Zulnas.com, Batubara — Setelah Lima hari TAF menjalani proses hukum di Mapolres Batubara akhirnya mengundang simpati dari kalangan pemuda salah satunya adalah DPD KNPI Kabupaten Batubara.
Wakil Ketua DPD KNPI Batubara Rustam mengaku sangat prihatin dengan musibah yang dialami TAF yang juga salah satu pemimpin media online Batubara itu.
Ia berharap TAF dapat dengan tabah menjalani semua proses dari konsekuensi hukum dan ia juga berharap TAF dan keluarganya dapat meminta maaf kepala pelapor yang juga sebagai Bupati Batubara Ir Zahir M.AP.
“Saya sangat prihatin kasus beliau, dan saya sarankan kepada pihak keluarga tersangka agar dapat meminta maaf kepada Bupati Batubara Ir Zahir M.AP,” Ujar Wakil Ketua DPD KNPI Batubara Rustam kepada zulnas.com, di Kecamatan Lima Puluh senin (7/9/2020) sore.
Lebih lanjut, Rustam menjelaskan bahwa bapak Zahir saat ini adalah sebagai Bupati Batubara. Sebagai pemimpin tertinggi didaerah diharapkan dapat menjadi suri tauladan bagi semua warga yang dipimpinnya didaerah.
Sebagai manusia, TAF tak luput dari kekhilapan dan dosa, salah dan benar adalah bagian dari dinamika, ketika pemimpin memberi maaf kepada warganya maka ia telah memberikan contoh baik terhadap warga yang dipimpinnya,”
“Dalam kasus ini, kita tidak mencari asas pembenaran, benar salah itu bagian dari dinamika kita dilapangan, meminta maaf dan memberi maaf itu yang paling penting dalam suatu masalah,” Kata Rustam.
Sebagai bupati, lanjut Rustam ada baiknya mempertimbangkan langkah hukum terhadap tersangka TAF yang juga sebagai warga Batubara. Dalam kasus Ini, Rustam menuturkan Bapak Bupati Zahir dapat mengambil langkah preventif guna tindakan efek jera agar kedepan pengguna sosial dapat lebih bijak dan berhati-hati dalam bermedia sosial.
Apalagi memang kasus ini menjadi perhatian publik sehingga tak heran banyak harapan warga agar Bupati Zahir memberikan kesempatan dengan memberikan maaf bagi warganya dengan catatan memberikan syarat agar yang bersangkutan tidak lagi mengulangi kembali perbuatannya.
Disini lain, Rustam menjelaskan proses yang dijalani TAF adalah suatu proses pembelajaran bagi dia sehingga yang bersangkutan kini telah mengakui dan menyesali perbuatannya.
Baca Juga : TAF : “Aku Menyesal, Aku Ingin Memeluk Zahir Sembari Minta Maaf”
Dalam kasus TAF ini, Rustam menjelaskan banyak yang mendukung langkah yang diambil bupati Zahir, dan tidak sedikit pula yang iba terhadap derita yang dijalaninya.
“Tindakan ini memang menimbulkan kontroversi, banyak anggapan pro dan kontra terhadap kasus ini, ada yang menyebutkan kenapa tidak dibenam sekalian, tetapi banyak juga yang prihatin terhadap kasus dialaminya,” Katanya.
Harapannya, Bupati dapat lebih arif dan bijaksana mengambil keputusan sebelum sampai ke ranah persidangan. Paparnya. ***