Zulnas.com, Batubara — Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Batubara Alpian menyatakan kekecewaannya terhadap keberadaan Wisma Bahagia yang diduga sebagai penyedia fasilitas bagi anak di bawah umur.
Praktik-praktik hotel berkelas melati itu kejap saja dijadikan tempat pasilitas lelaki dan wanita yang bukan muhrim untuk memaduh kasih sayang dalam hubungan terlarang.

“Kita sangat menyayangkan Wisma tersebut dijadikan tempat mesum, apalagi sudah ada ditemukan pasangan yang bukan suami istri memadu kasih dilokasi itu,” kata Alpian kepada wartawan, Selasa (6/8/24).
Alpian S. Sos.i M. H.i, yang juga mantan Ketua PWI Batubara 2 Periode itu mengutuk keras terhadap penyediaan fasilitas bagi anak di bawah umur.
Dengan keberadaan itu, menjadi preseden buruk bagi Penyakit Masyarakat (Pekat) hingga luput dari pengawasan terhadap fasilitas wisma yang menyediakan tempat mesum bagi anak di bawah umur dan ini harus ditindak tegas. Ungkapnya.

Sebelumnya, puluhan emak-emak perwiritan melakukan Penggerebekan di Wisma Bahagia, Desa Antara, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, pada Jumat (2/8/2024).
Sebab, dalam penggerebekan yang dilakukan oleh puluhan emak-emak perwiritan/ yang juga sebagai warga setempat yang tidak jauh dari lokasi Wisma Bahagia tersebut menjaring pelaku maksiat anak di bawah umur.
Dalam penggerebekan tersebut ditemukan 2 pasang yang bukan pasangan suami istri dalam kamar Wisma Bahagia.
Salah satu emak-emak Perwiritan dimintai keterangannya oleh wartawan yang turut meliput aksi penggrebekan Wisma Bahagia mengatakan kekecewaannya terhadap keberadaan Wisma Bahagia.
”Salah satu wanita yang di grebek masih dibawah umur, kelahiran tahun 2010. Ini sudah keterlaluan, Wisma Bahagia menyediakan tempat mesum bagi anak di bawah umur”. Ujar emak-emak perwiritan tersebut.
Disaat yang sama, pengakuan Bunga pun tak menyangka bahwa aksinya bersama kekasihnya itu digrebek oleh para warga omak-omak Perwiritan yang berada disekitar lokasi Wisma Bahagia.
Lebih lanjut, kepada Wartawan, Bunga pun mengaku telah tiga kali dicabuli oleh kekasihnya tersebut. Dia dia terlihat malu dan merasa bersalah atas perlakuannya. ***Dan