluh tahun sekali.
Berdasarkan proyeksi terbaru, jumlah penduduk Labuhanbatu pada tahun 2025 mencapai sekitar 527 ribu jiwa, meningkat dari 520.545 jiwa pada tahun 2024. Pertumbuhan ini sekaligus menunjukkan adanya dinamika sosial dan ekonomi yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Namun, dari sisi demografi, Labuhanbatu juga mulai menunjukkan tanda-tanda menuju “ageing population” di mana pada tahun 2029, sekitar 10 persen dari penduduknya akan berusia di atas 60 tahun.
“Kita memasuki periode penduduk menua, di mana jumlah penduduk lanjut usia semakin meningkat. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dalam menyiapkan program sosial, kesehatan, dan ekonomi yang ramah bagi lansia,” jelas Freddy.
Selain data kependudukan, BPS juga menyampaikan hasil positif terkait penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu. Berdasarkan hasil penghitungan tahun 2025, angka kemiskinan berhasil turun sebesar 0,47 persen, dari 7,84 persen pada 2024 menjadi 7,37 persen pada tahun ini.
Capaian tersebut mencerminkan hasil nyata dari berbagai kebijakan pro rakyat yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu. Freddy menyebut bahwa penurunan kemiskinan ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari upaya terukur dan kebijakan yang tepat sasaran.
“Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan telah menunjukkan hasil. Ini berarti strategi pembangunan, baik di bidang sosial maupun ekonomi, sudah berada di jalur yang benar,” ungkapnya.
Bupati Maya Hasmita menegaskan bahwa data statistik bukan hanya laporan di atas kertas, melainkan dasar dalam mengambil keputusan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Ia menyebutkan, Pemkab Labuhanbatu berkomitmen menjadikan data sebagai fondasi dalam setiap kebijakan pembangunan mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, hingga ketahanan pangan.
“Kami terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di wilayah pesisir yang menjadi daerah ketahanan pangan. Peningkatan infrastruktur jalan, perbaikan saluran irigasi, hingga pelaksanaan pasar murah adalah bentuk nyata dari program berbasis data lapangan,” ujar Bupati Maya.
Bupati menambahkan, dengan memahami data sosial-ekonomi masyarakat, pemerintah dapat lebih cepat merespons persoalan kemiskinan, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, antara lain Kepala Bappeda Nelson ce Bangun, Kepala Dinas Kominfo Ahmad Fadli Rangkuti, dan Kepala Dinas Sosial Syahrizal Hasibuan, serta jajaran dari BPS Kabupaten Labuhanbatu.
Pertemuan tersebut mencerminkan komitmen bersama lintas sektor, bahwa penyediaan dan pemanfaatan data tidak bisa berdiri sendiri. BPS membutuhkan dukungan aktif dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar data yang dihasilkan benar-benar menggambarkan kondisi riil masyarakat.
Kolaborasi ini juga menjadi wujud implementasi prinsip Satu Data Indonesia di tingkat daerah sebuah inisiatif nasional yang menekankan pentingnya keseragaman data, sinkronisasi, dan keterbukaan informasi publik untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dan BPS memiliki tujuan utama untuk memperkuat sistem informasi statistik daerah yang mampu menjadi dasar perencanaan pembangunan berkelanjutan. Data diharapkan menjadi sumber rujukan dalam menentukan arah kebijakan, mengevaluasi capaian pembangunan, serta mengidentifikasi permasalahan sosial-ekonomi secara lebih akurat.
Bupati Maya berharap, kerja sama antara Pemkab dan BPS tidak berhenti pada rapat teknis semata, tetapi berkembang menjadi kolaborasi jangka panjang yang menghasilkan data yang kuat, transparan, dan relevan.
“Harapan kami, data yang disusun bersama BPS ini dapat menjadi pijakan kuat dalam menata masa depan Labuhanbatu. Kita ingin pembangunan tidak lagi berdasarkan asumsi, tetapi pada fakta dan kebutuhan riil masyarakat,” tutur Bupati Maya.
Ia menegaskan bahwa dengan sistem data yang terkelola baik, pemerintah dapat lebih cepat mengambil keputusan, lebih tepat menyalurkan program, dan lebih efisien menggunakan anggaran.
Selain itu, Bupati juga mendorong agar setiap OPD di Labuhanbatu aktif memperbarui data sektoral masing-masing, sehingga kebijakan yang diambil akan saling terintegrasi dan tidak tumpang tindih. Menurutnya, inilah langkah nyata menuju Labuhanbatu yang cerdas data, tangguh pembangunan, dan sejahtera masyarakatnya.
Dari pertemuan ini, tampak jelas bahwa Labuhanbatu sedang bergerak menuju pola pembangunan baru pembangunan yang berbasis pada pengetahuan dan data, bukan sekadar rutinitas.
Bupati Maya Hasmita menutup pertemuan dengan pesan inspiratif, bahwa setiap angka yang dicatat oleh BPS bukan hanya statistik, tetapi cerita tentang masyarakat Labuhanbatu. Cerita tentang kerja keras petani di pesisir, tentang semangat anak-anak di sekolah, dan tentang harapan warga yang percaya bahwa pemerintah mereka tengah bekerja dengan arah yang pasti. (Ce ha).
